Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kejutan, Dubes RI Menari-nari di Panggung Teater Klasik Italia...

Mereka adalah tamu undangan yang terdiri dari para pejabat Italia, perwakilan korps diplomatik, pengusaha, dan tokoh masyarakat setempat.

Keberadaan mereka adalah untuk ambil bagian dalam acara Resepsi Diplomatik dan Pertunjukan Seni Budaya Indonesia yang dikelar oleh Kedutaan Besar RI di Roma.

Acara tersebut digagas dalam rangka memeringati HUT ke-74 RI dan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI- Italia.

Suasana di gedung teater bersejarah dengan gaya klasik nan megah, yang dibangun tahun 1732 itu pun terasa semarak dan hangat.

Terlebih ketika, Duta Besar Esti Andayani memberi kejutan. Dia membuka acara tersebut dengan suguhan tarian Golek Putri.

Esti mempertontonkan kemampuannya dalam menari ditemani oleh maestro tari Indonesia, Nungki Kusumastuti.

Tari klasik dari Yogyakarta yang mengisahkan putri keraton saat bersolek menjelang momen spesial terlihat mampu menyedot perhatian penonton.

Tentu saja tak cuma Esti dan Nungki. Dalam pertunjukan berdurasi sekitar 75 menit ini ditampilkan banyak tarian khas Nusantara lainnya.

Ada tari Lenggang Kipas dari Jakarta, tari Pangkur Sagu dari Papua, tari Naikonos Larik dari NTT, dan tari Mitreka Bawana dari Sulawesi Tenggara.

Lalu, ada pertunjukan musik dari trio Ifan Hardiknas Pah (sasando), Mia Ismi (violin, vokal), serta Kiel Dharmawel (gendang melayu).

Para penari dan musisi tersebut bergabung dalam grup seni Artina dari Jakarta, pimpinan Haryati Abelam, di mana Nungki bertindak selaku direktur artistik.

Keseruan terus berlanjut. Sebab, tak hanya warga Indonesia, warga Italia pun mendapat kesempatan tampil menyuguhkan kemampuan mereka dalam seni budaya Indonesia.

Ada gamelan Bali grup Puspa Sari 2.0 binaan KBRI Roma, yang dipimpin Prof. Giovanni Giuriati, dan juga grup pencak silat Garuda Academy Roma, pimpinan Simone Mondello.

Apalagi, rangkaian pertunjukan ini dikemas apik dalam konsep East meets West, yang memungkinkan pula warga asing merasakan sentuhan budaya mereka sendiri.

Lantas, kejutan kembali muncul di penghujung acara, saat Esti yang sudah berganti kostum berdansa dengan Alessio Specolizzi, diiringi irama waltz, rhumba, dan salsa.

Tak ayal, para penonton pun ikut bergoyang. Terutama ketika tarian Mitreka Bawana kembali dibawakan secara interaktif bersama seluruh pengisi acara sebagai acara penutup.

Tamu undangan juga bisa menikmati sajian buah-buahan tropis nan eksotis. Ada mangga arummanis, mangga gedong gincu, mangga alpukat, nanas, dan manggis yang didatangkan langsung dari Indonesia.

Seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, dalam acara ini juga dipromosikan produk kopi single origin Indonesia, “Supresso”.

"Supresso" adalah produk kopi dari Indraco Group, yang sudah menjadi penghasil kopi sejak tahun 1971.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/29/091250020/kejutan-dubes-ri-menari-nari-di-panggung-teater-klasik-italia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke