Sepeda Termahal di Dunia, Berlapis Emas Seharga Rp 14 Miliar

Sepeda dengan nama lengkap Beverly Hills Edition 24K Gold Extreme Mountain Bike atau lebih dikenal sebagai Gold Fat Bike ini sebenarnya mulai diperkenalkan pada akhir tahun 2013, dan semakin populer hingga tahun 2015.

Rencana utama Power membuat sepeda mewah ini adalah untuk menemukan pembeli yang tepat.

Selain itu, Gold Fat Bike ini bisa digambarkan sebagai perhiasan yang sangat besar karena hanya dijual terbatas sebanyak 13 buah saja.

Namun demikian, Power berjanji menyumbangkan lebih dari 80 persen uang yang terkumpul untuk amal.

Dana yang terkumpul bakal disalurkan melalui organisasi nirlaba The Way to Happiness Foundation International.

Lembaga tersebut selama ini dikenal bekerja untuk menghentikan kerusakan moral dengan menyebarkan paham-paham dari ilmu kepercayaan scientology.

Bicara soal Gold Fat Bike, sepeda ini memang sangat menonjol, karena hampir semua bagiannya berlapis dengan emas.

Mulai dari roda hingga engkol, pedal, dan rotor, semuanya dilapisi dengan emas murni 24 karat dan bersertifikat.

Selain itu, sepeda ini juga menggunakan material lain yang premium seperti kulit buaya di jok, kulit ikan pari di tempat botol air, dan aksen kulit merah Italia yang halus di pelek.

Power juga menciptakan logo House of Solid Gold untuk sepeda dari 600 berlian hitam (berat total 6,0 karat), dan 500 safir emas (total 4,5 karat) yang merupakan perhiasan luar biasa.

Kustomisasi lebih lanjut ditambahkan melalui potongan emas 24 karat yang khas di bagian belakang headtube dengan tanda tangan sang seniman.

Yang tak kalah menariknya, sepeda ini dibuat dengan masukan dari pendiri Alaska Iditabike, Dan Bull dan Sukeun Chun dari Veloworx, serta membutuhkan waktu tak kurang dari 750 jam untuk membuatnya.

Jadi, sepeda ini tidak hanya bisa dibawa dalam perjalanan ekstrem, tetapi juga dapat ditampilkan sebagai barang pameran dengan lapisan-lapisan emasnya yang sangat menarik.

Di bawah semua kilau emas itu, sebenarnya ada Salsa Mukluk XL 21 yang sering digambarkan sebagai fat bike dengan eksplorasi terbaik.

Sepeda ini menampilkan fork Salsa Fargo, kursi Selle SMP Pro Ricamata yang disesuaikan, sprocket tipe cassette Shimano SLX, dan derrailleur XTR Shadow Plus 10-kecepatan Shimano.

Crank arm menggunakan Shimano Alivo, rem cakram bantalan Avid Ball, roda dari Surly, dan botol air dari Klean Kanteen.

Kemungkinannya, Gold Fat Bike masih ada hingga hari ini, dan tetap mempertahankan keunikannya sebagai sepeda yang termahal di dunia.

Menurut Pink Bike, sepeda ini muncul lagi di lelang pada akhir 2020 lalu, ketika disumbangkan untuk acara amal dan terdaftar ulang seharga Rp 14 miliar.

Sumbangan tersebut seharusnya diberikan kepada Institute for Education, Research, and Scholarships (IFERS) dan Personnel Efficiency Foundation (PEF).

Tetapi, tidak ada kabar apakah sepeda itu akhirnya dijual atau tidak.