Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cukup 20 Menit, Luangkan Waktu Relaksasi Sejenak dan Redakan Stres

KOMPAS.com - Kehidupan memang penuh dengan momen-momen pemicu stres. Ada banyak faktornya, mulai dari kesehatan, hingga kekhawatiran untuk menyeimbangkan uang dan keluarga.

Psikolog Susan Albers, PsyD mengungkapkan, yang paling sering diungkapkan kliennya adalah sulit mengalihkan pikiran. Kondisi itu membuat mereka sulit untuk rileks.

"Tapi kita perlu memandang rileks bukan sebagai titik perhentian, melainkan jeda yang dibutuhkan," ungkapnya, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Meskipun kita tahu bahwa relaksasi bermanfaat, mungkin banyak yang bingung di mana harus memulai.

Menurut Dr. Albers, banyak dari kita yang fokus pada ritme kehidupan yang serba cepat, membuat kita terbiasa menekankan kepada diri sendiri untuk terus melakukan sesuatu.

"Akibatnya, berhentinya waktu terasa asing atau tidak nyaman bagi kita," tambahnya.

Di masa pandemi ini, banyak orang kaget dengan situasi. Di awal pandemi, banyak orang baru menyadari adanya gagasan untuk bersantai.

Karena tidak terbiasa, itu membuat mereka kebingungan dan tidak melakukannya, bahkan setelah mereka punya waktu luang yang cukup.

Relaksasi selama ini dipandang sebagai suatu kemewahan, bukan keharusan.

"Tidak banyak orang yang akan berkata, 'Mari jadwalkan waktu relaksasi untuk hari ini.' Dan kebanyakan dari kita tidak pernah diajari keterampilan relaksasi sejak masih kecil," kata Dr. Albers.

Meski relaksasi berbeda bagi setiap orang, delapan langkah berikut bisa kamu coba:

1. Buang rasa bersalah
Beri dirimu izin untuk rileks sejenak. Menurut Dr. Albert, tubuh juga perlu "mengisi ulang" baterainya dan izinkan tubuh melakukan itu.

"Jangan merasa bersalah karena melakukannya. Pahami bahwa relaksasi adalah sesuatu yang penting," kata dia.

2. Berlatih
Sama seperti skill lainnya yang ingin kamu kuasai, relaksasi juga perlu dilatih.

Kita cenderung bergerak ke mode relaksasi ketika berada pada situasi krisis atau stres, dan kemudian baru mempelajari teknik relaksasi.

Padahal, idealnya kita juga menerapkannya di waktu-waktu lainnya.

"Jika kita berlatih relaksasi ketika tenang, kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih bisa bertransisi ke relaksasi secara lebih baik," ucap Dr. Albers.

3. Mengelola napas
Sejumlah penelitian mengungkapkan, kita bis menurunkan denyut jantung dengan mengelola napas dan masuk ke mode relaksasi.

Ia menyarankan teknik squeegee. Squeege sendiri merupakan alat pembersih dengan ujung karet, yang biasa digunakan untuk membersihkan air atau cairan lainnya pada permukaan datar.

Cara melakukn teknik tersebut adalah:

  • Menutup mata.
  • Bayangkan ada sebuah squeegee di atas kepalamu.
  • Ketika membuang napas, bayangkan squeegee tersebut mendorong pikiran-pikiran beracun dan energi turun ke arah kaki dan keluar dari tubuh, seperti air yang turun ke bawah kaca.
  • Kemudian, ambil napas yang dalam dan bayangkan pikiran-pikiran positif datang seperti air yang bersih dan segar.
  • Lanjutkan bernapas dengan rileks.
  • Memainkan instrumen seperti suling juga bisa menambah relaksasi. Instrumen semacam itu bisa membantu memperbaiki pola napas karena kita dipaksa untuk mengelola napas sambil membuat nada.

4. Keluar dari kepala dan masuk ke tubuh
Mengubah sensasi fisik yang dirasakan pada momen stres dapat membantu menenangkan pikiran yang cemas.

Menurut Dr. Albers, apapun yang dapat menenangkan tubuh dapat membantu menenangkan pikiran.

"Ini bisa sesederhana seperti berbaring di selimut hangat atau melakukan beberapa gerakan atau latihan yang penuh kesadaran," kata Dr. Albers.

Kuncinya adalah melakukan gerakan yang melepaskan ketegangan otot. Salah satu gerakan yang disarankannya adalah ragdoll.

Biarkan bahu turun seperti ragdoll. Sebab, banyak orang yang membawa ketegangan di bahunya.

5. Terapi ruang terbuka
Cobalah pergi ke luar dan temukan ruang terbuka hijau. Sejumlah penelitian mengungkapkan, aktivitas tersebut dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan suasana hati.

"Bahkan jika kamu tidak pergi ke luar, duduk di pinggir jendela bisa membuatmu lebih rileks," katanya.

6. Cermat menggunakan teknologi
Teknologi bisa menjadi teman atau lawan, tergantung bagaimana kita menggunakannya.

Sering kali, kita lupa bagaimana untuk rileks karena selalu beraktivitas dengan teknologi. Kondisi itu membuat tubuh dipaksa untuk terus-menerus melakukan sesuatu.

"Jadi, sesekali cobalah letakkan ponselmu, rileks tanpa teknologi dan kenali bagaimana rasanya," kata Dr. Albers.

Namun, kamu masih bisa memanfaatkan teknologi untuk rileks, seperti mendengarkan musik-musik menenangkan atau menggunakan aplikasi yang bisa membimbing latihan rilelaksasi.

7. Mencari cara yang tepat
Cobalah mencari tahu apa yang membuatmu paling merasa rileks.

Relaksasi adalah pengalaman individual. Bisa saja didapatkan dengan berolahraga, melukis, atau kegiatan lainnya. Jadi, temukan apa yang tepat dan bekerja untuk dirimu.

8. Berlatih kesadaran
Kesadaran adalah bagaimana kita hadir dsn berada di masa kini.

Menurut Dr. Albers, ketika kita banyak melihat ke depan, kita akan menjadi mudah cemas dan sulit rileks.

"Jadi, untuk rileks, cobalah untuk menikmati setiap momen alih-alih mengkhawatirkan apa yang belum terjadi," ungkapnya.

Cukup 20 menit
Relaksasi membutuhkan waktu dan komitmen.

Dr. Albers menyarankan untuk meluangkan waktu setidaknya 20 menit setiap hari untuk melakukannya.

Namun, jangan juga terbebani dengan waktu. Kamu bisa meluangkan waktu berapa pun lamanya, sesuai waktu yang kamu punya.

Ketika bisa rileks, kamu mungkin akan mengurangi membentak atau terlalu emosional kepada orang-orang tercinta di sekitar.

Sebab, seseorang yang berada pada kondisi stres akan lebih rentan.

"Kita sering kali mengetahui ketika seseorang mengalami stres dalam jangka waktu yang lama. Kita bisa melihat kondisi kulitnya, rambut mereka yang mulai memutih, kadang mereka juga lebih rentan sakit."

"Relaksasi menghasilkan lebih banyak kekuatan dan ketahanan tubuh," ucapnya.

Tubuh yang berada di bawah tekanan konstan sama seperti mesin yang terus bekerja.

Jadi, relaksasi seperti memindahkan gigi mesin ke gigi yang lebih rendah untuk meluncur lebih lambat sementara waktu, membiarkan tubuh beregenerasi dan pulih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/21/085204420/cukup-20-menit-luangkan-waktu-relaksasi-sejenak-dan-redakan-stres

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com