Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle Mengkhawatirkan, Benarkah?

Apalagi jika pasangan tersebut mendapat perhatian dari jutaan orang, yang seolah mengawasi seluruh gerak-gerik mereka. Perasaan tegang tersebut mungkin bisa meningkat drastis.

Hal itu pula yang menjadi pangkal kekhawatiran banyak penggemar keluarga Kerajaan Inggris, bahwa tekanan dan masalah bakal menekan perkawinan Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Secara kasat mata, the Duke dan Duchess of Sussex memang terlihat amat bahagia. 

Dengan kehadiran bayi di tengah keluarga, tempat tinggal baru, dan segala kemakmuran, serta kuasa, Harry dan Meghan sungguh memiliki banyak kebahagiaan.

Namun terlepas dari itu semua, keduanya kadang terlihat seperti berada di bawah tekanan yang sangat besar, yang mungkin tidak dapat kita bayangkan.

Itulah sebabnya penggemar khawatir bahwa semua kritik dan atensi bisa berdampak negatif pada pernikahan mereka.

Hubungan yang cepat

Selanjutnya, pacaran singkat mereka berubah menjadi bertunangan dan lalu menikah dalam tempo kurang dari dua tahun.

Hal ini kabarnya sempat menjadi sumber kritik tak berkesudahan di antara teman dan anggota keluarga.

Meski demikian, banyak yang meyakini keduanya bergegas menikah karena mereka sangat saling mencintai.

Sementara, ada pula yang bersikeras bahwa usia merekalah yang memainkan faktor besar dalam keputusan itu.

Kendati demikian, perjalanan mereka menuju altar pemberkatan nikah yang begitu cepat -setidaknya jika dibandingkan dengan bangsawan lainnya, telah menyebabkan banyak drama dalam keluarga.

Satu masalah lain dengan menikah begitu cepat adalah bahwa Meghan Markle tidak punya banyak waktu untuk membiasakan diri menjadi bagian keluarga kerajaan yang hidup di bawah sorotan publik.

Bandingkan, dengan Kate Middleton yang relatif memiliki gambaran yang sangat jelas tentang apa yang akan dia hadapi sebelum menikahi Pangeran William.

Tapi untuk Meghan? Hal tersebut tentu terasa samar.

Kabar burung lainnya adalah, Meghan Markle mungkin memicu perselisihan di antara dua bersaudara, William dan Harry.

Meghan mungkin terkesan terlalu cepat datang di tengah hubungan yang paling kuat di dalam sebuah keluarga kerajaan, yakni hubungan kakak beradik.

Pangeran William dan Pangeran Harry selalu tumbuh besar, terutama setelah kematian tragis ibu mereka Putri Diana.

Tetapi ketika Duke of Cambridge memperingatkan Harry untuk tidak terburu-buru menikahi wanita yang dicintainya, Harry menanggapinya dengan keras.

Hal ini diduga menjadi pangkal dari seluruh perseteruan di tengah keluarga kerajaan yang masih terus terdengar, hingga kini.

Jika Meghan Markle benar-benar berada di antara Harry dan William, betapa pun secara tidak langsung, itu bisa membuat Duke of Sussex merasa kesal akan ikatan yang hilang atau rusak dalam hidupnya.

Tanda-tanda stres terlihat

Mereka telah beberapa kali terlihat melewati kejadian kecil namun menyedot perhatian publik, karena terjadi di muka umum.

Misalnya, suatu saat ketika perayaan ulang tahun Ratu Elizabeth II, ketika Pangeran Harry harus mengubah posisi istrinya berputar balik, dan perempuan itu lalu terlihat menahan tangis.

Atau, ketika Sussex menghadiri pertandingan MLB, dan Pangeran Harry tampak mengabaikan istrinya yang berbicara kepadanya.

Seperti halnya pernikahan apa pun, Pangeran Harry dan Meghan Markle kemungkinan besar mengalami hari-hari baik dan juga hari-hari buruk.

Satu-satunya perbedaan adalah bahwa argumen kecil yang terjadi antara mereka bakal terlihat jauh lebih buruk daripada yang sebenarnya, terutama karena mendapat sorotan publik.

Jika demikian, meski spekulasi kerap terdengar, namun sepertinya kondisi itu tak cukup berdampak negatif terhadap jalinan cinta pasangan ini.

Bayangkan saja, mereka jelas memiliki cinta satu sama lain, cinta untuk anak mereka, dan tujuan bersama untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Apa lagi yang bisa kurang?

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/30/121014520/pernikahan-pangeran-harry-dan-meghan-markle-mengkhawatirkan-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke