Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebanjiran Pesanan, Sepeda Kreuz Bandung Setop Order

Kurang dari sepekan sejak kabar tersebut menjadi artikel terpopuler, daftar inden sepeda buatan tangan ini bertambah panjang, dari sebelumnya Februari 2021 menjadi September 2021.

“HP (ponsel) saya terus bunyi, banyak yang menanyakan dan memesan Kreuz,” ujar pemilik Kreuz, Yudi Yudiantara kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bahkan pada weekend lalu, chat melalui WhatsApp yang masuk mencapai 300 dalam sekali waktu.

Menurut Yudi, pemesannya dari beragam usia, jenis kelamin, dan berbagai daerah dari Aceh hingga Papua.

Tak berbeda dengan akun media sosial Kreuz pun dibanjiri banyak pertanyaan dan pesanan.

Belum lagi tamu yang datang langsung ke tempat pembuatan Kreuz, di Bandung.

Yudi mengaku bahagia dengan apresiasi dan minat calon pembeli ini. Namun ia pun terkadang dipusingkan dengan adanya sejumlah konsumen yang meminta waktu inden diperpendek.

Membludaknya permintaan, membuat Yudi memutuskan, pesanan Kreuz via online termasuk WhatsApp ditutup.

Ia akan membuka kembali pesanan online setelah daftar inden berkurang. “Sekarang kami hanya melayani pemesanan secara langsung. Yang datang ke sini, baru kami layani,” imbuh dia.

Demi menangani tingginya permintaan, Kreuz menambah jumlah pegawai. Tujuannya, tentu saja untuk meningkatkan jumlah produksi.

Pemilik Kreuz lainnya, Jujun Junaedi mengatakan, jumlah pegawai dan vendor yang mengerjakan Kreuz awalnya hanya berjumlah puluhan orang.

Namun kini sudah mencapai lebih dari 160 orang. Mereka kebanyakan pelaku UMKM dari industri rumahan.

“Industrinya itu di rumah-rumah gitu, masuk ke gang-gang kecil. Alhamdulillah ini rezeki barengan,” tutur Jujun.

Sejak diluncurkan, Kreuz banyak diperbincangkan. Sepeda yang terinspirasi dari sepeda lipat Inggris Brompton ini dijual Rp 3,5 juta untuk frameset.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/25/102535220/kebanjiran-pesanan-sepeda-kreuz-bandung-setop-order

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke