Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak yang Belum Tahu, Apa Saja yang Termasuk Pelecehan Seksual?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan terhadap seorang wanita yang diduga dilakukan seorang pegawai Starbuck, viral di media sosial.

Dalam video yang tersebar di twitter dan instagram, terlihat dua orang pegawai Starbuck mengintip payudara pelanggan wanita melalui sorotan CCTV.

Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat seorang wanita duduk seorang diri sambil minum kopi. Lalu di ruangan lain, ada pegawai pria yang mengawasi CCTV, memperbesar layar monitor tepat di bagian payudara wanita tersebut agar terlihat lebih jelas. Ia kemudian tertawa.

Aksi itu direkam oleh pegawai lain dan kemudian diunggah di media sosial. Video itu pun menjadi viral dengan berbagai komentar.

Banyak yang menyayangkan perilaku pengintip, namun ada juga yang menyalahkan korban karena dianggap berpakaian tidak pantas.

Manajemen Starbucks sendiri telah menindak pegawainya yang melakukan pelecehan itu. Senior General Manager Corporate PR and Communications PT Sari Coffe Indonesia, Andrea Siahaan mengatakan, saat ini pegawai tersebut telah dipecat.

"Perilaku tersebut tidak dapat ditoleransi dan kami memastikan bahwa individu yang bersangkutan sudah tidak bekerja lagi bersama PT Sari Coffee Indonesia," kata Andrea dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Peristiwa ini kembali menunjukkan bahwa banyak orang masih tidak memahami perilaku apa saja yang termasuk pelecehan seksual dan melakukannya karena dianggap bukan masalah besar.

Kita sendiri barangkali pernah menyaksikan atau bahkan melakukan perbuatan yang tergolong pelecehan, misalnya menggoda seseorang dengan bersiul, sesuatu yang tampaknya sepele.

Definisi pelecehan seksual

Tidak hanya di Indonesia, pelecehan seksual memang masih jadi masalah kronis yang mengakar di seluruh dunia. Kondisi ini mendorong lahirnya gerakan #MeToo di sosial media.

Tagar tersebut menyimbolkan suara orang-orang yang pernah menerima kekerasan maupun pelecehan seksual selama hidupnya.

Gerakan ini membuka mata banyak orang bahwa ternyata perlakuan yang mereka dapatkan selama ini, termasuk sebagai pelecehan seksual.

Ini bisa jadi momentum untuk membangkitkan kesadaran bagi banyak orang, bahwa pelecehan seksual tidak boleh dimaklumi.

Lalu, apa sebenarnya definisi pelecehan seksual itu sendiri? Pelecehan seksual adalah segala perlakuan tidak menyenangkan yang mengarah pada hal-hal yang berbau seksual.

Jika perlakuan tersebut membuat kamu merasa tersinggung, malu, takut, atau terintimidasi, maka sudah bisa disebut sebagai pelecehan seksual.

Bentuk-bentuk pelecehan seksual

Pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja. Contoh perilaku yang termasuk sebagai pelecehan antara lain:

  • Menyentuh, memeluk, atau mencium tanpa izin
  • Memberikan tatapan bernafsu dan mencurigakan
  • Mengeluarkan sebutan, candaan, atau perkataan yang mengarah ke hal-hal seksual, seperti cat calling atau menggoda orang lewat dengan sebutan tak pantas
  • Paksaan untuk menerima ajakan kencan atau berhubungan seksual
  • Mengajukan pertanyaan tidak pantas tentang kehidupan pribadi bahkan anggota tubuh yang bersifat personal
  • Perilaku “sok akrab” dan merasa berhak menyentuh bagian-bagian tubuh orang lain tanpa izin
  • Mengirim foto, video atau gambar seksual tanpa diminta
  • Memberikan komentar tidak pantas di sosial media
  • Stalking atau menguntit
  • Terus memaksa untuk berkomunikasi meski sudah ditolak

Perilaku ini bisa saja dilakukan oleh temen, keluarga, suami atau istri, hingga atasan di tempat kerja. Apapun status hubungan pelaku dan penyintas, tidak mengubah fakta bahwa pelecehan tetaplah pelecehan.

Dalam konteks pelecehan seksual di tempat kerja, juga dikenal istilah “Quid pro quo”. Arti istilah ini adalah perilaku tidak menyenangkan yang mengarah ke hal-hal yang berbau seksual.

Contohnya seperti permintaan untuk ditemani melakukan kegiatan di luar pekerjaan dengan paksaan atau memegang-megang anggota tubuh tanpa izin.

Dalam kondisi ini, jawaban yang diberikan oleh penyintas akan memengaruhi kelangsungan kariernya.

Misalnya, jika bawahan menolak untuk disentuh tubuhnya, maka ia tidak akan naik jabatan atau apabila menolak diajak ke acara pribadi maka akan dipecat.

Dampak pelecehan seksual bagi kesehatan penyintas

Kalimat seperti, “Cuma bercanda, jangan marah dong,” atau “Kalau nggak mau digodain, jangan pakai baju terbuka!” masih sering keluar setiap para penyintas pelecehan seksual melaporkan perlakuan yang diterimanya.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Sebab komentar ini menganggap enteng kejadian tersebut dan membuat narasi seolah kejadian tersebut bukanlah salah pelaku tapi salah korban.

Padahal, pelecehan yang dianggap bercanda itu bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyintas, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Berikut ini gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat pelecehan seksual.

1. Depresi

Orang yang pernah mengalami pelecehan seksual dapat mengalami depresi jangka panjang. Jadi, dampak ini mungkin tidak langsung terlihat saat itu juga.

Penyintas pelecehan seksual yang masih berusia remaja maupun 20 tahunan awal saat kejadian tersebut dialaminya, bisa saja baru menunjukkan gejala depresi saat masuk usia 30 tahunan awal.

Sebagian besar orang yang pernah menerima bentuk pelecehan seksual, kemudian merasa dirinya bersalah akan kejadian tersebut. Jika dibiarkan menghantui terus-menerus, perasaan ini bisa memicu depresi.

2. Tekanan darah tinggi

Mengalami pelecehan seksual juga akan memicu naiknya tekanan darah. Hal ini membuat penyintas jadi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan gangguan lain yang berhubungan dengan hipertensi.

3. Post-traumatic stress disorder (PTSD)

Orang yang pernah mengalami pelecehan juga bisa merasakan trauma mendalam akan kejadian tersebut.

PTSD ini tentu akan mengganggu kualitas hidupnya. Sebab, ia akan berusaha untuk menghindari segala sesuatu yang berhubungan atau mengingatkannya dengan pelaku atau kejadian tersebut.

Misalnya, jika pelecehan tersebut terjadi di dalam bus, penyintas bisa saja jadi trauma untuk naik bus padahal itu adalah alat tranportasi terdekat yang bisa mengantarnya dari rumah ke tempat kerja. Akibatnya ia harus memutar jauh mencari moda transportasi lain.

Penyintas juga bisa trauma saat melihat seseorang yang memiliki ciri fisik yang mirip dengan pelaku.

Misalnya saat kejadian pelaku menggunakan jaket berwarna biru, dan ia akan langsung teringat dengan kejadian pelecehan setiap melihat orang yang menggunakan jaket berwarna biru.

4. Gangguan tidur

Gangguan tidur juga bisa terjadi pada para korban pelecehan seksual. Mereka bisa saja jadi sulit untuk tidur karena setiap memejamkan mata, langsung teringat wajah pelaku dan kejadian yang menimpanya.

Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini bisa berubah jadi insomnia dan memicu gangguan kecemasan dan stres.

5. Bunuh diri

Pada kondisi gangguan mental yang sudah parah, pelecehan seksual bisa berujung pada percobaan bunuh diri.

Kondisi stres jangka panjang, PTSD, gangguan kecemasan dan tekanan sosial yang dirasakan bisa mendorong penyintas melakukan hal-hal untuk menyakiti dirinya sendiri.

Pelecehan seksual bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Apabila kamu mengalami perlakuan ini, jangan segan untuk melapor ke lembaga-lembaga yang menawarkan perlindungan terhadap korban pelecehan seksual. 

Kamuakan didampingi untuk mengurus laporan. Kamu pun akan mendapatkan pendampingan psikologis jika memang diperlukan.

Sementara itu jika ada teman, kerabat, atau keluarga yang menerima pelecehan, kita harus ingat untuk menahan diri dalam berkomentar kecuali memang bertujuan membantu dan mendampinginya melalui masa-masa sulit ini.

Janganlah mengeluarkan kata-kata yang menyalahkan korban dan membuat bebannya justru semakin berat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/02/173747420/banyak-yang-belum-tahu-apa-saja-yang-termasuk-pelecehan-seksual

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com