Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Reisa Ingatkan 5 Hal Penting soal Isolasi Mandiri Covid-19

Biasanya, individu yang melakukan isolasi mandiri hanya memiliki gejala ringan atau bahkan sangat ringan hingga tak menyadari dirinya punya gejala.

Tapi, melakukan isolasi mandiri tak boleh sembarangan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyebutkan beberapa hal penting soal isolasi mandiri yang tak boleh diabaikan:

1. Melapor

Reisa menegaskan, isolasi mandiri bukan diputuskan oleh individu yang terkonfirmasi positif, melainkan harus berdasarkan rekomendasi atau persetujuan tenaga medis atau dokter.

Sayangnya, masih ada sebagian orang yang tak melaporkan hasil tesnya.

"Ini sering salah tangkap. "Saya PCR-nya positif tapi kayaknya enggak ada gejala jadi saya ada di rumah saja", ini yang tidak diperbolehkan."

Demikian diungkapkan oleh Reisa dalam Live Instagram Radio Kesehatan yang bertajuk Tata Cara Isolasi Mandiri yang Tepat, Senin (21/06/2021).

Setelah terkonfirmasi positif, seseorang harus melapor pada tenaga medis atau dokter sehingga perawatan atau terapinya bisa tetap terpantau.

Sekalipun sudah diperbolehkan, ada beberapa syarat lainnya. Misalnya, individu tersebut hanya memiliki gejala ringan atau sangat ringan, hingga tidak memiliki komorbid atau tidak berusia lansia.

2. Memiliki ruang isolasi yang baik

Ruang isolasi yang baik memiliki ventilasi dan aliran udara yang baik.

Jika ada jendela di kamar, individu tersebut bisa membukanya untuk berjemur.

Raisa mengatakan masa isolasi mandiri harus dimanfaatkan untuk pemulihan, mengonsumsi obat secara teratur, makan dan minum yang bergizi, hingga istirahat cukup.

Jika kadar oksigen baik, individu tersebut bisa berolahraga di dalam ruangan atau beranda jika ada.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa seseorang yang melakukan isolasi mandiri artinya ia mampu merawat dirinya dengan baik.

"Artinya mampu makan sendiri, mandi sendiri, menjaga kebersihan sendiri, mampu bersih-bersih sendiri, pakai APD sendiri, pakai masker sendiri," ucap Reisa.

Jika tidak memiliki ruangan tersendiri yang mendukung, isolasi mandiri bisa dilakukan di karantina terpusat.

3. Punya ruangan terpisah di rumah

Jika ingin melakukan isolasi mandiri di rumah, pastikan memiliki ruangan terpisah dengan anggota keluarga lain yang sehat. Apalagi jika ada anggota keluarga yang memilki komorbid.

"Harus punya ruangan terpisah dan tidak boleh kontak erat," kata Reisa.

Hal ini dilakukan untuk memastikan individu tersebut tak menjadi sumber penularan virus terhadap anggota keluarga lain.

Jika ada ruangan yang terpaksa digunakan bersama, misalnya kamar mandi, pastikan ruangan tersebut dibersihkan setelah dan sebelum digunakan oleh anggota keluarga yang sehat.

4. Tidak berkontak dengan orang sehat di rumah

Tak hanya tinggal di ruangan berbeda dengan anggota keluarga yang sehat, individu yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga tidak boleh berkontak dengan orang sehat lain.

Sayangnya, banyak orang masih lengah dengan hal-hal kecil.

"Banyak celah yang bisa menularkan anggota keluarga lain di rumah," tuturnya.

Misalnya, ketika anggota keluarga lain membawakan makanan untuk individu yang sakit.

Hindari memberikannya langsung pada pasien, cukup taruh makanan di luar. Misalnya, di depan pintu kamar.

Kemudian, individu yang terkonfirmasi positif mengambilnya sendiri ke luar setelah orang yang mengantar pergi.

Baik orang yang membawakan makanan maupun individu yang sakit harus tetap mengenakan masker.

"Jadi bukan berarti di rumah santai-santai seperti biasa, yang ada malah menularkan ke anggota lain."

"Namanya isolasi ya benar-benar isolasi, sendiri, menjaga jarak dengan anggota keluarga lain. Manfaatkan masa isolasi untuk terapi, menjalani pengobatan dengan baik," katanya.

5. Tidak ikut-ikutan pengobatan orang lain

Alasan lainnya mengapa individu yang terkonfirmasi positif tetap harus melapor ke tenaga medis atau fasilitas kesehatan adalah agar mendapatkan terapi dan penanganan yang tepat.

Meskipun melakukan isolasi mandiri, individu tersebut tetap akan diberikan obat atau suplemen untuk dikonsumsi setiap hari.

"Jangan sampai sudah telat, menganggap tidak ada gejala, lalu gejalanya muncul begitu sudah telat, ya telat jadinya," ujar Reisa.

Kapan pengobatan selesai juga harus merupakan keputusan tenaga medis, bukan pasien.

Selain itu, hindari kebiasaan ikut-ikutan pengobatan orang lain karena kondisi setiap orang yang terinfeksi Covid-19 bisa berbeda-beda.

"Jangan ikut-ikutan pengobatan, "si tetangga minum ini, minum itu, cepat tuh sembuhnya". Belum tentu. Jadi berbeda-beda pada setiap tubuh pasien," ungkapnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/22/125255920/dokter-reisa-ingatkan-5-hal-penting-soal-isolasi-mandiri-covid-19

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com