Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berat Badan Tak Turun Meski Rutin Olahraga, Apa yang Terjadi?

Namun, tak sedikit orang yang sudah berusaha keras berolahraga rutin, namun tak kunjung melihat penurunan angka berat badan pada timbangan.

Bahkan, bisa jadi berat badan justru naik.

Fisiolog olahraga di NYU Sports Performance Center, Rondel King, meminta kita untuk tidak panik jika mengalami kenaikan berat badan, meskipun sudah rajin berolahraga.

"Sebab, kenaikan berat badan tersebut bisa saja karena adanya pertambahan otot," kata King.

Ketika kita mengangkat beban, tubuh akan membakar lemak dan membentuk otot. Kondisi ini bisa membuat berat badan kita bertambah, sebab terjadi penambahan massa otot.

Namun, jika lemak justru bertambah, meski rajin berolahraga, maka ada kemungkinan kita menekan tubuh terlalu keras.

Kondisi tersebut menyebabkan tubuh memberikan respons stres, atau yang biasa disebut overtraining.

Intinya, kita berolahraga terlalu keras dan memberi beban olahraga terlalu berat pada tubuh.

Nah, respons stres yang diberikan tubuh bisa mengakibatkan peningkatan berat badan.

Beberapa gejala overtraining yang umum terjadi di antaranya tidur terganggu, level energi terganggu, penurunan performa, dan juga kelelahan.

Namun, mengalami kenaikan berat badan ketika kita rajin berolahraga, bukan berarti ada yang salah dari tubuh kita.


Daripada terpaku pada timbangan, lebih baik mengacu pada bagaimana tubuh kita terasa lebih nyaman dan terlihat lebih menarik karena berolahraga.

Mengurangi olahraga mungkin memang bisa menurunkan berat badan dalam skala kecil, namun mengurangi jenis olahraga dari total perencanaan tak dianjurkan.

Lebih baik kamu berupaya menemukan keseimbangan antara hari latihan dan istirahat untuk mencegah overtraining.

Jika berat badanmu turun tanpa berolahraga, hal itu mungkin disebabkan karena massa otot yang berkurang.

Selain itu, hormon stres yang meningkat juga bisa berdampak pada penurunan berat badan.

Jika hal itu terjadi, tubuhmu berpotensi mengalami masalah metabolik sehingga berat badan pun cenderung fluktuatif.

Konsultasikanlah pada pakar seperti endokrinolog untuk mengetahui kondisi tubuh yang sebenarnya.

Ketika masalah tersebut sudah terselesaikan, kamu perlu pula meninjau pola makan.

Sebab, seberat apapun olahragamu, pola makan yang buruk akan memberikan hasil akhir yang buruk pula.

Pola makan bukanlah sesuatu yang berlaku universal, sehingga apa yang berlaku untuk kita belum tentu berlaku untuk orang lain.

Kendati demikian pada umumnya kita direkomendasi untuk meminimalisasi makanan olahan.

Terakhir, ingatlah bahwa angka timbangan bukan patokan utama. Jika targetmu adalah untuk menurunkan berat badan, maka kombinasikanlah latihan kekuatan dan kardio 3-5 kali seminggu.

Jika kamu mengalami gejala overtraining, cobalah meninjau ulang pola latihanmu, dan berilah waktu tubuhmu untuk beristirahat.

Konsultasikanlah dengan personal trainer atau pakar lainnya jika membutuhkan bantuan tambahan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/10/133045820/berat-badan-tak-turun-meski-rutin-olahraga-apa-yang-terjadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke