Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanda Kita Memakai Detergen Terlalu Banyak Saat Mencuci Pakaian

KOMPAS.com - Ketika mencuci pakaian, kita mungkin lebih senang menggunakan banyak detergen dengan harapan pakaian yang dicuci menjadi lebih bersih, apalagi di masa pandemi.

Padahal, menggunakan detergen berlebihan justru memberikan dampak negatif, baik terhadap pakaian maupun mesin cuci.

Adapun masalah yang ditimbulkan dari penggunaan detergen terlalu banyak, seperti noda atau residu pada pakaian, bau dari sisa residu tertinggal di mesin cuci, atau air di mesin cuci tidak bisa mengalir dengan baik.

Selain itu, pakaian menjadi lebih basah dan mudah aus, serta kinerja pompa dan motor di mesin cuci terhambat, sehingga mesin cuci bekerja lebih keras untuk mencuci pakaian.

Tiga faktor

Untuk mengetahui detergen yang digunakan saat mencuci tidak terlalu banyak, kita perlu memahami tiga faktor yang menentukan kinerja pembersihan cucian.

Hal tersebut diungkapkan pakar binatu Mary Gagliardi, ilmuwan di The Clorox Company.

Ketiga faktor itu adalah energi panas (suhu air), energi mekanik (pengadukan), dan energi kimia (dari detergen dan aditif cucian).

"Faktor-faktor ini bekerja sama untuk memberikan pembersihan yang luar biasa," kata Gagliardi.

Menurut dia, sebaiknya kita mengoptimalkan suhu dengan memilih air bersuhu panas. Sebab, semakin panas airnya, semakin baik pembersihannya.

"Optimalkan energi mekanik dengan meningkatkan pengadukan (siklus berat versus siklus halus), dengan meningkatkan waktu pengadukan, dan menambahkan bilas ekstra."

"Optimalkan energi kimia dengan menggunakan jumlah detergen yang tepat, dan menambahkan aditif cucian sesuai untuk jumlah pakaian yang dicuci," jelasnya.

Kenali pula cara kerja bahan-bahan di dalam detergen yang digunakan saat mencuci pakaian.

Gagliardi menjelaskan, detergen yang baik memiliki agen pembangun, agen surfaktan, dan agen anti-redeposisi.

Semua agen tersebut bekerja untuk melunakkan air (membersihkan zat kapur dari air), sehingga detergen bisa menghilangkan noda atau kotoran di air cucian.

Detergen juga berfungsi menjaga agar kotoran tidak kembali menempel atau mengendap pada pakaian.

Selain itu, detergen harus memiliki enzim yang memecah noda protein untuk memudahkan agen pembersih menghilangkan kotoran.

Bahan lain yang tidak kalah penting adalah agen pemutih fluoresens, karena fluoresens (zat yang menyerap sinar atau radiasi elektromagnet) bisa mengendap pada kain dan sulit dilihat.

Bergantung pada jenis mesin cuci yang digunakan, sebaiknya kita menentukan berapa banyak detergen yang akan dituangkan ke dalam mesin cuci. 

Untuk lebih mudahnya, cek petunjuk pada wadah detergen mengenai takaran yang tepat sesuai dengan banyak sedikitnya cucian.

Setelah mengetahui ukuran standar detergen yang dibutuhkan dalam satu kali pencucian, barulah kita bisa menambahkan lebih banyak detergen jika jumlah cucian lebih banyak.

Jika kita sudah mengikuti petunjuk pada kemasan detergen, tetapi mendapati adanya busa dalam jumlah banyak di siklus pencucian, bisa jadi detergen yang kita gunakan masih terlalu banyak.

"Menuangkan detergen langsung dari botol ke dalam mesin cuci tanpa pengukuran adalah cara yang baik untuk memastikan apakah Anda memasukkan detergen terlalu banyak atau terlalu sedikit."

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/06/144111320/tanda-kita-memakai-detergen-terlalu-banyak-saat-mencuci-pakaian

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com