Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari 5 Hal yang Dapat Membuat Anak Berperilaku Buruk

KOMPAS.com - Orangtua merupakan role model utama bagi anak-anak, sebab mereka selalu mengamati dan meniru perilaku orang yang paling sering berinteraksi dengannya. 

Itu sebabnya kita sebagai orangtua harus menjaga sikap dan perilaku jika ingin anak tumbuh menjadi anak yang sopan dan menghormati orang lain.

Dalam mengajarkan anak kuncinya adalah kesabaran dan perlu diingatkan berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Secara umum ada sikap yang harus dihindari karena  dapat memicu anak-anak berperilaku buruk, seperti yang dilansir dari laman Times of India berikut ini.

1. Bersikap tidak sopan

Anak-anak memerhatikan segalanya. Ketika masih kecil, mereka akan selalu mengamati orang di sekitarnya, terutama orangtua mereka. 

Jadi, jika kita tidak menghormati dan terbiasa kasar kepada orang lain, mereka bisa menirunya. Biasakan untuk selalu menggunakan kata "tolong", "maaf", "terima kasih", dan "permisi".

2. Membentak atau memukul

Kekerasan dan ancaman tidak pernah menjadi solusi bagi anak-anak. Apabila kita  mengancam, membentak, atau memukul anak, untuk mendisiplinkannya, ada kemungkinan mereka juga akan melakukan kekerasan.

Agar anak lebih menurut, ajari mereka apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Beri sanksi jika ia melanggar, tetapi fokusnya mengajarkan mereka bahwa perilaku negatif yang dilakukannya tidak dapat diterima. 

3. Mengabaikan perilaku buruk anak-anak

Jika anak-anak berperilaku buruk, maka kita harus segera mengatasinya apalagi jika ia sudah sering melakukannya. Misalnya berbicara kasar pada orang lain atau berteriak marah dan memukul ketika diminta tidur karena hari sudah malam.

Alih-alih menertawakan atau memaklumi perilaku buruk anak-anak, carilah cara untuk mendisiplinkan mereka.

Sebagai orangtua, kita harus membantu anak-anak memahami mengapa perilaku mereka tidak dapat ditoleransi dan harus diubah. Bisa jadi anak butuh diajari cara mengelola emosi dan frustasi mereka ketika ada sesuatu yang tidak sesuai keinginanya.

4. Mengingkari janji

Ada kalanya orangtua terlalu banyak bekerja dan harus membuat banyak perubahan dalam rencana dan janji yang sudah dibuat bersama anak. 

Jangan menganggap itu sebagai hal sepele dan mengabaikan kekecewaan anak. Sebagai orangtua kita harus minta maaf karena mengingkari janji dan menjelaskan alasannya.

Jika hal ini dibiarkan, mungkin tampak tidak berbahaya pada awalnya, tetapi saat anak-anak tumbuh, mereka merasa baik-baik saja untuk berbohong atau mengingkari janji.

5. Menoleransi perilaku anak-anak

Sebagai orangtua kita pasti sangat mencintai anak-anak kita. Tetapi, ketika mereka nakal atau berbuat kesalahan, penting bagi kita untuk tidak menoleransi perilaku mereka.

Jangan biarkan anak-anak berpikir bahwa mereka bisa lolos begitu saja dan mungkin bisa mengulangi hal yang sama. Anak harus diajarkan bahwa setiap perilaku ada konsekuensinya/.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/29/124352820/hindari-5-hal-yang-dapat-membuat-anak-berperilaku-buruk

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com