Apa Itu Gaya Smart Casual dan Bagaimana Padu Padannya?

KOMPAS.com - Ada kalanya, kita sedang ingin bersantai dan memakai pakaian kasual. Namun mendadak ada agenda yang mengharuskanmu berpenampilan rapi.

Ketimbang kita kelabakan memikirkan stok pakaian formal di lemari yang menipis, gaya smart casual bisa menjadi pilihan yang relatif lebih aman.

Sebenarnya, apa sih gaya smart casual itu?

Menurut Oxford Dictionary, smart casual untuk pria adalah gaya yang rapi, konvensional, namun cenderung tidak formal.

Sementara menurut Urban Dictionary, deskripsi smart casual adalah kode berpakaian yang diterapkan orang ke acara, pesta, dan tempat kerja yang tidak terlalu resmi, namun juga tidak terlalu santai.

Meski mengandung unsur "casual", tidak berarti kita bebas memilih pakaian apapun saat menerapkan gaya smart casual.

Intinya, gaya berpakaian ini menyangkut keseimbangan antara gaya kasual (santai) dan formal.

Jika kita merasa ragu, buatlah tampilan yang "aman" dengan memilih pakaian yang lebih smart alias sedikit lebih resmi.

Akan lebih baik jika kita terlalu berlebihan dalam hal berpakaian, daripada memiliki gaya berpakaian yang buruk.

Supaya bisa lebih jelas memahami gaya smart casual, contek panduan lengkap di bawah ini.

1. Blazer dan jaket

Memang, pakaian yang lebih "serius" sangat cocok dengan gaya smart casual daripada kita berpenampilan seadanya. Namun jangan terlalu resmi dengan memilih setelan khusus kerja misalnya.

Blazer dengan desain yang smart casual jauh lebih cocok dipilih untuk atasan.

Pilih blazer berbahan campuran katun dan linen agar tidak membuat gerah di cuaca panas.

Sedangkan, jika cuaca di luar rumah dingin, bisa memilih blazer berbahan wol merino atau campuran wol dan sutra.

Jaket bomber atau trench coat juga dapat digunakan untuk menampilkan gaya smart casual, dan melengkapi kaus bergaris dan celana panjang rapi.

Dalam hal menentukan warna, jangan selalu terpaku pada warna-warna polos. Cobalah bereksperimen dengan nuansa biru yang lebih berani, burgundy, cokelat tanah atau pola yang unik.

Namun, hindari warna atau motif yang terlalu mencolok.

Perpaduan kemeja dengan jaket kulit adalah salah satu gaya smart casual yang bisa kamu terapkan.

2. Kemeja kasual

Kemeja satu warna jauh lebih aman dan tidak ribet, tetapi ini bukan satu-satunya pilihan.

Kemeja kasual bermotif garis-garis atau kembang-kembang akan menonjolkan kepribadian kita.

Supaya tidak terlalu berlebihan, kenakan potongan yang lebih klasik di bagian lain. Lalu, jangan menabrakkan terlalu banyak warna.

Perlukah ujung kemeja dimasukkan ke dalam celana? Jika desain ujung kemeja relatif panjang, maka masukkan. Apabila ujung kemeja terbilang pendek, tidak apa-apa membiarkan bagian tersebut terekspos.

Satu aturan yang wajib dipatuhi, jika kamu memakai jaket, usahakan untuk memasukkan ujung kemeja ke dalam celana agar tidak terlihat aneh.

3. T-shirt

Malas memakai baju yang berkancing? Gampang, kenakan saja t-shirt alias kaus. Tetapi bukan asal kaus ya.

Pastikan memilih kaus yang berukuran pas dan memiliki garis leher bulat atau crewneck. Hindari t-shirt dengan kain yang tipis karena itu akan menonjolkan bagian puting.

Selain itu, jangan memilih t-shirt yang mempunyai model kerah V neck, atau mereka yang melihatmu akan berpikir negatif.

Sama seperti atasan, kita juga dapat menghadirkan kesan smart casual pada bawahan.

Artinya, tidak usah memakai celana bahan yang terlalu serius. Celana chino atau celana jins dengan potongan ramping sudah memadai untuk gaya smart casual.

Akan tetapi, beberapa aturan tetap harus ditaati. Pastikan celana jins atau celana chino yang dipakai berukuran pas, berwarna netral, dan bagian ujung celana tidak dilipat.

Jangan memakai ripped jeans atau celana jins yang belel dan sudah robek di beberapa bagian. Itu bukanlah gaya smart casual sama sekali.

Ketika memutuskan untuk mengenakan celana jins, cari yang berwarna biru gelap atau hitam. Padukan dengan kemeja atau t-shirt dan blazer.

5. Celana pendek

Celana pendek kargo dan celana pendek apa pun yang memiliki ukuran di atas lutut harus dihindari.

Alih-alih membeli celana pendek yang sudah jadi, pergilah ke tukang jahit untuk membikin celana pendek berbahan katun atau perpaduan linen dan katun.

Celana pendek dengan pola tertentu boleh digunakan apabila bagian lain dalam penampilan kita polos atau tidak terlalu ramai.

Jika atasan yang kita kenakan sudah memiliki pola, maka carilah celana pendek polos dalam warna biru tua, abu-abu atau krem.

6. Sepatu

Aturan memilih sepatu dalam gaya smart casual sangat sederhana. Usahakan sepatu kita serasi dengan atasan dan bawahan.

Misalnya jangan menggunakan sepatu oxford yang resmi untuk melengkapi kemeja linen dan celana pendek, melainkan pakailah loafers.

Kemudian, jenis acara yang akan dikunjungi juga menentukan model alas kaki kita.

Apabila kita hendak pergi ke pesta ulang tahun teman, kenakan sepatu kets putih atau sepatu bot Chelsea.

Bagaimana kalau menghadiri pernikahan? Dress shoes yang sedikit lebih serius seperti sepatu oxford, derby atau loafers wajib menjadi pilihan.

Ingatlah, sepatu dapat memaksimalkan atau merusak penampilan kita, tergantung bagaimana kita memadukan apa yang dipakai dari atas sampai bawah.

7. Aksesori

Dasi bukanlah aksesori smart casual, jadi tinggalkan saja item tersebut di rumah. Sebagai gantinya, bawalah saputangan.

Kombinasikan warna saputangan dengan warna kemeja, dan hindari saputangan yang terlalu tebal.

Sedangkan untuk ikat pinggang, tidak perlu menggunakan sabuk berbahan kulit mahal rancangan desainer ternama. Cukup memilih ikat pinggang berbahan kain.

Berikutnya adalah kacamata gaya. Jika acara yang kita datangi berlangsung di siang hari, gunakan kacamata hitam.

Frame kacamata berwarna hitam atau cokelat yang kalem akan terlihat pas apabila pakaian yang kita kenakan memiliki banyak warna.