Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cheat Meals Bisa Merusak Diet, Benarkah?

KOMPAS.com - Kamu selalu memperhatikan apa yang kamu makan, bahkan termasuk membatasi kalori.

Tetapi ada kalanya kamu mengonsumsi beberapa jenis makanan yang kamu inginkan, yang tak termasuk dalam rencana penurunan berat badan – atau biasa disebut cheat meals.

Menurut sebagian ahli diet, mengonsumsi cheat meals hanya akan mengacaukan program diet yang sedang dijalani.

Namun, ada juga anggapan bahwa menahan diri untuk menimati makanan tertentu akan membuat kita tersiksa dan cenderung ‘balas dendam’ saat ada kesempatan menikmatinya.

Jadi sebenarnya, 'cheat meals' berefek baik atau buruk pada diet? Berikut pendapat para ahli diet:

Cheat meals tidak pernah baik untuk diet

“Dengan 'cheat meals', satu-satunya hal yang kamu lakukan adalah menipu diri sendiri,” kata ahli diet terdaftar, Anna Taylor, MS, RD, LD, CDE.

Jika kamu berharap menurunkan 1 kilogram seminggu dan membakar 2.000 kalori per hari, kamu harus mengurangi 500 kalori per hari. Itu artinya kamu harus mengonsumsi tidak lebih dari 1.500 kalori per hari.

Jika kamu mengonsumsi cheat meals yang terdiri dari burger dengan kentang goreng dan soda, itu akan membuatmu mengonsumsi lebih dari 2.000 kalori.

“Setelah kamu menambahkan makanan dan camilan lain di hari yang sama, maka itu akan benar-benar menggagalkan setengah kerja keras yang telah kamu lakukan dalam memenuhi target kalori dan olahraga sepanjang minggu,” katanya.

Cheat meals boleh dikonsumsi asal diimbangi olahraga

Sementara itu di sisi lain, menurut ahli diet terdaftar Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD, tak ada masalah sesekali menikmati cheat meals sebagai hadiah positif atas usaha yang telah kamu lakukan - selama kamu mengimbangi kalori ekstra dengan tetap berolahraga pada hari itu.

"Kamu bisa berolahraga untuk jangka waktu yang lebih lama atau dengan intensitas yang lebih besar, misalnya," katanya.

Apakah cheat meals membantu atau menggagalkan program diet yang sedang dijalankan, hal itu tergantung pada orangnya, demikan kata Julia Zumpano, RD, LD.

"Jika kamu merasa ‘rugi’ dengan memakan sepotong kue, atau burger dan kentang goreng, dan merasa tidak merasa harus memesan salah satu dari menu tersebut, tentu saja hal tersebut akan menghasilkan efek jangka panjang yang lebih baik," katanya.

Tapi ketahuilah, bahwa memanjakan diri dengan makanan "terlarang", bisa berisiko membuat kamu kembali mendambakannya di lain waktu.

"Dan jika kamu memiliki riwayat makan berlebihan, cheat meals dapat kembali memicu perilaku tersebut," catatnya.


Nikmati cheat meals dengan cara cerdas

Jika kamu memutuskan untuk tetap menikmati cheat meals, Kristin Kirkpatrick, MS, RD, LD, merekomendasikan strategi, agar diet yang sedang kamu jalani tak terganggu.

"Jangan menjadikan cheat meals sebagai kesempatan untuk ‘balas dendam’ pada pola makan yang telah kamu jalani," katanya.

“Sesekali biarkan dirimu keluar dari pola diet saat merayakan acara istimewa. Namun, itu pun jika kamu merasa tidak perlu menikmati cheat meals, maka jangan melakukannya. Ini adalah sesuatu yang tak perlu dipaksakan. "

Selain itu, Patton menambahkan, ketika menikmati cheat meals usahakan untuk tetap mengonsumsinya secara sehat, dengan membatasi kalori:

- Pilih burger standar, bukan burger dengan dua lembar keju dan dua lembar daging.

- Berbagi kentang goreng. Hindari menghabiskan satu porsi sendiri.

- Tak perlu menghabiskan satu potong besar cake. Kamu cukup menikmati dua hingga tiga suap dari sendok kecil.

Bagaimana diet berhasil?

“Jika kamu harus menciptakan pola untuk mengonsumsi cheat meals, maka kemungkinan diet yang kamu jalani tak berjalan baik. Masalahnya, memang banyak diet yang terlalu ketat, kata Taylor.

“Semua yang kamu makan tidak perlu memenuhi angan-angan para ahli diet. Mulailah dengan dasar mengonsumsi produk kaya serat, biji-bijian, protein tanpa lemak, susu rendah lemak, dan lemak sehat,” katanya.

Kemudian berikan diri sendiri fleksibilitas:

- Untuk menjaga kesehatan, konsumsi makanan sehat 80 persen setiap saat, dan berikan 20 persen ruang gerak (cobalah berlatih mengontrol porsi).

- Untuk meningkatkan kesehatan, konsumsi makanan sehat 90 persen setiap saat, dan berikan 10 persen kebebasan.

Intinya adalah, jangan pernah menggunakan makanan untuk memberi penghargaan, menghukum, atau menghibur diri sendiri.

Menjalin hubungan yang sehat dengan makanan memang membutuhkan perjuanagketika itu berhasil, maka kamu akan menikmati berat badan yang sehat - sambil menikmati makanan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/07/232051420/cheat-meals-bisa-merusak-diet-benarkah

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com