Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria dengan Cerebral Palsy Cetak Rekor Dunia Dead Hang Terlama

Harald mencatatkan waktu 16 menit tiga detik saat melakukan dead hang di Baerum, Viken, Norwegia.

Rekor dead hang terlama sebelumnya dipegang oleh Tazio Gavioli asal Italia. Gavioli membukukan waktu 13 menit 52 detik di Cavezzo, Modena, Italia pada 14 April 2018.

Sebagai catatan, Harald Riise memiliki kondisi cerebral palsy, atau kelumpuhan otak, yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.

Dalam beraktivitas, Harald Riise menggunakan kursi roda dan membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas.

"Meraih gelar Guinness World Records untuk dead hang adalah tantangan utama bagi saya," ujar Harald Riise.

"Saya ingin menunjukkan kepada diri saya dan orang lain bahwa segala sesuatu mungkin, dan saya senang saya berhasil."

Sebelum mencatatkan namanya di buku rekor dunia, Harald Riise dikenal giat berolahraga dan melakukan rutinitas kebugaran.

Harald Riise memiliki sepeda tangan (handcycle) yang dia gunakan sejak berusia 12 tahun.

"Saya suka mengendarai sepeda itu dan berolahraga, bukan sebagai kebutuhan terapi medis atau fungsional, tetapi karena sepeda itu memberikan saya kekuatan dan tenaga."

"Latihan saya menjadi sumber yang penting untuk kepercayaan diri dan kualitas hidup," ungkap Harald Riise.

Secara bertahap, Harald Riise mulai lebih sering berlatih, dan meningkatkan sesi latihannya.

Begitu dia mampu menyelesaikan latihan lebih dari 10 jam per minggu, dia mencari target lain dan berniat mencatatkan namanya di Guinness World Records.

Oleh karena itu, Harald Riise meyakini bahwa menciptakan rekor untuk gerakan dead hang sangat cocok baginya.

"Sebagai pengguna kursi roda, saya bergantung pada kekuatan tubuh bagian atas saya untuk mengatasi tantangan fisik sehari-hari," tutur Harald.

"Kemampuan saya untuk dead hang membuat saya bisa bangun dari tempat tidur di pagi hari."

Supaya dapat melakukan gerakan dead hang dalam waktu lama, Harald merancang rutinitas latihan yang memadukan dead hang satu sesi pengulangan, dengan beberapa latihan untuk memperkuat pegangan (grip).

"Pada hari pertama saya melakukan pull-up di kursi roda, saya menyadari saya memiliki kemampuan untuk melawan keterbatasan saya."

"Saya seharusnya tidak membiarkan kursi roda membelenggu saya," ucap Harald Riise.

"Sejak saat itu saya berusaha memanjat lebih tinggi, lebih cepat atau bergantung lebih lama dari sebelumnya."

Harald Riise bahkan memelajari psikologi dan teknik olahraga untuk meningkatkan daya tahan dan fokus mental.

Harald Riise meyakini, kedua hal itu sama pentingnya dengan persiapan fisik.

Ketika dia mulai mencoba untuk memecahkan rekor, dia merasa gugup sekaligus bersemangat.

Berkat kebiasaannya melatih mental, dia bisa tetap tenang dan fokus menciptakan rekor. Namun Harald Riise mulai mengeluhkan rasa sakit yang muncul.

"Saat saya semakin dekat ke tujuan saya, saya merasakan sakit dan terus memburuk di lengan saya."

Bagian lengan yang sakit menurunkan semangat Harald. Walau demikian, dia gembira saat mengetahui gerakan dead hang yang dia lakukan tercatat sebagai dead hang terlama versi Guinness World Records.

"Sertifikat pemegang rekor sekarang menghiasi dinding ruang tamu saya."

"Setiap hari saya dapat melihat sertifikat tersebut dan merasakan kegembiraan dan kenyamanan. Luar biasa!" cetus dia.

Selain menjadi pemegang gelar Guinness World Records dan fanatik kebugaran, Harald juga seorang motivator yang dikenal dengan nama "Viking Wheels".

"Melalui konsep Viking Wheels, saya berharap bisa menginspirasi orang untuk mengejar impian mereka, tidak peduli apa yang terjadi dalam hidup mereka."

Sebelumnya, dia berhasil menyelesaikan beberapa tantangan, seperti melakukan pull up di atas truk trailer berkecepatan tinggi.

Lalu, dia juga pernah bersepeda sejauh 60 kilometer dari Eidsvoll ke Oslo.

"Temukan tantangan yang sesuai dengan keahlian khusus, dan rencanakan prosesnya dengan hati-hati," kata Harald menyarankan.

"Kita cenderung menemui kesulitan di sepanjang perjalanan, tetapi jangan pernah menyerah," sebut Harald Riise.

"Sensasi menjadi pemegang gelar resmi Guinness World Records benar-benar sepadan!" tambah dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/28/131606320/pria-dengan-cerebral-palsy-cetak-rekor-dunia-dead-hang-terlama

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com