Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Sering Gagal, Mungkin 6 Hal Ini Penyebabnya

Sayangnya, proses penurunan berat badan ditentukan oleh banyak hal. Tak hanya itu, sering kali sulit bagi kita menghindari kebiasaan-kebiasaan yang malah membuat berat badan melonjak.

Nah, agar target berat badan ideal di 2021 tercapai, cobalah menghindari enam hal berikut:

1. Melakukan diet jangka pendek

Pendekatan diet jangka pendek hanya akan membuatmu mendapatkan berat badan yo-yo, di mana bobotmu bisa turun namun akan kembali naik dengan segera.

Hal ini umumnya terjadi ketika orang memulai diet ketat seperti keto, paleo, atau diet lain yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat.

Pada kenyataannya, bagi kebanyakan orang, diet seimbang yang mencakup semua kelompok makanan dan masih menyertakan sedikit camilan adalah yang bekerja paling baik untuk jangka panjang.

Penurunan berat badan yang sukses dan berkelanjutan adalah menurunkan berat badan dan bisa mempertahankannya.

Pahamilah bahwa tidak ada solusi cepat, obat, atau pil ajaib dalam hal penurunan berat badan.

Menurunkan berat badan membutuhkan dedikasi pada rencana yang mendukung kebiasaan sehat jangka panjang.

Rekomendasi yang baik untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi 0,5 - 1 kg per minggu.

Meskipun, penurunan berat badan awal bagi orang-orang dengan berat badan berlebih mungkin akan lebih dari itu.

Penelitianmenunjukkan, ini adalah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan tanpa kehilangan terlalu banyak air atau jaringan tanpa lemak.

2. Pola pikir: lakukan semua atau tidak sama sekali

Banyak orang yang berjuang dengan diet jangka pendek juga bergumul dengan pola pikir: lakukan semua atau tidak sama sekali.

Pola pikir ini dilakukan misalnya dengan memangkas semua jenis makanan yang dianggap tidak sehat, misalnya makanan olahan, dan berhenti mengonsumsi camilan.

Kebiasaan ini mungkin baik pada awalnya, namun tidak baik untuk jangka panjang.

Suatu saat, kamu mungkin akan merasa bersalah jika terpaksa harus mengonsumsi kelompok makanan yang sedang dihindari.

Pada akhirnya, pola ini bisa menjadi toksik bagi perjalanan dietmu.

Tak hanya pada pola makan, pola pikir ini juga berlaku untuk olahraga.

Beberapa orang berusaha olahraga ketat demi mengejar berat badan ideal, namun tak kunjung mendapatkan hasil karena ternyata pola olahraga yang dijalaninya terlalu berlebihan.

Sebaiknya, jalani pola hidup seimbang. Diet bukan berarti memangkas kelompok makanan tertentu, tapi mengurangi kelompok makanan yang dianggap menyumbangkan kalori besar.

Begitu pula dengan berolahraga, kita tidak perlu melakukannya secara berlebihan.

Sesuaikan dengan kemampuan dan biasakan untuk menjadi rutinitas setiap hari.

3. Kurangnya dukungan

Mendapatkan dukungan dari anggota keluarga, teman, dan orang-orang yang kita kasihi sangat penting untuk membuat program penurunan berat badan kita berhasil.

Tak jarang, banyak orang yang membatalkan diet sehatnya karena diejek oleh orang-orang terdekatnya.

Kondisi itu pada akhirnya membuat mereka merasa tidak termotivasi lagi untuk menurunkan berat badan.

Inilah sebabnya mengapa sistem pendukung yang solid adalah kunci penurunan berat badan jangka panjang. Tanpanya, perjalanan bisa terasa sepi dan mengintimidasi.

Apabila saat ini kita merasa tidak memiliki sistem pendukung, cobalah melakukan percakapan terbuka dengan teman, keluarga, dan pasangan tentang hal itu.

Kita dapat menjelaskan bahwa mereka tidak perlu mengubah kebiasaan makan mereka seperti kita, jika tidak mau.

Berilah pemahaman bahwa dukungan mereka terhadap perjalanan kebugaranmu sangatlah berarti.

Namun, jika sistem dukungan dari orang-orang terdekat tidak bisa didapatkan, cobalah beralih kekomunitas online yang mempromosikan kesehatan, nilai positif tubuh, hingga mencari banyak kisah penurunan berat badan yang nyata.

4. Berpikir olahraga adalah segalanya

Olahraga memang harus menjadi bagian dari pendekatan penurunan berat badan secara keseluruhan.

Tak hanya membantu menurunkan berat badan, olahraga juga bermanfaat terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Namun, kita tidak bisa menganggap olahraga sebagai satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk membakar kalori tubuh.

Misalnya, pria seberat 69 kg akan membakar kurang dari 450 kalori selama latihan angkat beban intens selama satu jam.

Upaya tersebut bisa saja sia-sia jika tidak dibarengi dengan pola makan sehat.

Sebab, jumlah kalori yang dibakar selama olahraga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk berat badan sebelumnya, intensitas olahraga, durasi olahraga, usia, hingga komposisi tubuh.

Selain itu, berfokus hanya pada olahraga juga dapat menyebabkan siklus olahraga yang destruktif karena kita merasa perlu olahraga lebih untuk membakar kalori ekstra dari makanan yang seharusnya tidak kita konsumsi.

Pendekatan ini akan merusak hubungan kita dengan makanan, sehingga proses penurunan berat badan akan sulit berlangsung untuk jangka panjang.

Namun, ada pengecualian. Bagi orang-orang yang telah menghabiskan bertahun-tahun menambah massa otot, misalnya, mereka bisa makan banyak makanan padat kalori dan tidak menambah berat badannya.

Sementara bagi kebanyakan dari kita, meskipun bisa makan apapun yang diinginkan dan menjaga berat badan ideal, bukan berarti pola itu sehat untuk kita.

Pada akhirnya, pola makan yang kaya buah, sayuran, lemak sehat, protein tanpa lemak, dan beberapa biji-bijian akan sangat membantu kita dalam hal penurunan berat badan dan kesehatan yang berkelanjutan.

Kombinasikan pola makan sehat tersebut dengan rutinitas olahraga yang konsisten demi menjaga berat badan ideal yang berkelanjutan.

5. Stres dan pola tidur berantakan

Menurunkan berat badan akan jauh lebih sulit jika kita mengalami stres kronis, kurang tidur atau terlalu banyak bekerja.

Ketika merasa lelah dan stres, kita akan mengonsumsi makanan yang cenderung tidak sehat, seperti makanan cepat saji atau camilan tinggi kalori untuk menenangkan diri.

Tidak masalah jika melakukannya sesekali. Tetapi, target menurunkan berat badan mungkin akan sulit tercapai jika kita melakukannya sepanjang waktu.

Faktanya, nutrisi dan olahraga hanyalah dua komponen hidup sehat yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Hanya fokus pada nutrisi dan olahraga dapat menyebabkan kita mengabaikan faktor-faktor penting lainnya, seperti tidur cukup dan mengelola stres dengan baik.

6. Mengonsumsi suplemen penurun berat badan

Jenis suplemen tertentu mungkin dapat membantu kita mencapai tujuan penurunan berat badan, tetapi kita tetap harus bekerja keras agar suplemen itu benar-benar berhasil.

Sebagai contoh, mengonsumsi protein shake secara rutin di pagi hari dapat membantu kita merasa lebih kenyang sepanjang hari dan menghindari keinginan untuk ngemil.

Asupan protein yang meningkat juga dapat membangun otot yang membantu dalam rekomposisi tubuh.

Beberapa suplemen penurun berat badan memiliki bukti ilmiah pendukung, namun tidak ada suplemen yang punya bukti ilmiah cukup seperti metode: makan lebih sedikit kalori daripada yang dibakar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/02/173652620/diet-sering-gagal-mungkin-6-hal-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke