Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wanita di AS Sakit Hepatitis B Setelah Tindik Hidung

KOMPAS.com - Piercing, atau menindik bagian tubuh tertentu kembali menjadi tren. Tidak terbatas pada telinga, orang-orang saat ini lebih banyak memilih untuk menindik di bagian hidung mereka.

Namun, salah satu kasus tindik hidung yang terjadi di Amerika belum lama ini mungkin bisa membuat kita berpikir ulang untuk memilih tempat tindik sembarangan.

Salah seorang wanita yang melakukan tindik di lubang hidung dikabarkan mengalami kondisi darurat dan harus dibawa ke rumah sakit karena gagal hati.

Hal itu disebutkan dokter yang menangani pasien wanita tersebut. Dokter mempercayai tindik hidung adalah sumber infeksi hepatitis B yang melukai organ hati pasien.

Alhasil, pasien mengalami pembengkakan otak dan kompilasi yang membahayakan nyawanya, sehingga dia membutuhkan transplantasi hati.

"Jika saya menunggu hari lain untuk mendapatkan bantuan, peluang saya bertahan hidup sangat tipis," kata pasien asal Queens, New York, AS bernama Dana Smith kepada Today.

Dr Lew Teperman, direktur transplantasi organ di Northwell Health di Long Island, New York yang memberikan perawatan kepada Smith menjelaskan kondisi pasiennya.

"Dia berada dalam kesulitan yang sangat besar. Merupakan keajaiban kami bisa mendapatkan organ hati tepat pada waktunya," tutur Teperman.

Smith menerangkan, dia dalam kondisi sehat ketika memutuskan untuk menindik hidungnya pada hari Thanksgiving tahun lalu.

Dia juga sudah memikirkan tindik hidung selama beberapa tahun terakhir. Ketika temannya juga ingin menindik hidung, Smith merasa itu adalah waktu yang tepat baginya untuk ikut melakukan hal yang sama.

Temannya memilih salah satu body piercing studio di sebuah pusat perbelanjaan, dan Smith mempunyai kenalan yang pernah memasang tindik di sana.


 

Ditambahkan olehnya, saat itu dia tidak mengkhawatirkan studio, prosedur, staf, atau kebersihan peralatan saat dia memasang cincin di hidung.

"Saya tidak mengalami iritasi, tidak ada kemerahan apa pun. Saya tidak punya masalah dengan tindik itu."

Diawali sakit perut

Namun, pada 10 Januari, dia mulai mengalami sakit perut yang tidak beraturan, dan kehilangan nafsu makan.

Keesokan harinya, Smith muntah dan mengira dia memakan sesuatu yang memicu refluks asam. Beberapa hari kemudian ia malah muntah darah.

Kakak perempuan Smith lantas membawanya ke rumah sakit. Smith tidak mengingat apa pun sampai akhirnya dia bangun pada 20 Januari dan diberi tahu jika dia memiliki penyakit hati.

Dokter Teperman merasa lega saat Smith siuman setelah mengalami pembengkakan otak akibat infeksi yang memicu kejang.

Sebuah tes menunjukkan Smith menderita gagal hati hepatitis B fulminan. Penyakit ini merupakan kondisi langka, namun berkembang cepat dan mengancam nyawanya.

"Dia merespons virus tersebut dan tubuhnya sedang berusaha untuk memberantasnya, tapi itu membunuh organ hatinya," kata Teperman.

Agar bisa bertahan hidup, Smith membutuhkan donor hati dalam waktu lima hari.

Dia dimasukkan ke dalam daftar transplantasi hati dan diberi status tertinggi di negara itu. Tiga hari kemudian, Smith mendapatkan satu organ hati dari wanita berusia 35 tahun yang sudah meninggal dunia.

Teperman bersama tim melakukan transplantasi hati kepada Smith di tanggal 17 Januari. Operasi ini terbilang berat karena kejang yang dialami Smith dikhawatirkan telah menyebabkan kerusakan pada otaknya.

Sumber penularan

Hepatitis B menyebar ketika darah, air mani atau cairan tubuh lain yang terinfeksi virus memasuki tubuh orang yang tidak terinfeksi, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Seseorang bisa terkena infeksi dari paparan darah orang yang terinfeksi melalui jarum suntik atau alat tajam lain.

Menurut Hepatitis B Foundation, orang yang ditato atau ditindik dalam kondisi tidak steril berisiko tertular virus, kecuali sudah divaksinasi untuk melawan virus.

Teperman memiliki keyakinan sekitar 90 persen, tindikan adalah sumber infeksi atau masuknya virus ke tubuh Smith.

Smith mengaku tidak menyalahkan studio tempat dia ditindik, namun ia meyakini infeksi masuk ke sistem tubuhnya melalui luka terbuka beberapa saat setelah  tindikan dimasukkan.

Dia juga tidak menyesal sudah menindik hidungnya, dan saat ini tindik tersebut masih terpasang.

Hanya saja, Smith menyebutkan dia tidak akan mengizinkan putrinya untuk menindik bagian tubuh sampai sang putri dewasa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/11/122507820/wanita-di-as-sakit-hepatitis-b-setelah-tindik-hidung

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com