Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecemasan Tingkatkan Peluang Seseorang Jadi Korban Ghosting

Penelitian untuk mendalami fenomena yang mengakhiri hubungan secara tiba-tiba, tanpa penjelasan tersebut pun sudah banyak ditemui.

Nah, satu penelitian terbaru yang dimuat dalam Journal of Social and Personal Relationships mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai ghosting.

Hasil studi tersebut menyatakan, gaya pendekatan dan keyakinan akan takdir berperan penting dalam terjadinya ghosting.

"Di perguruan tinggi saya, saya pernah mendengar siswa menggunakan istilah 'ghosting' dan saya langsung berpikir 'apa yang terjadi?'"

Demikian perkataan penulis studi Darcey N Powell. Ia adalah profesor psikologi di Roanoke College, Salem, Virginia, Amerika Serikat.

"Setelah mencari di Google, saya menyadari beberapa orang menulis artikel populer tentang pengalaman ghosting, atau membuat dugaan mengapa orang lain menjadi korban."

"Tetapi hampir tidak ada penelitian empiris kuantitatif tentang topik tersebut," kata dia.

Dia mengaku penasaran mengapa fenomena ghosting terjadi, serta seperti apa dampak pada seseorang yang melakukannya, atau pun yang menjadi korban ghosting.

Dari situlah, Powell bekerja sama dengan ketiga rekannya, Dr Gili Freedman di St Mary's College of Maryland, Dr Kipling Williams di Purdue University, serta Dr Benjamin Le di Haverford College.

"Kami mulai melakukan penelitian untuk memahami topik ghosting lebih lanjut."

Pada tiga penelitian yang melibatkan 1.275 peserta, para peneliti menemukan individu yang mendapat skor tinggi pada masalah kecemasan dalam hubungan (attachment anxiety), menjadi korban ghosting.

Attachment anxiety mengacu pada ketakutan seseorang diabaikan oleh pasangan.

Juga menyangkut kebutuhan berlebihan akan persetujuan pasangan, dan merasa kesulitan jika pasangan tidak hadir menemani.

"Memiliki kadar kecemasan semacam ini yang lebih tinggi --seperti memiliki pandangan negatif tentang diri dalam hubungan-- dikaitkan dengan potensi menjadi korban ghosting," ungkap Powell.

"Beberapa berita populer baru-baru ini menyinggung hubungan antara penghindaran dari keterikatan (attachment avoidance) dan menjadi pelaku ghosting."

"Tetapi kami tidak menemukan keterkaitan dua hal itu dalam studi kami," imbuh dia.

Para peneliti juga merujuk pada studi terdahulu yang menemukan bahwa keyakinan akan takdir (destiny beliefs) berkaitan dengan seseorang yang melakukan ghosting kepada pasangannya.

Individu yang mendukung keyakinan akan takdir dalam suatu hubungan cenderung memikirkan apakah pasangan mereka cocok atau tidak.

Selain itu, individu dengan destiny beliefs juga menganggap hubungan yang tidak dimulai secara baik-baik pasti akan gagal pada akhirnya.

Namun, studi yang dilakukan Powell dan tim tidak dapat menjawab dua hal.

Pertama, apakah menjadi korban ghosting dapat meningkatkan kecemasan keterikatan (attachment anxiety) atau tidak.

Dan yang terakhir, apakah seseorang yang memiliki attachment anxiety bisa meningkatkan risiko dirinya menjadi korban ghosting atau tidak.

"Saya meyakini studi lebih lanjut terkait ghosting harus menggunakan metodologi longitudinal dan atau eksperimental, untuk memperluas studi korelasional yang sudah dilakukan hingga saat ini," sebut Powell.

"Misalnya, apakah kecemasan keterikatan yang meningkat memperbesar kemungkinan seseorang menjadi korban ghosting?"

"Apakah menjadi korban ghosting meningkatkan kecemasan keterikatan seseorang? Atau, apakah hal itu berlaku dua arah?" sebut dia lagi.

Ditambahkan Powell, masih banyak hal yang perlu dipahami terkait fenomena ghosting.

"Studi dengan tim saya dan peneliti lain baru saja dimulai. Namun, penting agar temuan penelitian dibagikan kepada masyarakat umum."

"Topik ghosting cenderung sangat menarik, terutama bagi mereka yang sedang berkencan," kata dia.

"Membagikan temuan penelitian dapat membantu individu lebih memahami mengapa mereka atau orang lain mengalami ghosting, dan mengetahui dampak dari ghosting."

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/10/145941820/kecemasan-tingkatkan-peluang-seseorang-jadi-korban-ghosting

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com