Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 8 Gejala Jelang Serangan Jantung yang Kerap Diabaikan

Serangan jantung dikenal sebagai keadaan darurat medis paling serius, di mana jaringan sel jantung kekurangan suplai darah, dan karenanya kerap berakibat fatal.

Oleh sebab itu, orang-orang yang terkena serangan jantung biasanya membutuhkan pertolongan medis segera, demi menyelamatkannya dari maut. 

Di sisi lain, tubuh sebenarnya mampu menunjukkan sejumlah tanda yang menjadi peringatan, setidaknya sebulan sebelum serangan jantung terjadi.

Memang, beberapa tanda sebelum serangan jantung juga menjadi gejala umum untuk kondisi lain. Sehingga, acap kali datangnya peringatan itu menjadi diabaikan.

Padahal, dibutuhkan upaya pemeriksaan lanjutan demi memastikan bahwa sebuah gejala memang merujuk pada ancaman serangan jantung atau tidak. 

Hasil penelitian di Inggris seperti yang dilansir laman cambridge-news.co.uk mendeteksi sederet gejala pada tubuh sebelum terjadinya serangan jantung.

1. Kelelahan

Kelelahan bisa menjadi salah satu gejala utama yang mengindikasikan serangan jantung akan datang.

Banyak pria yang melaporkan gejala ini sebelum terkena serangan jantung. Kondisi serupa juga dilaporkan terjadi pada hampir 70 persen wanita yang mengalami serangan jantung.

Kelelahan dapat digambarkan sebagai kelelahan yang ekstrem, kurangnya energi dan motivasi, baik secara fisik maupun mental di penghujung hari.

Gejala ini bahkan bisa membuat tugas-tugas sederhana, seperti merapikan tempat tidur atau mandi terasa sangat melelahkan.

2. Sakit perut

Sakit perut didiagnosis terjadi pada 50 persen kasus serangan jantung. Gejala perut terasa kosong, penuh atau kembung, menjadi tanda-tanda paling umum yang muncul sebelum serangan jantung.

Di samping itu, sakit perut sebelum serangan jantung memiliki sifat episodik, yang dapat mereda dan muncul kembali dalam waktu singkat.

Ketegangan secara fisik dapat memperburuk sakit perut yang menjadi semakin parah.

3. Insomnia

Kesulitan tidur atau yang disebut sebagai insomnia juga menjadi gejala serangan jantung.

Namun, gejala insomnia kerap terjadi pada wanita yang memengaruhi sebanyak 50 persen wanita, dan menimbulkan tingkat kecemasan yang tinggi.

Ada pun gejalanya berupa kesulitan memulai tidur, kesulitan mempertahankan tidur, dan terbangun di pagi hari.

4. Sesak napas

Sesak napas didiagnosis pada 40 persen kasus serangan jantung. Gejala ini acap kali disertai dengan rasa tertekan pada dada.

Orang-orang yang mulai sesak napas dengan rasa dada tertekan tidak dapat menarik napas dalam-dalam.

Ini sering terjadi di antara pria dan wanita hingga enam bulan sebelum mengalami serangan jantung. Biasanya ini merupakan tanda peringatan dari suatu kondisi medis.

5. Rambut rontok

Hati-hati jika rambut mengalami kerontokan, khususnya bagi para wanita. Ini bisa menjadi gejala serangan jantung.

Selain itu, rambut rontok juga menjadi gejala masalah jantung yang menyerang pria di atas 50 tahun.

Kondisi ini dapat dianggap sebagai indikator penyakit jantung yang terlihat. Kebotakan juga dapat dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon kortisol.

6. Detak jantung tidak teratur

Gejala ini terjadi tanpa pengaruh faktor eksternal. Detak yang tidak teratur atau aritmia sering kali disertai dengan serangan panik dan kecemasan di kalangan wanita.

Hal ini muncul secara tidak terduga dan menunjukkan tanda-tanda yang berbeda, seperti aritmia atau pun peningkatan detak jantung (takikardia).

Latihan fisik dapat memberikan rangsangan ekstra pada peningkatan detak jantung, terutama pada kasus penyakit aterosklerosis.

Beberapa orang melaporkan, detak jantung tidak teratur berlangsung selama 1-2 menit. Jika tidak segera memudar, biasanya orang akan merasa pusing atau sangat lelah.

7. Keringat berlebihan

Keringat yang tidak biasa atau berlebihan adalah tanda peringatan dini serangan jantung. Ini mungkin terjadi kapan saja, bisa siang atau malam.

Gejala ini lebih sering menyerang wanita dan biasanya diperparah dengan hot flashes -perasaan hangat tiba-tiba di sekujur wajah, leher dan dada, serta keringat malam khas menopause.

Kondisi ini digambarkan sebagai gejala mirip flu, kulit berkeringat, atau berkeringat yang terjadi terlepas dari suhu udara atau aktivitas fisik.

Berkeringat tampaknya lebih banyak di malam hari, sehingga membuat seprai mungkin lebih lembap di pagi hari.

8. Nyeri dada

Pria dan wanita mengalami nyeri dada dalam berbagai intensitas dan bentuk.

Pada pria, gejala ini mengacu pada tanda awal terpenting dari serangan jantung yang akan datang dan sangat tidak boleh diabaikan.

Di sisi lain, gejala ini hanya memengaruhi 30 persen wanita.

Nyeri dada dapat meluas menjadi sensasi tidak nyaman di satu atau kedua lengan (lebih sering di lengan kiri), rahang bawah, leher, bahu, atau perut.

Keadaan ini mungkin memiliki karakter permanen atau sementara.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/21/163003820/waspadai-8-gejala-jelang-serangan-jantung-yang-kerap-diabaikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke