Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lesung Pipi, Si Pemanis Wajah yang Ternyata Suatu Kelainan

Jika sedang melihat Afgan, Siwon atau Miranda Kerr, Anda pasti melihat satu kesamaan di wajah para bintang ini. Ya, lesung pipi sudah jadi ciri khas wajah mereka.

Lekukan pemanis wajah ini memang sudah sejak lama jadi salah satu poin plus untuk bisa terlihat lebih menarik di mata banyak orang.

Tidak semua orang lahir dengan lesung pipi. Namun, tidak sedikit orang yang karena sangat ingin memilikinya, lantas menjalani operasi lesung pipi di wajahnya.

Padahal, tahukah Anda jika lesung pipi pada hakikatnya adalah suatu kelainan anatomis?

Namun berbeda dari kelainan lainnya, persepsi masyarakat sudah terlajur terbentuk dan menganggap orang dengan lesung pipi adalah sosok yang manis dan enak dipandang.

Ada beberapa fakta di balik lesung pipi yang jarang diketahui, seperti di bawah ini:

1. Lesung pipi terbentuk karena kelainan otot wajah

Lesung pipi yang sering dianggap menarik, sebenarnya muncul karena adanya kelainan pada otot zygomaticus mayor. Otot ini berperan dalam membentuk ekspresi wajah. Otot inilah yang akan bergerak saat kita tersenyum.

Pada orang yang tidak memiliki lesung pipi, otot ini terletak di tulang pipi dan menyambung turun hingga ke sudut mulut.

Sementara itu pada orang yang memiliki lesung pipi, otot ini terbelah dua dengan lokasi yang sama, yaitu dari tulang pipi hingga ke sudut mulut. Sehingga, saat seseorang tersenyum, akan terbentuk cekungan di antara dua otot yang terpisah itu.

Meski secara anatomis disebut kelainan, tapi lesung pipi tidak menyebabkan dampak negatif apapun untuk kesehatan.

2. Lesung pipi dianggap faktor keturunan

Sudah jadi fakta umum bahwa lesung pipi yang dimiliki orangtua seringkali diturunkan pada anaknya.

Hal ini membuat banyak yang menganggap bahwa lesung pipi merupakan bagian dari salah satu ciri genetik, layaknya warna mata atau bentuk rambut. Namun sampai sekarang belum ada penelitian yang bisa memastikan anggapan ini.

3. Lesung pipi saat bayi bisa hilang ketika dewasa

Tahukah Anda jumlah bayi yang memiliki lesung pipi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang dewasa? Sebab, seiring bertambahnya usia, lesung pipi yang muncul di bayi bisa hilang.

Pada bayi, cekungan ini bisa terbentuk karena adanya lemak yang menumpuk di pipi. Seiring bertambahnya usia, lemak tersebut akan hilang, begitu juga dengan lesung pipi yang dulu dimilikinya.

Meski begitu, ada lesung pipi yang tidak terbentuk dari lahir dan baru muncul saat usia balita atau anak-anak.

4. Lesung pipi membuat seseorang lebih ekspresif

Memiliki lesung pipi juga membuat wajah seseorang dianggap lebih ramah. Selain itu, cekungan ini juga dianggap membuat senyuman dan ekspresi yang muncul di wajah seseorang bisa terlihat lebih jelas.

Sehingga, informasi yang tersampaikan melalui ekspresi wajah bisa lebih dimengerti lawan bicaranya.

5. Lesung pipi bisa didapatkan dengan operasi

Operasi untuk membentuk lesung pipi disebut sebagai dimpleplasty. Operasi ini termasuk sebagai salah satu kategori operasi plastik. Namun prosedurnya tergolong cukup sederhana dan pasien yang menjalaninya, tidak perlu dirawat inap.

Untuk membentuk lesung pipi, dokter akan menggunakan alat dan teknik khusus untuk menyingkirkan sedikit lemak dan otot di area pipi yang ingin dibuat lesung.

Setelah itu, dokter akan membuat ruang untuk lesung pipi serta mengubah posisi otot pipi dan “mengikatnya” agar lesung pipi bisa terbentuk secara permanen.

Operasi ini tidak memerlukan bius total dan bisa dilakukan di bawah pengaruh bius lokal. Setelah operasi selesai dilakukan, Anda mungkin akan merasakan sedikit nyeri dan pembengkakan di area operasi.

Namun kondisi tersebut bisa reda dengan sendirinya. Anda juga bisa meredakannya dengan kompres air dingin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/11/211131720/lesung-pipi-si-pemanis-wajah-yang-ternyata-suatu-kelainan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke