Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Tidak Mendengarkan saat Diajak Berbicara, Jangan Menyerah

KOMPAS.com - Kesabaran orangtua dalam merawat anak kadang benar-benar diuji, apalagi ketika anak sudah menginjak masa remaja.

Di fase tersebut, anak terkesan cuek dan tidak mendengarkan saat orangtua berbicara.

Padahal dulu, anaklah yang aktif bercerita tentang kesehariannya, entah itu tentang teman-teman di sekolahnya atau nilai yang dia dapatkan dalam ujian.

Psikolog anak Vanessa Jensen, PsyD, menyarankan orangtua untuk tidak menyerah dengan terus mencoba berbicara kepada anak.

Bagaimana caranya?

Bertanya pada anak dengan cara lain

"Beberapa orangtua cenderung diam dan berhenti bertanya ketika anak tidak mau bicara," jelas Jensen.

"Atau jika anak mulai mengatakan, 'saya tidak tahu, tidak apa-apa,' banyak orangtua merasa mereka tidak boleh bertanya."

"Tetapi saya mendorong orangtua untuk terus bertanya," tambahnya.

Di saat anak tidak mau terbuka menceritakan apa yang dialaminya, Jensen merekomendasikan untuk bertanya dengan cara yang lebih kreatif.

Alih-alih bertanya "bagaimana harimu di sekolah?", kita kita bisa menanyakan sesuatu yang lebih spesifik.

Misalnya, tanyakan bagaimana ujian yang dihadapinya di hari itu, atau kabar teman-temannya di sekolah.

Dengan melontarkan pertanyaan yang lebih spesifik, anak akan menyadari bahwa orangtua benar-benar memerhatikan dan memedulikan dia, menurut Jensen.

Umum terjadi di masa puber anak

Anak remaja cenderung menarik diri dari orangtua selama pubertas, kata Jensen.

Di masa-masa tersebut, anak lebih banyak menghabiskan aktivitasnya dengan teman sebaya, guru, hingga pelatih olahraga ketimbang orangtua.

Jika sesuatu di rumah membuat anak tidak nyaman, atau ia memandang orangtua sulit dijangkau --entah karena sibuk mengurus pekerjaan atau rumah tangga, maka anak mulai bergantung pada orang lain, catat Jensen.

Ditambahkan olehnya, orangtua juga sering tidak mengetahui pendekatan yang tepat terkait topik yang sulit atau sensitif saat berbicara dengan remaja.

Karena itu Jensen menyarankan, orangtua memulai percakapan dengan anak di dalam mobil, usai menjemput anak pulang sekolah.

Menyadari perbedaan remaja dulu dan sekarang

Menurut Jensen, remaja saat ini berada di bawah banyak tekanan karena segala sesuatunya berjalan sedemikian cepat.

Bandingkan dengan masa kita remaja dulu. Tidak ada ponsel, tidak ada Facebook, atau YouTube.

Tetapi kondisi saat ini berbeda. Ada beberapa aspek kehidupan remaja yang sulit dipahami orangtua, sebut Jensen.

Orangtua tidak selalu mengetahui persis apa yang dialami remaja, sama saja seperti orangtua kita yang berusaha memahami kita dulu.

Jensen mengatakan, orangtua sebaiknya terus berbicara dan mendengarkan anak kapan pun ia membutuhkan.

Percakapan kecil dan momen singkat antara orangtua dan remaja bisa bermanfaat bagi remaja tersebut di kemudian hari, menurut Jensen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/11/07/103436120/anak-tidak-mendengarkan-saat-diajak-berbicara-jangan-menyerah

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com