Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakai Sabu Bikin Kurus, Mitos atau Fakta?

KOMPAS.com - Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan sabu-sabu.

Keduanya menambah deretan artis yang pernah tertangkap basah menggunakan bahan terlarang ini. Sejumlah pesohor baik lokal maupun internasional pernah terjebak candu narkoba ini.

Andre Agassi, Fergie The Black Eyed Peas dan Amy Winehouse adalah nama terkenal dunia yang ketahuan rutin mengkonsumsi sabu. Ironisnya, selebritis tanah air juga tak kalah termasuk Reza Artamevia dan Catherine Wilson.

Keinginan menjaga berat badan agar tetap kurus menjadi salah satu penyebab para artis menggunakan sabu-sabu. Maklum saja, persaingan dunia hiburan membuat mereka berusaha keras menjaga penampilan.

Penggunaan sabu menjadi jalan pintas yang kemudian berujung pada kecanduan sehingga harus berurusan dengan polisi dan rehabilitasi.

Hal lain yang seringkali tidak diperhatikan adalah sabu-sabu memberikan efek buruk bagi kesehatan. Penggunaan dalam jangka panjang berisiko merusak kerja berbagai organ termasuk jantung, hati dan paru-paru.

Maka dari itu, penggunaan sabu sangat dilarang di berbagai negara termasuk di Indonesia dan Amerika Serikat.

Benarkah Sabu dapat Menurunkan Berat Badan?

Sabu alias metamfetamin sebenarnya adalah jenis psikotropika yang banyak dipakai di dunia kesehatan. Jika dipakai dalam dosis yang tepat dengan pengawasan ahli, ada sejumlah efek yang bermanfaat untuk tubuh.

Dikutip dari laman Web MD, misalnya, meth digunakan di obat Desoxyn yang kerap diresepkan dokter untuk membantu pasiennya yang mengalami obesitas. Obat tersebut bisa membantu program penurunan berat badan yang sedang dijalani.

Namun, penggunaannya hanya disetujui dalam jangka pendek bersama dengan pola makan rendah kalori yang telah disusun secara cermat.

Kandungan metamfetamin dapat mengekang nafsu makan, akan tetapi efeknya pada sistem saraf pusat dan metabolisme juga berperan dalam penurunan berat badan.

Mengutip dari laman Addiction Hope, metamfetamin merupakan golongan zat yang berfungsi sebagai stimulan yang dapat meningkatkan stamina, energi, terjaga, sekaligus menurunkan nafsu makan dan dorongan untuk makan.

Individu yang menggunakan metamfetamin memiliki risiko berbahaya yang jauh lebih besar daripada dibandingkan manfaatnya agar lebih muda kurus.

Metode ini dapat menyebabkan malnutrisi sehingga menghancurkan banyak sistem dalam tubuh.

Banyan Treatment Center, salah satu pusat rehabilitasi di Amerika Serikat, menyebutkan penurunan berat badan yang tidak sehat dan drastis akibat sabu-sabu tidak baik untuk tubuh.

Penggunanya dipastikan memiliki pola makan buruk serta gangguan lainnya termasuk jam tidur berantakan.

Selain itu, sejumlah penelitian menyebutkan, penyalahgunaan narkoba jangka panjang berdampak pada metabolisme tubuh dan kemampuan untuk menyimpan lemak. Akan tetapi penemuan ini masih baru dan perlu ditinjau lebih lanjut.

Karena efeknya yang sangat berbahaya, penggunaan metamfetamin untuk menjaga berat badan adalah pilihan yang buruk. Menjaga pola makan dan rutin berolaharga dinilai alternatif yang lebih dan aman untuk tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/08/150913220/pakai-sabu-bikin-kurus-mitos-atau-fakta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke