Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Pakem "Roasting" Ala Kevin Hart agar Tak Menyinggung Perasaan

Namun sebagian kalangan seringkali mempertanyakan batasan dari praktik ini, agar tetap menghibur, namun tidak berujung menjadi penghinaan.

Teknik ini berkembang pada tahun 1950-an dengan sasaran tembak -umumnya, adalah artis atau pesohor.

Gaya komedi ini terus bertahan sampai saat ini. Bahkan, sejumlah nama besar seperti Justin Beiber hingga mantan Presiden AS Donald Trump pun kerap menjadi "korban".

Roasting tidak bisa disamakan dengan penghinaan, karena ada unsur persetujuan dalam penerapannya.

Mengacu pada laporan BBC, acara televisi terkenal Amerika, Comedy Central Roast, mensyaratkan adanya surat persetujuan bertandatangan untuk memastikan hal itu.

Biasanya, ini termasuk adanya negosisasi mengenai hal apa yang boleh dibahas atau tidak.

Kesepakatan ini yang lantas menjadi panduan bagi si komedian untuk menyampaikan konten dengan batasan tertentu, agar objeknya tidak merasa terhina.

Karena itulah, roasting dimaksudkan sebagai apresiasi, alih-alih penghinaan. Objek yang berkaitan bisa melihat materi tersebut sebagai kritik yang membangun.

Roasting pertanda keakraban

Kevin Hart, aktor yang mengawali kariernya sebagai stand up comedian mengatakan, hinaan bisa menjadi tanda keintiman hubungan seseorang.

"Untuk benar-benar menghina seseorang, kita perlu mengetahui kerentanannya, kelemahannya, kesalahan terburuknya," kata dia seperti dikutip Men's Health.

Hanya hubungan yang benar-benar dekat yang bisa diuji dengan roasting. Atau, dalam hal ini dibuktikan dengan kesepakatan.

Roasting mungkin saja bisa merusak ego seseorang saat itu, namun tidak berdampak pada relasi secara permanen.

Ucapan yang menghina ini jelas lebih leluasa dilakukan dalam lingkup personal.

Roasting tidak selalu dilakukan di atas panggung atau layar televisi. Banyak dari kita melakukannya misalnya saat nongkrong bersama, atau memberikan pidato pada pernikahan sahabat.

Jika ingin sesekali mencobanya, pastikan mengetahui batasannya agar tidak malah mengundang konflik.

Dalam ranah profesional, roasting tidak seharusnya bersifat rasis atau isu sensitif lainnya.

Namun, jika dilakukan dalam lingkup pertemanan dekat, Hart menerapkan enam aturan dasar antara lain:

  • Jangan menghina pacarnya

Saah satu aturan dasar ketika me-roasting teman adalah jangan menghina pacarnya. Jika dilakukan, maka hal ini menjadi berlebihan dan dapat merusak hubungan pribadi.

Fokuslah pada perilaku kenalan kita dan bukan pada kekasihnya. Bahkan meskipun penampilan atau pun sikap dari kekasihnya begitu menggoda untuk diejek, jangan pernah mengungkit hal itu.

  • Boleh bahas mantan pacar dengan syarat tertentu

Roasting tidak mengasyikkan jika tidak membahas soal kehidupan romansa terdahulu atau mantan pacar.

Namun Hart menyarankan hanya melakukan ini hanya jika sudah tak ada kemungkinan pasangan itu bakal kembali bersama.

Pasalnya ini bisa memicu rasa tidak nyaman jika saat kita menjadikan seseorang objek lelucon dan beberapa waktu kemudian berstatus sebagai pacar teman.

  • Kesalahan masa muda

Kesalahan masa muda, baik penampilan atau karier, adalah objek yang sering diungkit dalam materi roasting.

Hart menilai ini sangat wajar dilakukan dan bisa dijadikan bahan tertawaan bersama.

  • Pemilihan waktu

Timing adalah kunci untuk membuat bahan roasting tidak disalahartikan sebagai hinaan.

Jangan lakukan hal ini jika objek sedang dalam masa yang buruk misalnya berduka atau putus dengan pacarnya.

Selain itu, punchline yang tepat juga bisa dijadikan sebagai elemen kejutan.

Sesuatu yang tidak terduga bisa menjadi sangat lucu dan menghibur khususnya dengan penyampaian dan waktu yang tepat.

  • Jika terpaksa, jadikan diri sendiri target

Roasting yang paling mudah dilakukan adalah dengan menjadikan diri sendiri sebagai objek. Tentu saja ini karena kita memahami benar di mana batasannya.

Sebelumnya, Hart menyarankan untuk mencari orang dengan pribadi yang menyenangkan karena biasanya lebih terbuka untuk dijadikan target.

"Lihatlah ke sekeliling dan temukan mana orang yang tepat," kata dia.

  • Lebih sensitif

Materi roasting biasanya sudah disepakati bersama. Namun adakalanya seseorang merasa kalimat yang dilontarkan terlalu berlebihan dan melukai perasaannya.

Jika sudah begitu, maka segera berhenti dan beralih pada hal lain. Seorang komedian diminta untuk sensitif dengan perasaan objeknya saat menyampaikan materi.

Hart mengatakan jika hal itu bisa dengan mudah diketahui dari tatapan mata si objek saat menyimak candaannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/26/152228420/6-pakem-roasting-ala-kevin-hart-agar-tak-menyinggung-perasaan

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com