Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Suka Berbohong? Lakukan 10 Cara Ini untuk Menghentikannya

Anak-anak berbohong untuk menyembunyikan suatu kesalahan yang telah mereka lakukan dan untuk menghindari konsekuensi negatif.

Mereka mungkin berbohong kepada orang dewasa sesuai dengan situasi mereka, misalnya, jika anak-anak ingin bermain, mereka berbohong sudah menyelesaikan pekerjaan rumah.

Sebagai orangtua, kita harus membuat anak-anak menyadari bahwa berbohong adalah kebiasaan buruk dan itu akan membuat mereka kesulitan.

Orangtua perlu menghabiskan waktu bersama anak-anak dan mencoba menjelaskan pentingnya kejujuran, serta menjadikannya peraturan keluarga.

Jika anak-anak sering berbohong, itu akan menjadi tantangan orangtua untuk mengatasinya.

Jika kita melakukan sedikit penyesuaian dalam gaya pengasuhan, masalah ini tak akan sulit diatasi.

Orangtua harus terlebih dahulu menganalisis, mengapa anak-anak mereka berbohong dan apa yang membuat mereka berbohong pada orangtua.

Jadi mari kita lihat apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini.

1. Panutan kejujuran

Apapun yang terjadi, orangtua adalah contoh utama untuk anak-anaknya. Menjadi panutan kejujuran berarti hanya mengatakan kebenaran sepanjang waktu.

Misalnya saja, orangtua tidak boleh berbohong tentang usia anak mereka saat membeli tiket masuk taman bermain.

Memang tampak sepele, tapi anak-anak akan selalu meniru apa yang mereka lihat. Sehingga, tanggung jawab orangtua untuk selalu bersikap jujur di manapun dan menjadi panutan yang baik bagi anak-anak.

2. Jelaskan tentang Kebenaran vs. Kebohongan

Jika seorang anak tahu perbedaan utama antara mengatakan yang sebenarnya dan mengatakan yang bohong, maka dia tidak akan pernah berbohong dalam hidupnya.

Orang tua harus sigap mengambil langkah dan menjelaskan konsekuensi dari kebohongan.

Ajari anak-anak menyeimbangkan kejujuran dengan belas kasih pada tahap awal; ini adalah keterampilan sosial yang harus dipelajari setiap anak dalam hidupnya.

3. Beri Satu Peringatan

Misalnya, ketika mendapati anak berbohong, beri mereka satu peringatan atau kesempatan untuk memerbaiki kesalahan mereka.

Alih-alih memarahi anak, minta mereka untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Juga, buat mereka sadar bahwa jika mereka ketahuan berbohong, maka mereka akan menerima hukuman tambahan.


4. Minta Bantuan Profesional

Ketika berbohong telah menjadi kebiasaan dan ancaman serius bagi anak-anak, tak ada salahnya untuk meminta banntuan profesional

Misalnya, jika seorang anak berbohong dan menyebabkan masalah di sekolah, maka segera cari bantuan profesional.

Lebih baik berurusan dengan masalah pada tahap awal, daripada menanganinya pada tahap puncak.

5. Bedakan Alasan untuk Berbohong

Ada banyak alasan bagi anak-anak untuk berbohong; orangtua harus membedakan alasan kebohongan. Ini akan membantu orangtua mengembangkan rencana untuk menanganinya.

Anak-anak prasekolah sering berbohong, dalam situasi itu orangtua harus bertanya, "Apakah itu sesuatu yang benar-benar terjadi?" Ini akan membuat mereka menyadari perbedaan antara kenyataan dan fantasi.

6. Diskusikan Konsekuensi

Ketika anak berbohong, maka beri tahu anak tentang konsekuensi alami dari berbohong.

Jelaskan kepadanya, bahwa jika dia berbohong maka sulit bagimu sebagai orangtuanya untuk percaya padanya, bahkan ketika dia mengatakan yang sebenarnya.

Buat dia sadar, bahwa masyarakat atau orang-orang di sekitarnya tidak menyukai orang yang berbohong.

7. Berikan Contoh yang Baik

Wajar jika anak-anak mempelajari segalanya dengan mengamati perilaku orang lain, termasuk orangtuanya.

Sebagai orangtua, kamu tidak dapat membuat mereka berhenti berbohong melalui petunjuk dengan kata-kata.

Pastikan kamu tidak berbohong di depan anak, karena secara tidak langsung atau tidak sengaja itu akan mengajarkan anak bahwa berbohong dapat diterima.

8. Menghargai Kejujuran dan Pengakuan

Ketika anak berani jujur mengatakan yang sebenarnya, hargai dan dorong mereka. Kamu tidak akan menyangka betapa besar efek positiifnya, jika kamu sebagai orangtua bisa menerima usaha anak untuk bersikap jujur

Kamu bisa menghargainya dengan pujian, “Terima kasih sudah bersikap dewasa, ayah tahu betapa sulitnya bagimu untuk memberi tahu saya apa yang sebenarnya terjadi.”


9. Jangan Pernah Panggil Anak Pembohong

Ini adalah hal yang paling penting yang harus diingat oleh semuaorang tua, karena jika kamu sampai mengatakan bahwa anakmu pembohong, itu akan membekas lama pada diri anak-anak.

Dia memandang dirinya sebagai pembohong dan berperilaku serta bertindak sesuai dengan itu. Pernyataan seperti itu akan berdampak negatif pada kehidupan anak.

10. Rayakan Kesalahan

Ya, rayakan kesalahan karena itu akan membantu kita membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.

Jika anak tahu bahwa kamu tidak akan kecewa atau tidak akan marah ketika mereka mengacau, mereka pasti akan membagikan segalanya dengan lebih jujur kepada Anda.

Terakhir, buat catatan bahwa jika anak sering berbohong dan terjadi berulang kali, bahkan setelah mengikuti langkah-langkah di atas, cobalah bicarakan dan konsultasikan dengan ahli atau psikolog anak profesional sedini mungkin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/20/175049320/anak-suka-berbohong-lakukan-10-cara-ini-untuk-menghentikannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com