Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Enggak "Pede" Pakai Baju Renang Picu Sukses Turun Berat Badan...

Setelah lulus sekolah menengah, berat badan perempuan ini sudah mencapai 106 kilogram.

Hari-harinya mulai terasa sulit. Ia benci kesulitan menemukan pakaian yang muat, ia juga melewatkan hal-hal yang biasa dilakukan siswi lainnya, misalnya prom nite.

Alasannya, Moody merasa malu dengan berat badannya yang berlebih.

Ia lalu cenderung tertutup dan kerap melewatkan berbagai kesempatan emas karena masalah berat badan.

Seiring bertambah usia, berat badan benar-benar memengaruhi bagaimana Moody memandang dirinya.

"Kepercayaan diriku terjun bebas. Aku bahkan enggan pergi keluar untuk mencari kerja karena persepsi buruk atas tubuh dan diriku sendiri," kata dia.

Ada satu momentum yang membuat Moody membulatkan tekad untuk mengubah pola hidupnya, tepatnya pada Mei 2017. Saat itu usianya sudah 21 tahun.

Moody dan suaminya pergi berenang dan menggunakan pakaian renang berwarna coral.

Sebelum berenang, ia melihat diri di cermin, dan merasa berat badannya sudah sangat di luar kontrol.

"Aku menangis dan pergi menuju suamiku lalu memintanya untuk jujur tentang ukuran tubuhku bahwa aku gendut," kata Moody.

Setelah membujuk suaminya cukup lama, suami Moody justru mengatakan bahwa mereka harus saling mendukung satu sama lain.

Suaminya melihat ada kepercayaan diri yang sangat rendah dalam diri Moody.

Ketika itu, Moody dan suaminya meyakini mereka sama-sama memiliki berat badan yang berlebih.

Melihat dirinya menggunakan pakaian renang menjadi pemicu bagi Moody untuk memulai sesuatu yang baru.

Mereka membatalkan rencana renangnya, kemudian pergi ke taman lokal untuk mulai berjalan kaki.

Mengubah pola makan

Hal pertama yang dilakukan Moody adalah memangkas asupan gula.

Hal ini tergolong sulit baginya, karena warga Texas itu sangat senang minum es teh manis.

Hal kedua yang dilakukannya adalah mencoba diet atkins atau pola makan rendah karbohidrat.

Moody memangkas semua roti-rotian, makanan bertepung dan gula tersembunyi.

Ia juga mulai memperbanyak konsumsi protein, daging tanpa lemak, sayuran segar dan lemak sehat serta minum banyak air.

"Aku memilih atkins karena ketika aku kecil, aku melihat ibuku berhasil menurunkan berat badan secara signifikan dengan pola ini," kata dia.

Selain itu, Moody juga merasa bisa menjalani atkins dengan mudah. Terutama karena pilihan makanan masih cukup luas.

"Pada Sabtu dan Minggu aku menikmati makan sedikit lebih bebas dan pergi ke tempat makan favoritku," kata Moody.

Moody yang sebelumnya tak pernah melakukan olahraga rutin, mulai jalan kaki di taman lokal sekitar satu kilometer, lima hari seminggu.

Aktivitas olahraganya meningkat perlahan dan ia mencoba menambahkan sedikit demi sedikit olahraga lainnya.

Kini, Moody rutin berolahraga dengan mesin elliptical serta jalan kaki dengan jarak yang lebih jauh. Ia juga melakukan angkat beban dan yoga.

Pada Maret 2018, Moody sudah berhasil menurunkan berat badan sebanyak 36 kilogram dan pada Mei 2018 menjadi 38 kilogram.

Pesan untuk semua wanita

Moody ingin wanita lain tahu, target penurunan berat badan adalah hal yang bisa dicapai. Meskipun pada beberapa waktu mungkin kita kerap meragukannya.

"Aku belajar bahwa untuk pencapaian tertentu kita harus mulai dari hal kecil, secara bertahap mengubah kebiasaan."

"Ketika kebiasaan tersebut sudah menjadi rutinitas maka kita akan terbiasa," kata dia.

Moody juga ingin semua orang bertanya pada diri sendiri, apakah mereka kehilangan kebahagiaan atau kepercayaan diri karena masalah berat badan?

Jika ya, rasakan perbedaannya ketika kita sudah berhasil mencapai target penurunan badan tertentu.

"Bisa muat menggunakan celana jeans yang sebelumnya tak bisa kupakai memberikan perasaan yang sangat menyenangkan," ujar Moody.

Baginya, penurunan berat badan mengajari banyak hal tentang dirinya sendiri. Seperti disiplin diri, kepedulian diri, dan menunjukkan kepribadian dirinya yang sesungguhnya.

"Penurunan berat badan ini membantuku untuk berkembang menjadi diriku yang lebih percaya diri," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/13/080000020/saat-enggak-pede-pakai-baju-renang-picu-sukses-turun-berat-badan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke