Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari Paparan Sinar UV Hari Ini, Simak Tipsnya

KOMPAS.com - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memberikan informasi tentang indeks radiasi sinar ultraviolet (UV) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk hari ini, Jumat (3/7/2020).

BMKG dalam akun Instagram-nya menyebutkan, wilayah Jabodetabek pada Jumat ini pukul 08.00-09.00 WIB memiliki indeks UV 0-2 dengan tingkat risiko bahaya rendah hingga sedang.

Pada pukul 10.00-11.00 WIB dan 12.00-13.00 WIB, indeks UV berisiko bahaya sedang hingga sangat tinggi. Sementara itu, pukul 14.00-15.00 WIB, indeks UV berisiko bahaya rendah hingga sedang.

Paparan sinar ultraviolet di kulit kita bisa mengakibatkan kerusakan pada kulit, baik langsung maupun bertahap.

Biasanya, kerusakan kulit ini akan mulai muncul dan menyebabkan masalah pada usia 40 tahun ke atas, setelah bertahun-tahun kulit terkena paparan sinar UV.

Untuk mengurangi dampak paparan sinar UV, kita sering diingatkan untuk mengoleskan tabir surya atau sunscreen saat bepergian, menghindari paparan sinar matahari dengan berada di tempat teduh, mengenakan topi, kacamata hitam, dan pakaian yang menutup kulit, serta banyak minum air.

Tabir surya

Khusus mengenai tabir surya, banyak orang keliru mengaplikasikan atau bingung memilih sunscreen yang harus dipakai. Bagaimana sebaiknya?

Saat memilih produk sunscreen, SPF menjadi salah satu acuan kita untuk membelinya. Sebenarnya, apa itu SPF? Benarkah SPF tinggi membuat kita mengoleskan losionnya cukup sekali saja?

SPF adalah adalah singkatan dari sun protector factor, berupa angka yang mengindikasikan perlindungan sebuah produk tabir surya atau suncsreen terhadap kulit dari UVB.

SPF ditentukan dari jumlah sinar UVB matahari menyebabkan sunburn pada kulit yang dilindungi tabir surya, dibandingkan dengan jumlah sinar UVB untuk memicu sunburn pada kulit yang tidak terlindungi tabir surya.

Menurut badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, Food and Drugs Administration (FDA), ada kesalahpahaman yang dipercaya masyarakat bahwa SPF berkaitan dengan waktu paparan sinar matahari.

Misalnya, jika sinar UVB memicu sunburn pada kulit seseorang setelah satu jam, maka bukan berarti tabir surya SPF 15 bisa melindungi kulitnya 15 kali lebih lama (15 jam kemudian).

Seperti yang disampaikan, SPF berkaitan dengan jumlah atau dosis sinar UVB memicu sunburn, bukan waktu yang diperlukan UVB untuk memicu kondisi tersebut.

Tabir surya SPF tinggi harus tetap sering dioleskan ke kulit

Karena SPF tidak langsung berkaitan dengan waktu menuju sunburn, tidak tepat jika kita berpikir bahwa menggunakan produk dengan SPF tinggi boleh membuat kita berlama-lama di bawah paparan sinar matahari.

Ada banyak faktor yang mengharuskan kita sebenarnya harus lebih sering mengoleskan tabir surya, yaitu:

  • Kondisi cuaca: sinar matahari lebih intens pada hari cerah tanpa berawan
  • Jam/waktu pada hari tersebut: sinar matahari cenderung lebih intens di waktu tengah hari, dibandingkan pagi atau sore
  • Jenis kulit: individu dengan kulit putih cenderung menyerap sinar matahari lebih banyak dibandingkan dengan individu yang berkulit gelap
  • Cara kita mengoleskan produk suncreen
  • Banyaknya sunscreen yang dioleskan
  • Faktor lingkungan dan individu lainnya

Walau kita menggunakan produk tabir surya yang tinggi SPF sekalipun, kita disarankan untuk kembali mengaplikasikannya setelah dua jam, karena efek tabir surya akan berkurang dalam dua jam.

Namun, jika kamu mulai menunjukkan gejala sunburn seperti kulit kemerahan, kamu mungkin perlu mengaplikasikannnya lebih sering.

Selain itu, sebagai informasi, tidak ada nilai SPF pada tabir surya yang 100% melindungi kulit dari UVB. Misalnya, SPF 30 menyaring sinar UVB sebanyak 97%, SPF 50 melindungi 98%, dan SPF 100 melindungi 99%.

Tak hanya SPF, perhatikan label broad spectrum pada sunscreen

Banyak dari kita yang hanya mempertimbangkan SPF sebagai acuan dalam membeli produk tabir surya atau sunscreen.

Penting untuk diingat bahwa angka SPF ditentukan berdasarkan efek sunburn yang dipicu oleh Ultraviolet B. Sementara itu, sinar matahari juga terdiri atas ultraviolet A (UVA).

  • UVB dapat memicu sunburn, termasuk kulit kemerahan
  • UVA dapat memicu kulit menggelap dan penuaan dini

Baik UVA dan UVB sama-sama memicu kanker kulit. Untuk itu, pastikan Anda memilih produk tabir surya yang sama-sama melindungi kulit dari UVA dan UVB.

Biasanya, produk tabir surya yang dapat melindungi kulit dari kedua sinar tersebut memiliki label “broad spectrum”.

Tips dalam membeli dan mengoleskan tabir surya

Dalam memilih produk tabir surya, ini kriteria yang sebaiknya kita jadikan acuan:

  • Produk tersebut memiliki SPF 15 atau lebih
  • Produk menonjolkan fitur broad spectrum

Sementara itu, dalam mengaplikasannya, ada beberapa tips yang bisa kita terapkan:

Bagian tubuh lain yang harus dilindungi

Selain melindungi kulit tangan dan kaki dengan tabir surya, kita juga harus memperhatikan bagian tubuh lain yang justru sering terlupakan.

1. Kepala

Selain mengenakan sunscreen di wajah, memakai topi atau payung adalah cara terbaik untuk melindungi wajah dan kepala dari sinar matahari.

Pasalnya, apabila kepala tidak terlindungi dengan baik, paparan sinar matahari bisa menyentuh kulit kepala. Pantulan sinar matahari langsung ke kulit kepala bisa menyebabkan sakit kepala.

Jika kamu kurang menyukai topi, headscarf, atau jarang membawa payung, coba semprotkan sunscreen spray. Jangan lupa mengaplikasikan kembali sunscreen ini setiap beberapa jam jika berada di luar sepanjang hari.

2. Bibir

Kamu pasti bisa merasakan bahwa bibir hanya memiliki lapisan kulit yang sangat tipis dan lembut. Bibir terdiri atas tiga sampai lima lapisan sel, sedangkan kulit wajah memiliki sekitar 16 lapisan.

Selalu gunakan lipbalm, lipstik, atau lipgloss yang mengandung SPF untuk membuat bibir selalu lembap dan sehat. Seperti sunscreen, oleskan lipblam secara berulang setiap beberapa jam.

3. Leher dan dada

Kamu heran mengapa leher dan dada menampakkan bintik hitam? Itulah yang terjadi apabila kulit pada bagian leher dan dada bagian atas yang sangat halus ini sering diabaikan.

Ketika menggunakan sunscreen dan pelembap, misalnya, kita lupa mengaplikasikannya juga pada bagian leher.

Nah, jika kamu memakai pakaian yang sedikit terbuka, seperti tank top, jangan lupa mengoleskan sunscreen pada area leher dan dada. Lupa mengaplikasikan sunscreen di area tersebut juga bisa mempercepat timbulnya keriput, lho!

4. Telinga

Seperti juga kulit leher, kulit pada telinga juga sangat lembut dan sensitif. Bagian atas dari telinga adalah yang paling terpapar oleh sinar matahari begitu keluar dari rumah.

Kamu bisa mengoleskan sunscreen tipis-tipis ke bagian ini. Kalau tidak, kenakan saja topi yang lebar atau payung.

5. Punggung tangan

Kamu mengoleskan sunscreen ke seluruh tubuh menggunakan tangan, tetapi apakah juga mengoleskannya pada punggung tangan? Sebab, kita terbiasa mencuci tangan seusai mengaplikasikan losion atau sunscreen, bukan?

Maka, selalu aplikasikan ulang bahan ini ke punggung tangan. Tak hanya akan mencegah area tersebut terbakar oleh sinar matahari, tetapi ini juga menghambat sinar UVB/UVA yang bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit.

6. Kaki

Kita sering lupa mengaplikasikan sunscreen pada bagian punggung kaki dan bagian sampingnya karena merasa sudah memakai sepatu.

Namun bila kamu harus melepasnya, atau memakai sandal, jangan lupa mengoleskan tabir surya. Kamu tentu tidak ingin kakimu belang dengan gambar sandal jepit kan?

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/03/102407520/hindari-paparan-sinar-uv-hari-ini-simak-tipsnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke