Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta tentang Cinta, Menyehatkan hingga Membuat Ketagihan

KOMPAS.com - “Jatuh cinta, berjuta rasanya,” penggalan lagu dari penyanyi Titiek Puspa itu agaknya benar-benar bisa mewakili perasaan kita yang sedang dilanda asmara.

Perasaan cinta memang kerap membuat orang merasa bahagia, tersenyum, hingga menangis.

Tak hanya itu, rupanya cinta juga bisa memengaruhi kesehatan jiwa dan raga kita. Jatuh cinta disebut dapat menyehatkan jantung hingga mengurangi stres.

Berikut adalah lima fakta tentang cinta yang sebaiknya kamu ketahui:

1. Menyehatkan

Berada dalam hubungan cinta berdampak pada kehidupanmu yang menjadi lebih baik, secara emosional maupun fisik.

Menurut satu meta-analisis terhadap lebih dari 3,5 juta orang, individu yang menikah hingga usia 50 tahun memiliki kemungkinan 12 persen lebih kecil mengalami penyakit vaskular dibandingkan mereka yang bercerai atau lajang.

Selain itu, cinta juga disebut bisa berfungsi seperti penghilang rasa sakit.

Satu studi yang dilakukan oleh para peneliti di Stanford University School of Medicine menemukan bahwa perasaan dicintai dan mencintai menciptakan respons yang sama di otak seperti obat penghilang rasa sakit (tanpa potensi efek samping yang berbahaya).

Mereka yang jatuh cinta dan menikah juga menjadi lebih jarang sakit. Jika pun sakit, orang yang jatuh cinta juga akan sembuh lebih cepat.

"Logika terbaik untuk ini adalah bahwa manusia telah berevolusi untuk hidup dalam kelompok sosial yang terjalin erat," ujar Harry Reis, PhD, editor bersama Encyclopedia of Human Relationships.

Dalam suatu riset di Ohio State University Medical Center, para peneliti memberi luka lepuh pada pasangan yang sudah menikah,.

Mereka menemukan bahwa luka tersebut sembuh dua kali lebih cepat ketika pasangan tersebut memiliki ikatan yang erat, dibandingkan dengan mereka yang tidak akur satu sama lain.

Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, juga bisa terbantu karena cinta. Satu penelitian yang diterbitkan dalam Annuals of Behavioral Medicine menemukan bahwa menikah dengan bahagia berkontribusi terhadap tekanan darah rendah.

Jadi jangan lupa berterima kasih kepada suami atau istrimu karena telah membuatmu tetap sehat.

2. Membuat ketagihan

Perasaan euforia yang didapatkan saat jatuh cinta adalah perasaan serupa dengan yang dialami pengguna zat aditif atau narkoba. Hal ini diungkapkan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine.

Merasakan jatuh cinta dan dicintai memicu pelepasan hormon bahagia seperti dopamin, oksitosin, dan adrenalin, memberimu perasaan mabuk kepayang secara alami.

Karenanya, jatuh cinta bisa membuat seseorang merasa ketagihan.

"[Cinta romantis] adalah kecanduan yang luar biasa kuat ketika segala sesuatunya berjalan baik," kata Helen E. Fisher, antropolog biologi di Rutgers University, dalam TED Talk 2006.

Penyebabnya karena hormon-hormon yang dilepaskan otak saat sedang jatuh cinta itu sangat menyenangkan, sehingga bisa membuatmu kecanduan.

Itulah mengapa, meski berulang kali patah hati, seseorang bisa saja jatuh cinta lagi.

3. Cinta pada pandangan pertama benar-benar ada

Sebuah studi tahun 2017 yang dilaporkan oleh Psychology Today mengungkapkan bahwa beberapa orang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan calon pasangan mereka.

Cinta pada pandangan pertama lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita. Ini terjadi karena pria terbukti lebih cepat jatuh cinta.

Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Social Psychology mengungkapkan bahwa, pria cenderung mengatakan "Aku mencintaimu" lebih cepat.

Meskipun mereka tidak tahu pasti mengapa ini terjadi, para peneliti berteori bahwa ini mungkin karena wanita lebih berhati-hati agar hati mereka tak hancur.

Cinta pada pandangan pertama bisa terjadi di mana saja. Satu survei terhadap lebih dari 5.000 pelancong yang dilakukan oleh HSBC menemukan bahwa sekitar satu dari setiap 50 pelancong bertemu belahan jiwa mereka di dalam pesawat.

4. Cinta dapat redakan stres

Jatuh cinta bisa menjadi pereda saat kamu sedang stres, entah karena masalah keluarga atau masalah kantor.

Salah satunya cara meredakan stres adalah dengan memeluk orang yang kamu cintai.

Satu penelitian yang dilakukan oleh psikiater di University of North Carolina menemukan bahwa ketika pasangan berpelukan, mereka meningkatkan kadar oksitosin — hormon yang berfungsi menurunkan tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.

Berada dalam suatu hubungan juga dapat membentuk kepribadianmu secara positif.

Menurut temuan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality, orang yang paling pesimis dapat berubah menjadi lebih baik dengan cinta dalam hidup mereka.

Hal ini terungkap setelah peneliti mengikuti 245 pasangan muda selama sembilan bulan.

Para ilmuwan di balik penelitian tersebut menemukan bahwa berada dalam suatu hubungan secara tidak langsung membuat pasangan neurotik lebih optimis dan percaya diri, mungkin berkat semua emosi dan pengalaman positif yang terkait dengan hubungan tersebut.

5. Membuatmu mampu berkomitmen

Jatuh cinta akan membuatmu bersedia untuk berkomitmen dalam sebuah pernikahan dan memiliki hubungan monogami.

Dalam survei pada tahun 2013 dari pew Research Center, sekitar sembilan dari sepuluh orang Amerika mengakui bahwa cinta adalah alasan utama untuk menikah, dibandingkan dengan hanya 28 persen orang yang mengatakan bahwa stabilitas keuangan adalah faktor penting dalam menentukan pasangan untuk menikah.

Cinta juga akan membuat pernikahan menjadi langgeng. Pasangan bahkan bisa mempertahankan pernikahan hingga 86 tahun. Mereka adalah Herbert dan Zelmyra Fisher.

Menurut Guinness World Records, mendiang pasangan itu memecahkan rekor pernikahan terlama dalam sejarah pada Februari 2011, keduanya telah menikah selama 86 tahun dan 290 hari.

Mengenai rahasia kelanggengan pernikahan mereka, pasangan itu pernah berkata, "Tidak ada rahasia untuk pernikahan kami — kami hanya melakukan apa yang dibutuhkan untuk satu sama lain dan keluarga kami."

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/18/081446120/5-fakta-tentang-cinta-menyehatkan-hingga-membuat-ketagihan

Terkini Lainnya

Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Wellness
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com