Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Harus Menjaga Kesehatan Jantung Selama Pandemi Covid-19?

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 menimbulkan kegelisahan pada banyak kalangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Namun, terlepas dari langkah dan tindakan tepat yang diambil pemerintah dalam menangani pandemi, generasi muda juga wajib menyadari betapa berbahayanya virus ini.

Menurut aktris sekaligus Duta Yayasan Jantung Indonesia, Mikha Tambayong, dirinya telah menyadari ancaman Covid-19 sejak pertama kali menyebar di Wuhan, China.

"Pandemi ini menakutkan. Awalnya ketika Covid-19 baru ada di Wuhan, Indonesia masih aman. Tapi aku sudah aware. Dan aku lihatnya virus ini merugikan."

Demikian Kata Mikha di program "Bincang Sehat: Bahaya Jantung dan Covid-19 Di Usia Muda" yang ditayangkan live di akun Instagram @yayasanjantungindonesia pada Rabu (6/5/2020) sore.

Sebagai generasi muda, Mikha mengungkap rutinitas harian yang ia jalani untuk menjaga kesehatan tubuhnya selama pandemi.

"Aku rajin minum jus, herbal drink yang memang untuk boost immunity, terus vitamin D juga penting banget, dan aku selalu berjemur tiap pagi," ujar Mikha.

"Tapi semua itu juga harus balance dengan kesehatan mental. Aku lihat berbagai riset, orang bisa sembuh dari infeksi Covid-19 kalau mentalnya sehat."

Bagi Mikha, berada di rumah selama pandemi Covid-19 merupakan hal istimewa. Karena dengan demikian, ia dapat menjalani rutinitas yang tidak sempat ia lakukan sebelumnya.

"Stay di rumah adalah privilege. Aku bisa baca buku, atau ngobrol sama keluarga. Cuma kadang, aku rasa agak kurang produktif aja. Apalagi biasanya aku olahraga ke luar tiap pagi," katanya.

Ia menambahkan, di momen pandemi, hal penting yang tak boleh teelupakan adalah menjaga jantung agar tetap sehat.

"Jantung harus dilindungi. Karena dari apa yang aku baca, organ tubuh seperti jantung bisa lemah kondisinya jika terinfeksi Covid-19. Baiknya kita mulai paham soal itu," ucap Mikha.

Hubungan Penyakit Jantung dan Covid-19

Dalam kesempatan yang sama, dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), M.Kes, FIHA, FICA, FAsCC, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah menyebut, pada umumnya orang-orang yang rentan terhadap virus corona adalah mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, termasuk pengidap penyakit jantung.

"Covid-19 terutama menyerang paru-paru, dan jika paru-paru sudah mengalami infeksi, akan berdampak pada jantung. Virus ini juga dapat mengarah ke jantung," jelasnya.

"Orang yang punya masalah pada jantung dan harus dirawat justru tidak mau ke rumah sakit karena takut terpapar Covid-19. Akhirnya, serangan jantung akan membahayakan tubuhnya," kata dr. Vito.

Menurutnya, jika kita melakukan pencegahan, termasuk cuci tangan, memakai masker, tidak menyentuh apa pun (termasuk wajah) selama di rumah sakit, maka kita tidak perlu khawatir terpapar virus di rumah sakit.

"Walau Covid-19 menjadi wabah, penyakit lain juga tidak boleh diabaikan."

"Berdasarkan data, 80 persen orang yang dirawat di ruang gawat darurat karena Covid-19 ternyata juga memiliki penyakit jantung."

Ia menyarankan kepada generasi muda agar tidak lupa menjaga kesehatan tubuh, termasuk jantung.

"Orang kadang lupa, dan tidak mengukur kapasitas mereka. Bagi anak-anak muda, sebelum mewujudkan ambisi, kita harus mengecek kondisi kesehatan, karena itu investasi kita," kata dr. Vito.

"Kemudian, jaga kesehatan jantung. Rawat jantung kita bagaimanapun caranya, karena jika kita memakai jantung tanpa merawatnya, sama seperti barang, ia akan rusak."

"Di momen ini, buat kebiasaan yang bisa kita terapkan. Ketika pandemi ini selesai, coba lihat perubahan yang terjadi pada diri kita," saran Vito.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/06/214452620/mengapa-harus-menjaga-kesehatan-jantung-selama-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke