Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Kebun Pangeran Charles dan Camilla Diserbu Tikus

Duchess of Cornwall juga melihatnya pada banyak orang yang menjalani hobi memelihara tanaman. Mereka, kata dia, menyadari bahwa kebun sangatlah spesial dan bisa melakukan banyak hal di sana sekalipun sebelumnya mereka belum pernah melakukannya.

"Ini seperti penga'laman spiritual, banyak orang menemukan kedekatan dengan tanah. Kita bisa 'kehilangan' diri kita di kebun."

"Di sana kita tidak perlu memikirkan hal lain, dikelilingi alam, burung berkicau, lebah yang berdengung. Sesuatu yang sangat menyembuhkan," ucapnya, seperti dilansir Express.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengeluh soal tikus yang menyerbu petak sayuran miliknya dan Charles.

Tikus-tikus itu memakan sayur-sayuran dan buah yang ditanamnya, termasuk stroberi dan akar asparagus yang sudah ditanamnya selama pandemi.

"Saya sangat beruntung punya kebun sayur yang besar, tapi tahun ini tikus-tikus memakan tanaman sayur kami. Hewan itu makan akar asparagus, kemudian stroberi. Jadi kita tidak pernah bisa menang, selalu ada sesuatu," ujarnya.

Namun, Camilla tak sendirian menghadapi masalah itu. Royal Horticultural Society (RHS) mengatakan, ada sejumlah spesies tikus yang dapat menyebabkan kerusakan pada kebun.

Sebagian besar dengan populasi yang relatif rendah dan hanya menyebabkan sedikit kerusakan pada tanaman. Akan tetapi, tikus bisa berkembang biak dengan cepat dalam kondisi yang baik, sehingga bisa terjadi ledakan populasi yang semakin merusak tanaman.

Memang, selama masa pandemi dikhawatirkan tikus-tikus akan semakin banyak dan liar karena kekurangan makanan. Hewan pengerat ini terutama akan berkeliaran ketika cuaca dingin.

Ada beberapa cara mengusir tikus dari taman, termasuk mencoba memasang kawat jala di atas pot tanaman. Cara itu cukup untuk mencegah tikus masuk kebun.

Tikus juga membenci logam dan jika mau mencoba menggigitnya sekalipun, gigi tikus tak cukup kuat.

Ketika tikus sudah sulit sekali ditangani, menggunakan racun tikus atau perangkap tikus kerap dijadikan pilihan oleh sebagian orang.

Saat ini, wanita yang menikah dengan Charles pada 2005 itu sudah memiliki sedikit taman hutan yang sudah mulai ditanami. Dia ingin sekali punya lebih banyak kebun.

"Saya ingin memiliki petak-petak umbi dan padang rumput bunga liar yang cantik," ujarnya.

"Saat ini saya punya sedikit, tapi rumput bertumbuhan di sana. Jadi kami mau coba lagi menanam benih tahun ini, terutama di saat seperti ini, memiliki bunga-bunga liar ini penting sekali karena akan menarik kupu-kupu dan lebah untuk datang."

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/02/083640620/ketika-kebun-pangeran-charles-dan-camilla-diserbu-tikus

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com