Bedanya Ruang Tamu dan Ruang Keluarga

KOMPAS.com - Ruang tamu dan ruang keluarga adalah dua kata yang dipakai secara bergantian untuk menggambarkan sebuah area yang dijadikan tempat berkumpul dalam rumah.

Walau sekilas punya fungsi sama, ruang tamu dan ruang keluarga memiliki konsep yang berbeda dan tidak bisa disamakan.

Melansir laman Martha Stewart, sebelum pertengahan 1900-an, sebuah rumah hanya memiliki satu ruang tamu serba guna.

Ruang tamu ini difungsikan sebagai tempat anak-anak bermain di siang hari. Ketika malam tiba, giliran orang dewasa yang bersantai di ruang tamu.

Pasca Perang Dunia II, generasi baby boomer mulai merencanakan pembangunan rumah dengan menambahkan ruang tamu kedua, alias ruang keluarga.

"Ruang tamu kedua memberikan kesempatan bagi pemilik rumah yang lebih besar untuk memiliki ruang tamu formal terpisah dan ruang keluarga yang lebih santai," kata desainer interior Glenna Stone.

"Setelah televisi menjadi perlengkapan di hampir setiap rumah, gagasan untuk menciptakan ruang keluarga sebagai pusat rumah semakin kuat."

Agar ruang tamu dan keluarga dapat digunakan secara maksimal, pahami konsep dari masing-masing ruangan.

1. Lokasi ruangan

Tidak ada aturan baku yang mengharuskan ruang keluarga dan ruang tamu berada di lokasi tertentu di dalam rumah.

Namun Stone mempunyai pendapat akan hal ini. Menurutnya ruang keluarga bersebelahan dengan dapur.

"Ruangan ini menjadi perpanjangan dari 'jantung rumah' dan merupakan lokasi untuk kehidupan sehari-hari kita."

Sebuah ruangan yang berada di dekat pintu depan dan terhubung dengan ruang makan biasanya dijadikan sebagai ruang tamu.

"Ruang tamu biasanya terpisah dari dapur, di mana ruangan itu sedikit lebih tenang, dan bagian depan rumah menciptakan kesan pertama ketika kita memiliki tamu," tambah Stone.

2. Fungsi ruang tamu dan ruang keluarga

Ruang keluarga adalah tempat kita bisa bersantai, dan itu cenderung menjadi ruang televisi.

"Anak-anak dapat menonton televisi saat kita menyiapkan makan malam, atau kita dapat menggunakan ruang ini untuk menerima tamu secara lebih santai. Ketika kita mengadakan acara, para tamu bisa duduk di sini untuk menonton sepak bola," kata Stone.

Sebelumnya ruang tamu hanya digunakan untuk tujuan formal, namun kini ruangan tersebut juga dimanfaatkan sebagai tempat bersantai.

"Ketika rumah dan apartemen bernilai mahal, ruang tamu formal yang hanya digunakan beberapa kali dalam setahun menjadi sebuah kemewahan," kata arsitek yang berbasis di Boston, Catherine Truman.

Sementara itu menurut Stone, fungsi ruang tamu tidak sebatas untuk acara yang bersifat formal. Sebab, di ruangan ini pun kita bisa kumpul-kumpul dan bersosialisasi.

"Ruang tamu haruslah ramah dan hangat namun tetap memiliki getaran yang tinggi."

3. Pengaturan tempat duduk

Ruang keluarga biasanya memiliki pengaturan tempat duduk yang dirancang untuk anggota keluarga menonton televisi.

"Jika keluarga kita adalah keluarga besar yang suka olahraga atau suka menonton film, tempat yang nyaman akan sangat cocok dengan ruang keluarga kita."

"Untuk ruangan ini, kita sebaiknya menciptakan ruang di mana tamu merasa benar-benar seperti di rumah sendiri."

Sementara di ruang tamu, tempat duduk diatur di dekat jendela. Lalu, juga terdapat sofa untuk memudahkan percakapan, dan kursi atau bangku yang fleksibel, catat Stone.

4. Estetika

Ruang tamu adalah ruang untuk menciptakan kesan pertama rumah.

"Perabotan yang mewah, barang-barang warisan, barang-barang yang lebih formal, ada di ruang tamu, sementara furnitur kasual terdapat di ruang keluarga," kata Truman.

Sedangkan untuk ruang keluarga, beberapa barang seperti tempat penyimpanan mainan dan pakaian khusus, serta karpet anti noda sangat dibutuhkan, apalagi jika kita memiliki anak kecil dan hewan peliharaan.