Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Penyebab Badan Kurus dan Bobot Susah Naik

Risiko kesehatan kekurangan berat badan sama seperti pada orang yang kelebihan berat badan, termasuk salah satunya tidak mendaaptkan nutrisi yang dibutuhkan untuk membangun tulang, kulit, dan rambut yang kuat, mudah terserang penyakit, anemia, berpotensi melahirkan prematur bagi wanita, dan lainnya.

Menurut Medical News Today, menggunakan BMI dianggap lebih baik sebagai cara menghitung berat badan ideal karena membandingkan berat badan dan tinggi badan.

Berikut kisaran BMI yang dapat menjadi acuan:

  • Berat badan terlalu rendah: BMI kurang dari 18,5
  • Berat badan normal atau sehat: BMI 18,5-24,9
  • Berat badan berlebih: BMI 25-29,9
  • Obesitas: BMI di atas 30

BMI bukan satu-satunya cara menghitung berat badan ideal. Menggabungkan beberapa cara dapat membantu kita mendapatkan gambaran hasil yang lebih akurat.

Untuk mengetahui cara menghitung berat badan ideal, ada beberapa cara yang bisa dicoba. Ulasan lengkapnya ada pada tautan ini.

Penyebab badan kurus

Ada beberapa penyebab badan kurus dan susah gemuk. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari penyebab yang tidak bisa diubah, akibat kebiasaan dan gaya hidup, serta adanya kondisi kesehatan yang mendasari.

Berikut beberapa penyebab badan kurus dengan berat badan kurang yang mungkin dialami seseorang:

Seperti dikutip Kompas.com (06/08/2021) dari SFGATE, faktor genetik tak hanya membuat seseorang memiliki kecenderungan memiliki bentuk tubuh kurus atau gemuk. Beberapa orang juga mungkin memiliki gen yang memengaruhi pengaturan napsu makan mereka dengan cara yang berbeda dari orang-orang yang kelebihan berat badan.

Misalnya, mereka cenderung makan lebih sedikit dan merasa lebih sadar ketika kenyang. Kecenderungan tersebut pada akhirnya menjadi penyebab badan kurus dan berat badan susah naik.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat metabolisme basal (BMR) atau jumlah kalori yang dibakar tubuh dalam keadaan istirahat, seperti gen, usia, tinggi badan, berat badan awal, tingkat aktivitas fisik, dan persentase massa otot.

Orang-orang yang berolahraga juga cenderung memiliki massa otot yang lebih banyak daripada orang-orang yang kesehariannya tidak aktif. Kita tahu bahwa massa dapat membuat tubuh membakar lebih banyak kalori ketika istirahat, daripada lemak tubuh.

Itulah mengapa, aktif secara fisik bisa menjadi penyebab badan kurus dan berat badan susah naik.

Apalagi, beberapa obat-obatan dan pengobatan juga mungkin menyebabkan penderitanya kehilangan napsu makan, sehingga semakin susah menjaga berat badan.

Beberapa kondisi kesehatan juga mungkin menyebabkan napsu makan seseorang menurun, sehingga mereka merasa tidak mau makan. Contohnya seperti kanker, diabetes, penyakit tiroid, dan kondisi pencernaan, seperti penyakit Chron dan kolitis ulseratif.

Misalnya, diabetes tipe 1, menurut Healthline, adalah jenis kondisi autoimun di mana tubuh menghancurkan sel-sel di pankreas yang bertanggung jawab untuk produksi insulin.

Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk metabolisme glukosa.

Diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, yang kemudian diekskresikan dalam urin.

Ekskresi glukosa berlebih ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja, sehingga dapat menjadi penyebab badan kurus dan berat badan susah naik.

Kondisi ini termasuk depresi, kecemasan, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia.

Setiap kondisi tersebut bisa berdampak pada citra tubuh dan napsu makan penderitanya.

Dalam bentuknya yang paling ekstrem, anoreksia nervosa bisa menyebabkan penurunan berat badan ekstrem dan terkadang ketidakmampuan untuk menambah berat badan.

Sementara bulimia dapat menyulitkan seseorang untuk mempertahankan kalori yang cukup untuk mempertahankan berat badan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/08/091527820/5-penyebab-badan-kurus-dan-bobot-susah-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke