Sony Luncurkan AC yang Bisa Dimasukkan Baju

Disebut dengan Reon Pocket, gadget tersebut merupakan pendingin suhu tubuh yang bentuknya kecil, ringan, dan bisa dimasukkan ke kantong khusus pada kaus yang sudah didesain khusus.

Alat yang dapat dikendalikan dengan aplikasi di ponsel itu mampu menghangatkan atau pun mendinginkan baju pemakainya melalui “efek peltier”, prinsip thermodynamic yang biasa dipakai di kulkas.

Alat tersebut berukuran kecil agar tidak terlihat saat diselipkan di pakaian. Menggunakan baterai yang harus diisi daya selama 2 jam dan bisa bertahan sekitar 90 menit, alat ini memang tidak dimaksudkan dipakai sepanjang hari, tapi hanya saat berada di ruangan yang tidak ber-AC seperti di perjalanan menuju kantor.

Reon Pocket ini merupakan ide dari program startup di bawah bimbingan Sony, dan saat ini sedang menunggu crowdfunding untuk produksinya.

Pemesan bisa memilih beberapa jenis paket, tetapi paket standarnya terdiri dari alat pendingin dan satu kaus dengan harga sekitar 130 US dollar.

Menurut juru bicara, target dari penjualan pendingin pakaian itu adalah pebisnis yang harus memakai jas meski di udara panas. Walau begitu, jika crowdfunding nanti berhasil, kemungkinan untuk meluaskan pasar akan terbuka lebar.

Sementara ini kaus tersebut baru tersedia untuk pria dengan ukuran mulai dari kecil sampai besar. Sayangnya, Sony hanya akan meluncurkan produk ini di Jepang.

Perusahaan lain

Sebelum Sony, sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan yang lebih dulu membuat pakaian dengan pengatur suhu. Salah satunya adalah label dari Perancis, Courreges yang meluncurkan coat (pakaian musim dingin) dengan pemanas tubuh.

Pemasok pakaian untuk tentara AS juga bereksperimen membuat bahan pakaian konduktif yang bisa mengatur panas di suhu sangat dingin.

Contoh lain adalah peritel pakaian Uniqlo yang sukses membuat Heattech untuk membuat badan tetap hangat di musim dingin dan pakaian dalam Airism yang bisa membuat pemakaianya merasa sejuk di udara panas.