Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali 5 Lingkungan Kerja "Toxic" yang Bisa Bikin Terjerumus Narkoba

KOMPAS.com – Komedian Nunung ditangkap pihak kepolisian akibat penyalahgunaan narkoba pada Jumat (19/07/2019). Kabar ini membuat banyak orang kaget sekaligus bertanya-tanya bagaimana seseorang bisa terjerumus dalam kasus narkoba.

Ya, banyak cara yang bisa menyebabkan seseorang mulai mengenal, mengonsumsi, hingga kecanduan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).

Cara-cara itu bisa terjadi di luar kesadaran seseorang, bisa juga dengan kesadaran diri sendiri, misalnya terpengaruh lingkungan pekerjaan.

Lingkungan kerja menjadi salah satu faktor utama seseorang tergoda dan tergerak untuk mulai menggunakan zat-zat terlarang.

Di sana seseorang akan intens bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang keluarga, nilai, dan pendidikan yang berbeda-beda.

Jika seseorang tidak memiliki pendirian yang teguh maka dia akan dengan sangat mudah terbawa pada dunia gelap menjadi pengguna narkoba.

Melihat hal itu, filsuf, yang juga seorang dokter dan pakar gizi, Dr. dr Tan Shot Yen memberikan satu arahan bagi seseorang untuk dapat terhindar dari lingkungan kerja yang memiliki potensi buruk tersebut.

“Jadi kalau orang mulai mau kerja, get your feeling first. Rasain ‘aura’ sekitar dulu. Kalau berbau toxic, mending enggak usah kerja di situ atau area itu,” sebut Tan dari Pontianak melalui pesan singkat, Sabtu (20/7/2019) pagi.

Lalu  bagaimana cara mendeteksi baik buruknya aura sebuah lingkungan kerja? Tan menyebut terdapat 5 hal yang bisa menandakan sebuah lingkungan bisa disebut memiliki aura toxic yang cukup kuat.

1. Banyak perokok aktif

Pertama, aura toxic dapat dilihat dari lingkungan yang banyak terdapat perokok aktif.

Lingkungan kerja terdiri dari orang-orang yang tidak bisa lepas dari kebiasaan merokoknya. Baik di ruangan khusus merokok, maupun di ruang publik.

“Mulai dari lingkungan perokok. Sedikit-sedikit kudu ngudut (merokok),” kata Tan.

Rokok memang disebut banyak menjadi awal seseorang mulai mengenal zat-zat psikotropika.

2. Terdiri dari orang yang suka makan berlebih

Ciri yang kedua, jika memiliki rekan kerja yang memiliki hobi makan secara berlebihan.

“Makan semaunya. Snack berkresek-kresek di laci meja. Namanya makan siang, tapi ngembat mie tiap hari atau cilok, habis kenyang ngemil kan,” ujar Tan.

3. Gemar menggunjing dan mem-bully

Selanjutnya, lingkungan kerja yang berisi orang-orang dengan hobi membicarakan segala keburukan orang lain.

Bahkan lebih parah hingga melakukan perundungan terhadap sesama karyawan di lingkungan kerjanya hingga menimbulkan tekanan batin bagi pihak yang menjadi obyeknya.

“Jagoan julid, bagian lain dari bullying. Ujung-ujungnya depresi. Ini sudah enggak jauh dari narkotika,” ungkap Tan.

4. Atasan dengan tuntutan kerja tinggi

Ciri keempat dari lingkungan kerja yang potensial menjadikan seseorang terbawa menjadi bagian dari lingkar pengguna  narkoba adalah adanya sosok atasan yang tidak menyenangkan hingga menimbulkan depresi bagi  bawahannya.

“Punya bos enggak tahu diri. Overtime, over work. Kerjaan lima orang disuruh kita sendiri yang kerja. Bahkan kadang weekend disuruh masuk,” ucap dia.

5. Aturan kerja lemah dan atasan santai

Terakhir, ciri lingkungan kerja yang memungkinkan karyawannya terjerat narkoba berkebalikan dengan ciri keempat, yakni memiliki atasan yang terlalu santai dan menerapkan target kerja yang terlalu mudah dicapai.

Sifat atasan yang semacam ini dapat membuat seorang karyawan merasa tidak terikat dengan aturan dan memiliki kebebasan yang tinggi untuk berbuat apa saja.

Lebih konkret, saat seorang karyawan tidak memiliki tuntutan atau target di waktu kerjanya, dia akan bereksplorasi pada hal-hal di luar pekerjaan.

“Bosnya nyantai banget sampai waktu kerja enggak jelas, turah-turah berlimpah, kita bisa chatting berjam-jam tanpa dia tegur dan pekerjaan kayak ‘baik-baik’ saja, enggak ada tantangan. Nah mulai deh, yang mboten-mboten nyelinap masuk,” tukasnya.

Tan menyebut, selain karena kondisi lingkungan kerja yang kurang ideal, seseoran yang terjebak menjadi budak narkoba biasanya berawal dari niatan ‘coba-coba’ atau sebatas iseng belaka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/21/080000020/kenali-5-lingkungan-kerja-toxic-yang-bisa-bikin-terjerumus-narkoba

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com