Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 14 Tas Desainer dengan "Resale Value" Terbaik

KOMPAS.com - Tidak semua tas desainer diciptakan sama. Beberapa di antaranya memiliki harga jual yang sangat tinggi karena sangat mewah dan langka.

Misalnya, tas Hermès Birkin So Black yang sangat dicari dan dijual dengan harga fantastis di Hong Kong tahun lalu yakni sebesar 208.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,9 miliar.

Potensi nilai jual kembali atau resale value sebuah tas tidak hanya didasarkan pada apakah tas tersebut memiliki desain eksklusif atau tidak.

The Luxury Handbag Report 2020 menunjukkan, bahwa kondisi barang juga akan menentukan harga jualnya kembali di pasaran.

Dengan kata lain, kita bisa memastikan tas tersebut berharga apabila dirawat secara baik dan bebas dari lecet atau kerusakan.

Data tas mewah

Pada Oktober 2020, toko penjualan kembali tas dan aksesori mewah AS, Rebag, merilis Comprehensive Luxury Appraisal Index for Resale Report (CLAIRE).

CLAIRE berisi kumpulan data tentang tas desainer  mana yang memiliki resale value terbaik. Dari sana, perusahaan menghitung rasio nilai barang mewah dengan membagi nilai pasar masing-masing di tempat penjualan kembali dengan harga eceran.

"Semakin tinggi rasionya, semakin tinggi keinginan barang tersebut dijual kembali di pasar," jelas CEO Rebag, Charles Gora.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, simak 14 tas desainer yang berpotensi memiliki nilai jual kembali terbaik, yang dilansir dari laman Her World berikut ini.

1. Hermès Long Strap Evelyne Bag Epsom TPM

Tas Hermès Evelyne pertama kali dibuat pada tahun 1978, yang dirancang untuk mengangkut barang-barang berkuda.

Namun, pada pertengahan 2000-an tas ini berubah fungsinya lebih untuk membawa perlengkapan sehari-hari.

Yang disukai banyak orang tentang tas ini tentu saja adalah ukuran dan fungsinya. Karya ini terbukti sangat populer karena ringkas dan nyaman dibawa.

2. Louis Vuitton OnTheGo Tote Limited Edition Reverse Monogram Giant MM

Tas yang menarik dan serbaguna ini akan menampung banyak barang sambil tetap terlihat sederhana dan cantik.

Tas ini pertama kali dirilis pada tahun 2020 dan semakin populer karena ukuran akomodasinya yang besar. Cocok bagi Anda yang sering membawa banyak barang penting.

Karena ketersediaannya yang terbatas, Louis Vuitton OnTheGo sulit dibeli di toko ritel. Apalagi, tas ini sangat laris dan merupakan barang yang sangat baik di pasar penjualan kembali.

3. Chanel Classic Single Flap Bag Quilted Caviar Mini

Tidak mengherankan jika tas klasik ini menempati peringkat teratas dalam daftar tas resale terbaik.

Chanel Classic Single Flap Bag Quilted Caviar Mini telah memiliki banyak variasi sejak dirilis pada 1980-an dan masih tetap menjadi barang mewah yang favorit.

Mirip dengan Chanel Classic Double Flap Bag, tas ini hadir dengan satu flap (sesuai namanya) dan telah mengalami peningkatan sebesar 53 persen dalam nilai ritel di Rebag sejak 2019.

4. Bottega Veneta The Pouch

Dengan perkiraan retensi nilai rata-rata 86 persen, The Pouch oleh Bottega Veneta adalah salah satu investasi yang layak.

Menyerupai dompet koin vintage yang besar, tas ini hadir dengan model modern yang terasa dewasa dan berkelas. Bentuknya juga terlihat minimalis dan sederhana.

Yang lebih penting, tas ini cocok dengan segala hal. Jadi, tidak heran jika The Pouch menjadi tas terpopuler musim ini dan terus laku terjual.

5. Hermès Himalaya Kelly 25 Handbag

Untuk semua pecinta tas di luar sana, ini mungkin tidak mengejutkan.

Berdasarkan temuan CLAIRE, tas Hermès biasanya diperdagangkan mendekati 85 persen dari harga ecerannya. Sehingga menjadikan label mewah ini sebagai merek peringkat teratas dalam hal nilai jual kembali.

Tas ini adalah barang langka dari koleksi Himalaya yang dijual dengan harga 241.800 dollar AS atau sekitar Rp 3,3 miliar di rumah lelang Christie tahun lalu.

