Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Lupa? Mungkin Ini Penyebabnya

KOMPAS.com - Meski kebiasaan sering lupa dikaitkan dengan penuaan, namun hal tersebut tidak selalu benar.

Sebab, bukan hanya terjadi pada lansia, sering lupa juga bisa terjadi pada anak muda. Penyebab sering lupa ada bermacam-macam, bukan cuma faktor umur saja.

Sebagian orang mungkin sering lupa di mana menaruh kunci rumah, tanggal ulang tahun pasangan, rute jalan, nama orang yang baru dikenal, ataupun hal lainnya. Jika kondisi ini terjadi, tentu kamu bisa merasa kesal atau bahkan khawatir.

Apa saja penyebab sering lupa?

Lupa merupakan hal wajar yang mungkin pernah dialami oleh setiap orang. Namun, jika kamu sering lupa, terdapat beberapa kondisi yang dapat mendasarinya:

Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, antihistamin, antikecemasan, pelemas otot, obat penenang, obat tidur, dan obat pereda nyeri pascaoperasi dapat mengganggu atau menyebabkan hilangnya memori.

Kondisi tersebut menyebabkan seseorang sering lupa karena sulit mengingat memori yang hilang.

Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan hilangnya memori. Hal ini bisa membuat seseorang sering lupa dalam mengingat sesuatu.

Selain minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan terlarang juga bisa menyebabkan seseorang sering lupa.

Obat-obatan tersebut dapat mengubah senyawa kimia yang ada dalam otak sehingga membuat orang sulit mengingat sesuatu.

Sering merokok

Merokok dapat merusak memori dengan mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke otak.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan merokok lebih sulit mengingat nama daripada orang yang tidak merokok. Oleh sebab itu, sebaiknya hentikan kebiasaan merokok.

Durasi tidur dan kualitas tidur yang baik sangat penting untuk ingatan. Waktu tidur yang sedikit dan sering terbangun di malam hari dapat mengganggu kemampuan otak untuk mengingat karena kelelahan.

Semakin sering kamu begadang, akan membuat makin sering lupa. Tidurlah dengan waktu yang cukup dan hindari begadang untuk menjaga kesehatan memori.

Depresi atau stres

Ketika seseorang mengalami depresi atau stres, maka kondisi tersebut dapat menghalangi perhatian, fokus, dan konsentrasi.

Bukan hanya itu, depresi atau stres juga dapat memengaruhi daya ingat sehingga kemampuan mengingat menjadi lemah. Jika kamu mengalami depresi atau stres yang mengganggu, segera berkonsultasi pada psikiater.

Kekurangan vitamin B12

Vitamin B12 sangat penting untuk fungsi otak yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dapat memengaruhi daya ingat sehingga mampu membuat seseorang sering lupa.

Bahkan, pada kasus yang parah kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan kerusakan permanen otak.

Cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, seperti salmon, daging, tuna, sarden, susu, dan produk susu untuk mengatasi masalah ini.

Dehidrasi

Ketika seseorang tidak mendapat asupan cairan yang cukup, maka ia akan mudah terkena dehidrasi.

Dehidrasi parah dapat menyebabkan kebingungan, mengantuk, lupa, dan sulit konsentrasi. Oleh sebab itu, minumlah air putih 8-12 gelas sehari agar tetap terhidrasi dan tidak sering lupa.

Cedera kepala

Cedera kepala akibat jatuh atau kecelakaan dapat melukai otak, serta menyebabkan hilangnya memori jangka pendek atau panjang. Kondisi ini bisa membuat sering lupa ketika mengingat sesuatu.

Akan tetapi, ingatan akan membaik jika cedera kepala pulih seiring berjalannya waktu. Apabila mengalami cedera kepala, segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Masalah tiroid

Jika kelenjar tiroid kurang aktif atau terlalu aktif, maka dapat menyebabkan masalah pada memori otak, seperti menjadi sering lupa dan sulit berkonsentrasi.

Selain itu, masalah tiroid juga bisa membuat metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat ataupun terlalu lambat.

Penggunaan obat tiroid biasanya dapat memperbaiki keadaan ini. Dokter mungkin akan meresepkan obat tiroid untuk mengatasi masalah tiroid yang kamu alami.

Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti karena adanya penyumbatan pembuluh darah ke otak atau kebocoran pembuluh darah ke otak.

Penyakit ini dapat menyebabkan hilangnya memori jangka pendek sehingga orang sering lupa dengan apa yang baru terjadi, misalnya lupa menu sarapan pagi tadi.

Dalam mengatasi masalah ini, terapi dan obat-obatan dari dokter diperlukan.

Demensia

Demensia merupakan sekelompok gejala yang umumnya mempengaruhi daya ingat. Kondisi ini dapat menyebabkan orang kehilangan memori sehingga sering lupa akan suatu hal.

Demensia dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Penyebab paling umum dari demensia, yaitu penyakit Alzheimer yang ditandai dengan hilangnya sel-sel otak secara progresif.

Untuk mengatasi demensia, diperlukan pengobatan ke dokter. Dokter akan meresepkan obat atau terapi untuk pasien.

Selain berbagai kondisi di atas, sering lupa juga dapat disebabkan oleh HIV, TBC, dan sifilis yang memengaruhi otak.

Kebiasaan sering lupa yang dimiliki mungkin akan memicu pertanyaan, apakah ini berbahaya ataukah tidak?

Apabila kamu dapat mengingatnya kembali dengan cepat ketika lupa, maka jangan terlalu khawatir karena hal tersebut biasanya hanya lupa biasa.

Sementara, jika sering lupa yang dirasakan kerap mengganggu kehidupanmu, berhati-hatilah.

Akan lebih baik jika kamu berkonsultasi pada dokter untuk memastikannya. Dokter akan menentukan penyebab dari sering lupa yang kamu alami dan perawatan yang mungkin dapat dilakukan. 

Sementara, untuk membantu agar tidak sering lupa maka kamu dapat menuliskan hal yang penting di catatan, menempatkan barang di tempat yang sama, memainkan permainan kata atau teka-teki silang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/02/111521220/sering-lupa-mungkin-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke