Putri Diana Ternyata Membenci Pangeran Philip

KOMPAS.com – Kehidupan Putri Diana selama menjadi bagian keluarga Kerajaan Inggris selalu menarik untuk diperbincangkan. Bahkan 23 tahun setelah kematiannya, masih ada rahasia baru yang terungkap.

Belum lama ini, Ingrid Seward dari Majesty Magazine mengungkapkan jika Putri Diana sebenarnya sangat tidak suka dengan Pangeran Philip. Hal ini lantaran ia menduga sang mertua ingin menyingkirkannya dari Kerajaan Inggris.

Seperti yang diketahui, selama menjadi bagian dari kerajaan, Putri Diana kerap dikritik oleh beberapa anggota keluarga kerajaan lainnya.

Sebab sebagai seorang bangsawan, dirinya kerap melakukan tindakan yang bertentangan dengan tradisi kerajaan.

Putri Diana merasa Pangeran Philip termasuk orang yang tidak menyukainya. Dalam podcast Royally Obsessed, Seward menjelaskan ketegangan hubungan antara menantu dengan mertua itu.

"Diana sangat berterima kasih pada Pangeran Philip atas bantuan selama pernikahannya dengan Charles yang merenggang. Tapi kemudian hubungan menduanya memburuk," kata Seward seperti dikutip Geo News.

Lebih lanjut ia mengatakan, Putri Diana menjadi sangat paranoid dan berpikir bahwa semua gerak-geriknya disadap karena keluarga kerajaan ingin menyingkirkannya.

"Dia mengatakan kepada saya pada tahun berikutnya, 'Kamu tahu ini kedengarannya gila, Ingrid, tapi saya benar-benar berpikir begitu'," tambah Seward.

Putri Diana mengira salah satu orang utama yang ingin menyingkirkannya adalah Pangeran Philip. Hal ini yang kemudian membuat keduanya berselisih.

Bahkan ibunda Pangeran William dan Pangeran Harry sampai membenci mertuanya.

Akan tetapi, pakar kerajaan mengungkapkan, terlepas dari dugaan Putri Diana, Pangeran Philip adalah orang yang mencoba memperbaiki pernikahan Princess of Wales dengan Pangeran Charles yang ketika itu bermasalah.

“Ketika pernikahan mulai bermasalah, Pangeran Philip membantunya. Dia menulis serangkaian surat yang sangat menarik dan mencoba bertindak sebagai konselor pernikahan.”

“Padahal Pangeran Philip belum pernah melakukan hal itu sebelumnya,” imbuh pakar kerajaan.