6. Hermès Birkin Handbag

Dengan daftar tunggu yang panjang, Birkin yang terkenal dan ikonik ini sulit didapatkan.

Yang membuatnya semakin didambakan di antara semua pencinta mode mewah adalah karena kelangkaannya. Di mana keinginan dan permintaan untuk memiliki Birkin ini sangat besar.

Selain itu, kulit dan perangkat keras yang digunakan juga bisa membuat harga jual kembali Birkin bisa jauh lebih tinggi daripada harga pembeliannya.

7. Chanel Classic Double Flap Bag

Nampaknya tas Double Flap khas Chanel yang klasik ini tidak perlu diperkenalkan lagi. Bahkan, harga tas ini sudah mengalami kenaikan selama bertahun-tahun.

Di awal tahun, Chanel mengumumkan akan menaikkan harga beberapa desain klasiknya, termasuk tas Double Flap yang mengalami kenaikan harga eceran lebih dari 11 persen.

Menurut laporan CLAIRE, lonjakan harga tersebut menyebabkan peningkatan permintaan di pasar jual kembali dan kenaikan nilai jual kembali.

8. Chanel Boy Chanel Handbag

Berikut desain lain yang terpengaruh oleh penyesuaian harga di Chanel tahun ini. Diluncurkan pada tahun 2011, siluet klasik dan keserbagunaan Boy Chanel telah memenangkan hati banyak selebriti. Mulai dari Beyonce hingga Blake Lively.

Hal tersebut membuat Boy Chanel menjadi salah satu tas paling ikonik hingga saat ini. Tetapi sekali lagi, nilai jual kembali tas didorong oleh lonjakan harga ecerannya.

9. Louis Vuitton Eva Crossbody

Dihentikan pada tahun 2014, Louis Vuitton Eva Crossbody adalah tas yang populer dengan desain three in one. Dengan begitu memungkinkan pemakainya membawanya sebagai tas bahu, selempang, atau clutch, tergantung pada jenis acaranya.

Namun, karena sudah tidak lagi diproduksi, penggemar yang sangat antusias telah meningkatkan permintaannya dan menyebabkan inflasi nilai jual kembali di atas 1.400 dollar AS atau sekitar Rp 19 juta di Rebag.

10. Bottega Veneta BV Jodie Mini Bag

Jodie diperkenalkan oleh Direktur Kreatif Bottega Veneta saat ini, Daniel Lee. Desain anyaman kulit dan struktur mulus menjadikannya desain yang akan dipegang selama bertahun-tahun. Retensi nilainya rata-rata 95 persen di Rebag.

Tas ini dirancang oleh Direktur Kreatif Dior, Maria Grazia Chiuri pada tahun 2018. Sejak saat itu, tas ini terlihat banyak digunakan oleh para selebriti seperti Rihanna dan bintang media sosial seperti Chiara Ferragni, yang menjadikannya salah satu tas mewah paling dikenal dalam beberapa tahun terakhir.

Nilai jualnya adalah 98 persen, sehingga menjadikannya tas Dior kedua yang paling banyak dicari di Rebag.

12. Dior Saddle Rectangular Belt Bag

Berdasarkan laporan CLAIRE, kebangkitan semua hal klasik dan tren logomania telah mendorong permintaan tas Saddle dari Dior.

Retensi nilai rata-rata saat ini untuk tas Dior Saddle adalah 109 persen.

13. Louis Vuitton Neverfull Tote

Tas jinjing Louis Vuitton yang tak lekang oleh waktu ini pertama kali dirilis pada tahun 2007.

Namun hingga saat ini, tas tersebut masih terlihat seindah saat pertama kali melihatnya sekitar 13 tahun yang lalu.

Berdasarkan platform online Designer Vintage, jika tas tersebut masih dalam kondisi prima, kita bisa memiliki resale value sekitar 80 persen.

14. Saint Laurent Loulou Shoulder Bag

Menurut laporan CLAIRE, tas Saint Laurent termasuk di antara lima label fesyen mewah teratas yang memiliki resale value yang bagus di situs web tersebut.

Berkat desainnya yang tidak musiman, tas Loulou menjadi barang investasi yang bagus dan sangat cocok untuk dibawa berpergian dari siang hingga malam hari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/16/180000820/simak-14-tas-desainer-dengan-resale-value-terbaik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke