Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Hidup Sehat dengan Berjalan Kaki? Ini Kuncinya

KOMPAS.com - Berjalan kaki merupakan salah satu olahraga termudah yang bisa dilakukan, ketimbang berlatih di tempat fitnes atau mengikuti sesi kebugaran.

Olahraga "termudah" ini rupanya dapat memiliki manfaat besar bagi kesehatan kita, lho.

Studi terbaru mengungkap, berjalan kaki selama beberapa jam per minggu dapat memperpanjang usia dengan mengurangi banyak risiko penyakit.

Jalan cepat 2,5 jam per minggu turunkan risiko kematian

Studi yang dimuat ke dalam British Journal of Sports Medicine meneliti 380.055 orang dengan usia rata-rata 56.

Para peneliti memelajari seluruh peserta selama 11 tahun untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan kekurangan waktu tidur. Peneliti membagi tingkat aktivitas peserta ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Sementara itu, pola tidur peserta dibagi ke dalam kategori sehat, sedang, dan buruk.

Temuan peneliti menunjukkan, peserta yang menjalani aktivitas fisik 600 menit seminggu --setara jalan cepat 2,5 jam atau berlari 75 menit-- dapat mengurangi gangguan kurang tidur dan kematian dini.

Sebaliknya, peserta yang tidak berolahraga dan kurang tidur beresiko 57 persen lebih besar untuk mengalami kematian dini ketimbang peserta yang aktif berolahraga.

Risiko kanker atau penyakit jantung berkurang

Peneliti juga menemukan, kurang tidur dan kurang berolahraga dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Pada akhir penelitian, 15.503 peserta meninggal dunia. Sebanyak 4.095 peserta meninggal karena penyakit kardiovaskular, 9.064 peserta akibat kanker, 1.932 peserta karena penyakit jantung koroner, dan penyebab kematian lain seperti stroke. Namun tidak dicantumkan yang meninggal karena covid-19.

Hasil ini menunjukkan, peserta yang kurang tidur dan jarang olahraga memiliki kemungkinan 67 persen lebih besar terkena penyakit jantung.

Juga, kelompok peserta yang kurang tidur dan jarang berolahraga berisiko mengidap penyakit kanker (45 persen) lebih tinggi. 

Tim peneliti mencatat, faktor dalam gaya hidup juga memengaruhi kemungkinan kematian dini.

Faktor itu mencakup pola diet vegetarian, tidur cukup, tidak banyak duduk, tidak kelebihan berat badan, tidak memiliki masalah sosial ekonomi, dan tidak bekerja dengan sistem shift.

Berjalan kaki tingkatkan kesehatan otak

Studi lain menemukan, berjalan kaki setiap minggu dapat memberi manfaat kesehatan lain.

Para peneliti dari University of Texas Southwestern (UTSW) meneliti 70 peserta antara usia 55-80 tahun yang didiagnosis kehilangan ingatan (memory loss).

Peneliti membagi peserta secara acak menjadi dua kelompok. Kemudian, peneliti meminta satu kelompok peserta untuk melakukan latihan peregangan tiga hingga lima kali setiap minggu selama 30-40 menit.

Kelompok lainnya diminta untuk berjalan cepat tiga hingga lima kali seminggu untuk durasi waktu yang sama.

Setelah satu tahun, peserta dalam kelompok yang melakukan latihan aerobik (berjalan kaki) dapat meningkatkan aliran darah ke otak, dan pembuluh darah di leher tidak terasa kaku.

Sedangkan, peserta yang melakukan latihan peregangan tidak memeroleh hasil yang sama.

Seperti dilaporkan Eating Well, para peneliti menyimpulkan hasil studi itu harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui pasti hubungan antara berjalan kaki dan risiko demensia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/05/152558420/mau-hidup-sehat-dengan-berjalan-kaki-ini-kuncinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke