BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Prodia
Salin Artikel

Wanita Ini Turunkan Bobot 27 Kg dengan Diet Noom, Tahu Caranya?

Hal itu pula yang disadari Angelique Diggs setelah melihat foto-fotonya saat menghadiri pesta kelulusan keponakannya pada pertengahan tahun lalu.

Angelique Diggs adalah perempuan 51 tahun asal Lanham, Maryland, Amerika Serikat.

Guru pendidikan khusus ini sangat terkejut, dan hanya bisa terpana melihat penampilannya yang kurang menarik akibat kegemukan.

"Keponakan saya melihat foto kami dan mengatakan saya benar-benar gemuk sekarang," kata dia.

Gaya hidup yang tidak sehat

Baru-baru ini, Diggs berpisah dengan sang suami. Ini adalah salah satu alasan mengapa dia mulai jatuh ke dalam gaya hidup yang tidak sehat.

Dia sering menjalani kebiasaan hidup yang jarang bergerak atau sedentary life, dan banyak mengonsumsi makanan berlemak.

Diggs juga sempat menjalani operasi dua tahun berturut-turut, pertama untuk histerektomi kemudian operasi kaki.

"Kedua operasi itu membuat saya tidak bisa bergerak secara signifikan dan akibatnya saya benar-benar mulai banyak makan," kata dia lagi.

"Mantan suami saya sangat mengecilkan hati setiap kali saya mencoba memasak makanan yang sehat, dan akhirnya saya memutuskan untuk menyerah," lanjut dia.

Semua itu membuat berat badannya bertambah sebanyak 27 kilogram dalam dua tahun dan kesehatan fisik, serta mentalnya pun menurun.

"Saya juga mengalami segudang masalah kesehatan yang berkembang seperti nyeri dada, nyeri lutut, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, depresi, dan kecemasan," ungkap dia.

Melakukan diet Noom

Setelah melihat beberapa foto saya di acara kelulusan keponakannya, Diggs memutuskan untuk memperbaiki bentuk tubuh, dan -terutama, kesehatannya secara keseluruhan.

Dia melakukan diet Noom yang berbasis aplikasi.

"Sesuatu di dalam diri saya mengatakan kalau saya harus mencobanya. Saya sudah membaca program diet ini beberapa minggu sebelumnya, tetapi saya tidak punya motivasi," ujar dia.

Diggs kemudian memulainya dengan membeli makanan yang lebih sehat.

Sekarang, dietnya mencakup lebih sedikit karbohidrat, memperbanyak protein rendah lemak seperti ayam dan ikan, serta sayuran dan buah.

Dia juga mengurangi soda dan menambah jumlah air putih.

"Saya selalu makan sayur karena saya tidak pernah makan banyak sayuran, tapi saat ini saya makan sayur setiap hari," kata dia.

Diggs juga mulai berolahraga dengan menetapkan target 10.000 langkah per hari. Setelah melakukannya, dia masih mencoba olahraga yang lain.

"Saya melakukan zumba setidaknya 20 menit dan menghabiskan waktu selama satu jam di atas treadmill," ujar dia.

Menurut dia, olahraga tidak hanya membantunya menurunkan berat badan, tetapi juga membantunya mengatasi depresi dan kecemasan.

"Olahraga benar-benar membantu saya, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional untuk membuat saya merasa percaya diri lagi dan bersemangat tentang hidup selanjutnya," cetus dia.

Dalam waktu sekitar satu tahun, Diggs berhasil kehilangan berat badan sekitar 27 kilogram, dan masih ingin menurunkan dua kilogramlagi untuk mencapai target beratnya yang ideal.

"Meskipun diet ini membuat saya harus memantau apa yang saya makan, tetapi saya masih bisa mengonsumsi makanan yang saya nikmati," kata dia.

"Saya tidak merasa bahwa saya tidak bisa makan sesuatu yang saya suka. Program diet ini memungkinkan saya untuk menikmati hidup saya," tambah dia.

Di sisi lain, diet Noom mampu meningkatkan kesehatannya. Diggs tidak lagi merasakan nyeri dada dan persendian, serta tidak membutuhkan obat untuk tekanan darah dan kolesterolnya.

Cara kerja diet Noom

Diggs tampaknya menghargai penampilannya sekarang dan energi ekstra yang dimilikinya. Dia juga sangat menyukai bagaimana proses ini membantunya lebih mencintai dirinya sendiri.

"Saya menemukan, opsi yang saya jelajahi sekarang jauh lebih sehat. Ada cara yang jauh lebih baik untuk menghadapi kesedihan daripada makan berlebihan," kata dia lagi.

Diggs pun membagikan tips bagi orang lain yang ingin mengadopsi beberapa kebiasaan sehat dari diet Noom yang sudah dijalaninya.

1. Mengatur porsi makan

Memahami ukuran porsi makan kita bisa jadi sulit. Tetapi Diggs menemukan jika dia makan dari piring yang lebih kecil, dia cenderung tidak makan berlebihan.

"Saya akan mengatur porsi makan dengan menggunakan piring yang lebih kecil," ungkap dia.

"Karena sering kali ketika saya memiliki piring besar saya akan menaruh banyak makanan di sana," imbuh dia lagi.

2. Temukan cara sehat untuk mengatasi stres

Untuk sebagian besar hidupnya, Diggs beralih ke makanan guna menenangkan emosinya dan mengatasi stres.

Sejak memulai diet Noom, dia pun menyadari hal ini dan mengembangkan perilaku baru untuk mengatasi penyebab stres.

"Alih-alih mengandalkan makanan sebagai dukungan untuk membantu melewati stres, saya beralih menulis jurnal, membaca lebih banyak, dan menulis puisi lagi," jelasnya.

Kegiatan tersebut benar-benar mengubah hubungannya dengan makanan.

"Saya telah belajar bahwa pada dasarnya tujuan makanan adalah untuk menyehatkan tubuh kita. Namun belum tentu menyehatkan jiwa kita," ujar dia.

3. Berkomitmen pada diri sendiri

Bagi Diggs, proses menurunkan berat badan tidak ada artinya jika tidak dilakukan bersama dengan membuat komitmen pada diri sendiri seumur hidup.

Dan, itu hanya salah satu cara untuk membantu kita tetap menjadi lebih sehat serta memperpanjang hidup.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/26/170000120/wanita-ini-turunkan-bobot-27-kg-dengan-diet-noom-tahu-caranya-

Terkini Lainnya

Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com