Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diselingkuhi Pasangan, Haruskah Bertahan atau Pergi?

KOMPAS.com - Pengkhianatan dalam hubungan atau perselingkuhan adalah faktor tidak menyenangkan yang bisa merusak hubungan, terutama di situasi pandemi seperti saat ini.

Di masa pandemi, banyak pasangan tidak dapat saling bertemu atau bertemu lebih jarang karena keadaan.

Bagi yang sudah menikah dan tinggal bersama, terus bersama di bawah satu atap selama berbulan-bulan juga bisa memicu berbagai permasalahan, dan berselingkuh hanyalah salah satu di antaranya.

Ketika berada di posisi tersebut, banyak orang yang merasa bingung untuk menentukan apakah mereka akan bertahan atau pergi dari hubungan tersebut.

Ahli neuropsikoterapi dan konselor hubungan yang berbasis di Sunshine Coast, Australia, Joanne Wilson, menjelaskan kepada pembawa acara podcast Healthy-ish, Alison Izzo tentang kapan seseorang perlu menyelamatkan hubungannya, dan kapan perlu move on.

Salah satunya dengan menanyakan kepada diri sendiri "seberapa besar kontribusiku terhadap memburuknya hubungan ini, dan tidak biasanya aku lakukan?"

Cobalah tanyakan pertanyaan tersebut pada diri sendiri, namun khususnya dalam konteks situasi pandemi.

Dengan cara yang tidak menghakimi, Wilson biasa mengamati bahwa pihak yang diselingkuhi sering kali akan sangat sadar diri dan menilai seperti apa kontribusinya terhadap kerusakan hubungannya, dan menyadari bahwa ada beberapa perilakunya yang mungkin berkontribusi terhadap hal itu.

Bertahan atau pergi?
"Ketika aku melihat orang-orang yang konfliknya sangat berat, sangat sulit bagi mereka untuk memikirkan apapun selain betapa buruknya kejadian itu bagi mereka," kata Wilson, seperti dilansir Body + Soul.

Wilson tidak secara mutlak menganjurkan pihak yang diselingkuhi untuk bertahan bersama pasangannya, namun penting untuk mempertimbangkan siapa yang akan terkena dampak dari perpisahan jika memang itu dilakukan.

Misalnya, jika kamu adalah pasangan yang sudah menikah, mungkin anak-anak akan menjadi yang paling terdampak.

"Ingatlah bahwa keputusan kita hari ini berdampak dan memiliki efek yang besar bagi anak-anak," katanya.

Wilson menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri "bisakah hubungan kembali dijalankan dengan baik setelah kejadian ini?" sebagai ganti dari pertanyaan "haruskah aku bertahan atau pergi".

Ia meyakini, banyak pasangan bisa mendapatkan hasil terbaik dengan nersedia memulai kembali hubungan dengan orang yang sama.

"Jika kamu memutuskan untuk bertahan, kamu harus punya tujuan untuk memiliki hubungan yang lebih baik lagi dan tidak kembali pada apa yang terjadi sebelumnya," kata Wilson.

Pada "hubungan kedua" ini, kamu dan pasangan harus menaikkan patokan dan baik kamu maupun pasangan harus sama-sama melihat ke arah mana hubungan akan berjalan.

Selain itu, kamu dan pasangan perlu sama-sama mengevaluasi perilaku apa dari masing-masing yang berkontribusi terhadap kerusakan hubungan yang dialami.

Mulai dari nol
Membangun kepercayaan yang sudah runtuh memang sulit dan memerlukan waktu.

Wilson mengatakan, penelitian mengungkapkan waktu untuk membangun kembali kepercayaan bahkan bisa berlangsung hingga dua atau tiga tahun.

"Jadi jangan berharap kamu bisa kembali dalam beberapa bulan saja dan berpikir bahwa kamu sudah berhasil membalikkan keadaan. Sering kali dibutuhkan banyak kerja keras," katanya.

Ketika memutuskan untuk bertahan, terkadang pasangan perlu memulai kembali dari nol.

"Pihak yang berselingkuh bisa mengatakan bahwa mereka benar-benar menyesal karena telah mengkhianati pasangannya," kata dia.

Alih-alih hanya berhenti pada penyesalan, cobalah mengatur kembali apa yang bisa dilakukan di hubungan yang dimulai kembali ini.

"Cobalah mengatur ulang hidupmu untuk membuat hubungan yang dimulai kembali itu menjadi berhasil," kata Wilson.

Namun, jika kamu merasa kesulitan untuk kembali membangun hubungan yang sudah retak sebelumnya, menyudahi hubungan dan pergi mungkin menjadi opsi yang lebih baik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/11/123000920/diselingkuhi-pasangan-haruskah-bertahan-atau-pergi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke