Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pola Pikir Positif Ibu Menghasilkan Anak yang Tangguh

KOMPAS.com - Otak anak membutuhkan banyak hal untuk tumbuh dan berkembang dengan cara yang sehat. Selain nutrisi, ternyata pola pikir positif ibu berpengaruh besar.

Seperti yang sudah kita ketahui, otak adalah bagian tubuh yang mengontrol segala sesuatu yang kita lakukan.

Saraf otak kita akan terbentuk seiring waktu karena otak kita menerima pesan yang sama berulang kali. Selama masa kanak-kanak, jalur ini berkembang dengan sangat cepat.

Seorang guru taman kanak-kanak yang menjadi pengembang mainan, Tom Taylor mengatakan bahwa anak-anak membutuhkan orangtua dan pengasuh lainnya untuk membimbing mereka melalui konsep seperti kecerdasan emosional dan pemikiran positif.

Orangtua dapat melakukan ini dengan banyak cara seperti mencontohkan perilaku dan melalui proses tertentu dengan anak-anak secara selangkah demi selangkah.

Begitu anak-anak mengembangkan pola pikir positif itu, banyak aspek kehidupan menjadi jauh lebih mudah. Anak pun tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.

Namun, jika orangtua tidak meluangkan waktu untuk membantu anak mengembangkan pola pikir yang positif, efeknya bisa merugikan kehidupan.

Pemikiran positif ibu membantu seorang anak tumbuh

Para peneliti di University of Toronto baru-baru ini melakukan penelitian untuk menentukan bagaimana perilaku dan keyakinan orangtua memengaruhi perkembangan anak.

Para peneliti ingin melihat seberapa besar pikiran, sikap, emosi, dan perilaku orangtua dapat memengaruhi pertumbuhan emosional dan kognitif anak.

Melalui studi tersebut, ditemukan hubungan langsung antara sikap orangtua dan perkembangan, serta respons perilaku anak.

Dengan kata lain, ibu yang melakukan pendekatan pola pikir positif dalam pola asuhnya, membantu anak tumbuh dan belajar dengan cara yang sehat.

Sedangkan ibu yang memiliki pemikiran negatif tentang pengasuhan biasanya gagal dalam mengasuh secara efektif.

Menurut sebuah studi di Universitas Harvard, pengalaman anak usia dini dan lingkungannya berdampak pada struktur otak anak, dalam pertumbuhan serta perkembangan secara keseluruhan.

Ketika para ibu membina hubungan yang positif dengan anak-anaknya melalui pola pikir dan tindakan yang sehat, otak anak juga akan mengalami perkembangan yang sehat.

Artinya, ketika seorang anak berbicara atau menangis dan orangtua merespons, koneksi saraf telah diperkuat di dalam otak anak.

Selain itu, pemikiran positif ibu membantu mendorong seorang anak untuk mencoba sesuatu yang baru atau menangani sesuatu yang menantang itu juga diperlukan.

Sebab, hal itu membantu seorang anak secara alami mengembangkan ketahanan dan harga dirinya untuk mengatasi kesulitan maupun mendorong diri sendiri dengan mindset berkembang.

Ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan hidup inti yang mendorong perkembangan dan pertumbuhan otak lebih lanjut.

Bahaya stres

Di sisi lain, Canadian Pediatric Society mencatat bahwa stres dapat sangat membahayakan perkembangan otak anak.

Faktanya, stres dapat menyebabkan masalah fisik, pembelajaran, dan emosional selama masa kanak-kanak yang berdampak pada kehidupan anak.

Ketika orangtua merespons dengan cara yang negatif atau anak-anak diabaikan orangtua, hal itu sebenarnya dapat menghambat perkembangan otak anak secara keseluruhan.

Jika ini terjadi, anak-anak pada akhirnya harus berjuang ekstra di banyak bidang dalam kehidupan, termasuk regulasi emosi, interaksi sosial, dan bahkan dengan perkembangan kemampuan bicara atau motorik.

Yang harus dilakukan ibu

Sebagai seorang ibu, kita pastinya ingin anak tumbuh menjadi orang yang sehat dan bahagia.

Tidak peduli seperti apa situasi kehidupan kita atau berapa banyak uang yang dihasilkan, kita selalu dapat menggunakan pemikiran positif dan keterampilan dasar untuk membantu otak anak berkembang dengan cara yang sehat.

Faktanya, sebagian besar ahli setuju bahwa ibu yang melakukan hal-hal berikut paling membantu perkembangan otak anak:

• Selalu menanggapi anak dengan cara yang penuh kasih dan konsisten.

• Bicaralah dengan anak sepanjang hari dan jelaskan apa yang terjadi padanya dengan cara yang dapat dipahami.

• Hindari komentar negatif, sarkasme, atau ledakan kemarahan sebanyak mungkin.

• Berikan suasana rumah yang aman dan penuh kasih bagi anak.

Apabila kita mengalami hari yang berat dan sulit untuk mempertahankan sikap positif, jangan takut untuk meminta bantuan dari pasangan, anggota keluarga lain, atau bahkan teman.

Semua ibu terkadang membutuhkan istirahat, dan lebih baik mengisi ulang energi sehingga kita dapat tetap bersikap positif terhadap anak daripada menjadi marah atau kesal.

Para ibu perlu mengingat bahwa otak anak-anak berkembang seiring waktu, dan lingkungan tempat mereka tumbuh dapat memengaruhi perkembangan otaknya dalam banyak hal.

Dengan mempertahankan sikap positif dan mengajari anak melakukan hal yang sama, kita bisa membantu anak berkembang menjadi versi terbaik dan tercerdas dari dirinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/01/093804520/pola-pikir-positif-ibu-menghasilkan-anak-yang-tangguh

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com