Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Diet Okinawa yang Dipercaya Bikin Umur Panjang

Bahkan wilayah tersebut mendapat predikat zona biru lantaran rata-rata masa hidup penduduknya lebih lama jika dibanding angka harapan hidup.

Hal itu pula yang menyebabkan Okinawa memiliki konsentrasi penduduk centenarian (berusia lebih dari 100 tahun) tertinggi di dunia.

Konon, kunci umur panjang penduduk di sana adalah diet tradisional yang tinggi karbohidrat, rendah kalori, serta fokus pada tanaman dan sayuran yang ditanam sendiri.

Diet Okinawa berisi makanan padat nutrisi tetapi rendah kalori, sehingga membuat penduduknya mengonsumsi kalori lebih sedikit.

Dari data diketahui, penduduk di sana hanya mengonsumsi 11 persen dari jumlah kalori harian yang disarankan yaitu 2000 dan 2500 kalori per hari.

Diet Okinawa

Sejak pertengahan abad ke-20, diet Okinawa menjadi pola makan para penduduk. Bila dibuat perbandingan, pola makan memiliki rasio 10 : 1 antara karbohidrat dan protein.

Penduduk lebih banyak mengonsumsi sayuran yang ditanam di rumah, tahu, dan beberapa makanan laut.

Selain itu, untuk makanan pokok, penduduk mengonsumsi beni imo dan talas putih.

Beni imo adalah ubi jalar khas Okinawa yang memiliki daging berwarna ungu. Makanan ini tinggi vitamin B dan kalium.

Selain itu, konsentrasi antosianin antioksidan beni imo lebih tinggi daripada blueberry. Beni imo juga tinggi vitamin C, vitamin A, dan memiliki indeks glikemik yang rendah.

Dari bahan makanan tersebut, tidak mengherankan masakan Okinawa dibilang unik. Banyak hidangan di wilayah tersebut yang tak ditemui di tempat lain.

Salah satunya adalah Chanpur. Masakan tumisan yang populer ini menggabungkan tahu dengan sayuran, daging, atau ikan. Kubis, okra, labu, dan lobak.

Chanpur adalah salah satu jenis makanan khas yang sering dimasak di sana. 

Biji-bijian seperti gandum, millet, dan beras juga terkadang dijadikan bahan makanan. Begitu juga dengan makanan dari kedelai seperti tahu, miso, dan edamame.

Di sisi lain, karena lokasi geografisnya, penduduk Okinawa memasak makanan dengan menggabungkan gaya memasak China, Asia Tenggara, dan Jepang.

Gaya masak utamanya adalah menggunakan jamu dan rempah-rempah yang dianggap memiliki khasiat obat seperti kunyit yang mengandung kurkumin.

Beberapa penelitian mengungkapkan kunyit memiliki sifat anti-inflamasi serta dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan alzheimer.

Makanan dan umur panjang

Ada berbagai faktor yang membuat seseorang bisa berumur panjang, tapi faktor makanan tak kalah penting.

Rutin mengonsumsi makanan sehat seperti diet Okinawa dapat berdampak baik bagi kesehatan.

Penelitian menunjukkan, konsumsi makanan nabati, biji-bijian, dan lemak tak jenuh yang disertai gaya hidup aktif dapat mendukung kesehatan pribadi, dan bahkan umur panjang.

Terbukti penduduk Okinawa memiliki umur panjang dan kesehatan yang sangat baik di usia lanjut.

Dua pertiga dari centenarian juga mampu hidup mandiri hingga usia 97 tahun.

Angka penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular juga rendah.

Meskipun di tahun 2000 risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya meningkat secara signifikan.

Hal ini terjadi karena adanya pengaruh makanan Barat yang membuat tingkat konsumsi daging, makanan olahan, dan gula rafinasi menjadi tinggi.

Namun hingga sekarang, sebagian besar penduduknya masih menerapkan pola makan berdasarkan diet Okinawa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/13/060000220/mengenal-diet-okinawa-yang-dipercaya-bikin-umur-panjang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke