Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Infeksi Gigi Berlubang Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

KOMPAS.com - Masalah gigi berlubang bisa timbul karena kebiasaan malas menyikat gigi atau hanya sikat gigi sekali dalam sehari.

Selain dapat membuat gigi terasa tidak nyaman, gigi berlubang ternyata juga dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang kronis, salah satunya penyakit jantung. Karena itu, segera tambal gigi berlubang.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam the Journal of Dental Research pada tahun 2016  menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi.

Hal tersebut juga diakui oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Drg R. M. Sri Hananto Seno, SpBM (K), dalam konferensi pers Peluncuran Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2021, Kamis (23/9/2021).

Ia menjelaskan, gigi berlubang bisa menjadi sarang berkumpulnya kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.

"Infeksi yang dibiarkan dapat membuat kuman yang ganas dari lubang gigi masuk ke sirkulasi darah kita dan menyerang organ-organ tubuh yang berkaitan dengan aliran darah seperti jantung," terang Seno.

"Tak hanya jantung saja, kuman tersebut juga bisa merusak otak, menyebabkan meningitis, menginfeksi sinus, ginjal, dan organ lainnya," sambung dia.

Ditambahkan oleh pakar kardiologi, Dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), FIHA, FAsCC, gangguan pada jantung yang sering berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis.

Kondisi seperti ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan dan kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.

"Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke, sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung," ungkapnya.

Ario menambahkan, endokarditis diperkirakan terjadi pada tiga hingga sembilan kasus dari 100.000 orang setiap tahunnya. Perbandingan antara pria dan wanita lebih dari 2:1.

"Artinya, proporsi pria terkena endokarditis lebih besar daripada wanita yang mungkin disebabkan karena kebiasaan menyikat gigi," terangnya.

Endokarditis ini juga dapat membuat komplikasi pada organ-organ lain di tubuh kita dan tingkat kematiannya mencapai 15-30 persen.

Adapun gejala utama yang paling sering dirasakan yakni demam berkepanjangan (bisa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan) dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.

"Pada orang-orang yang pernah menjalani operasi katup jantung buatan, mereka sangat rentan terkena endokarditis. Jadi, harus selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut," jelasnya.

Meski demikian, endokarditis sangat bisa dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/24/144900220/infeksi-gigi-berlubang-bisa-tingkatkan-risiko-penyakit-jantung

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com