CEO Spotify Ternyata Punya Rutinitas Pagi yang Santai, Sudah Tahu?

KOMPAS.com - Rutinitas pagi orang-orang sukses selalu menjadi hal menarik untuk diketahui. Tak terkecuali rutinitas pagi dari Co-Founder dan CEO Spotify, Daniel Ek.

Namun, jangan mengharapkan rutinitas pagi yang berat dan sibuk. Sebab, Ek sendiri mengakuinya dalam sebuah wawancara bersama The Obserber Effect bahwa rutinitas pagi harinya akan terdengar sebagai rutinitas pagi yang malas, jika dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin lain.

Dilansir CNBC, Ek menjelaskan bahwa ia bangun sekitar pukul 06.30 lalu menghabiskan waktu sejenak bersama istri dan anak-anaknya.

Pada pukul 07.30 ia berolahraga dan pukul 08.30 Ek akan jalan-jalan di sekitar. Kebiasaan berjalan-jalan di sekitar ternyata juga dilakukannya di musim dingin.

"Aku menemukan ini (jalan-jalan) seringkali menjadi momen terbaik untuk berpikir," katanya.

Setelah satu jam jalan-jalan di sekitar, pada pukul 09.30 Ek akan membaca buku selama 30 menit hingga satu jam, sebelum mulai bekerja.

Terkadang ia membaca berita, namun juga ada beberapa tumpuk buku di kamarnya dan meja di sekitar rumahnya. Ada banyak buku tentang musik karena Ek sangat menyukai musik.

"Hari kerjaku benar-benar dimulai pada pukul 10.30. Banyak orang membuat keputusan besar di pagi hari, namun aku membuatnya di siang hari," ungkapnya.

Namun, ternyata itu bukan karena ia merasa lebih produktif di jam tersebut, namun karena banyak stafnya di Amerika Serikat. Sementara Ek bekerja di kantor pusat Spotify di Stockholm, Swedia.

Hasilnya, ia harus menyesuaikan diri dengan perbedaan waktu dua wilayah tersebut.

Waktu bekerja Ek terbagi untuk beberapa aktivitas yang telah direncanakannya. Di waktu yang lebih pagi ia fokus mengajar dan membuat perencanaan.

"Saya biasanya menangani satu topik sehari yang mana membutuhkan banyak waktu," katanya.

Ek juga menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan rapat. Rapat baginya adalah momen penting, karena berbicara dengan anggota tim yang merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan atau yang memiliki wawasan dan konteks luas, membantunya mendapatkan perspektif eksternal.

Secara keseluruhan, Ek selalu mencoba untuk mengatur waktunya.

"Tidak pernah ada cukup waktu, untuk bekerja, untuk keluarga dan teman, dan dibutuhkan kerja keras untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Ini semua tentang mengembangkan perspektif holistik dalam hidup," katanya.