Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui, Manfaat dan Risiko Memakai "Selimut Berat"

Selimut berat ini dirancang sedemikian rupa untuk meredakan stres dan memperbaiki kualitas seseorang saat tertidur.

Penelitian menunjukkan, selimut berat bisa bermanfaat bagi mereka yang menderita sejumlah kondisi seperti autisme, insomnia, atau kecemasan (anxiety).

Pertanyaannya, apakah selimut yang begitu berat ini aman dipakai dalam jangka panjang?

Mengutip laman Healthline, selimut berat atau weighted blanket adalah selimut teraputik yang berbobot antara 2,2-13,6 kilogram.

Tekanan dari beban ekstra selimut ini mirip dengan teknik terapi yang disebut stimulasi tekanan dalam atau terapi tekanan.

Manfaat penggunaan selimut berat

Stimulasi tekanan dalam memanfaatkan tekanan untuk mengendurkan sistem saraf.

Dengan tekanan tersebut, selimut berat dapat membantu beberapa hal, seperti:

- Menghilangkan rasa nyeri

- Mengurangi gejala kecemasan

- Memperbaiki kualitas tidur

- Meredakan gejala depresi

Selain melibatkan bantuan dari seseorang, terapi tekanan juga bisa diperoleh dari selimut berat.

Kemudian, stimulasi tekanan dalam juga bisa berasal dari pakaian seperti rompi pemberat.

Meredakan berbagai masalah

Hasil penelitian yang ada sejauh ini mengungkapkan manfaat selimut berat untuk menurunkan beragam masalah, seperti:

1. Kecemasan

Salah satu kegunaan utama selimut berat adalah untuk mengobati kecemasan.

Stimulasi tekanan dalam dapat membantu mengurangi gairah otonom, jenis gairah yang bertanggung jawab atas gejala fisik kecemasan, seperti peningkatan detak jantung.

2. Autisme

Kesulitan tidur merupakan salah satu ciri autisme, dan ini banyak dialami oleh anak.

Satu studi kecil pada 2017 menemukan adanya manfaat positif dari terapi tekanan dalam pada beberapa orang yang menderita autisme.

Manfaat terapi tekanan dalam juga dapat diperoleh apabila mereka menggunakan selimut berat.

3. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD)

Sebuah penelitian pada 2014 mengungkap manfaat rompi pemberat bagi penderita gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau ADHD.

Dalam studi ini, peneliti menjelaskan bahwa rompi pemberat digunakan dalam terapi ADHD untuk memperbaiki perhatian dan mengurangi gerakan hiperaktif.

Studi ini menemukan hasil yang menjanjikan bagi peserta yang menggunakan rompi pemberat selama uji coba.

Para peserta mengalami penurunan dalam hal meninggalkan tugas dan merasa gelisah.

4. Insomnia dan gangguan tidur

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti kebiasaan bermain gadget, lingkungan rumah, atau asupan makanan tertentu.

Selimut berat dapat membantu meredakan insomnia dan gangguan tidur lain.

Tekanan tambahan dari pemakaian selimut dapat membantu menenangkan detak jantung dan pernapasan.

Hal ini akan membuat kita lebih mudah rileks dan mendapatkan istirahat malam yang baik.

5. Osteoartritis

Belum ada studi yang membahas tentang penggunaan selimut berat untuk osteoartritis.

Namun, ada satu penelitian terkait terapi pijat, di mana 18 penderita osteoarthritis menerima terapi pijat pada salah satu lutut mereka selama delapan minggu.

Peserta studi mengaku, terapi pijat membantu mengurangi nyeri lutut dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Terapi pijat memberikan tekanan yang dalam pada sendi osteoartritis, sehingga kemungkinan manfaat serupa dapat dirasakan saat menggunakan selimut berat.

6. Nyeri kronis

Sebuah studi tahun 2021 yang dilakukan para peneliti di UC San Diego menemukan selimut berat dapat mengurangi nyeri kronis.

Sebanyak 94 peserta dengan nyeri kronis menggunakan selimut ringan dan selimut berat selama satu minggu.

Mereka yang berada dalam kelompok selimut berat merasakan lega karena pengurangan rasa nyeri, terutama jika mereka juga mengalami kecemasan.

Akan tetapi, selimut berat tidak mengurangi tingkat intensitas nyeri.

7. Prosedur medis

Satu studi pada 2016 meneliti penggunaan selimut berat pada peserta yang menjalani pencabutan gigi bungsu.

Peserta yang menggunakan selimut berat mengalami penurunan gejala kecemasan dibandingkan kelompok kontrol yang tidak memakai selimut tersebut.

Para peneliti melakukan studi serupa pada remaja yang menggunakan selimut berat selama pencabutan gigi.

Hasilnya, peserta yang menggunakan selimut berat mengalami lebih sedikit kecemasan dibandingkan mereka yang tidak memakainya.

Prosedur medis cenderung menyebabkan gejala kecemasan seperti peningkatan detak jantung. Namun, selimut berat diyakini dapat bermanfaat dalam menenangkan gejala tersebut.

Risiko memakai selimut berat

Produsen selimut berat menyatakan, jika produk ini tidak boleh digunakan pada balita di bawah usia dua tahun karena dapat meningkatkan risiko meninggal dunia akibat lemas.

Selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum mencoba selimut berat untuk anak.

Selimut berat juga kurang cocok bagi orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti:

- Sleep apnea yang menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur

- Asma, yang menyebabkan kesulitan bernapas di malam hari

- Claustrophobia, yang dipicu oleh selimut berat yang ketat
 


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/06/235627220/ketahui-manfaat-dan-risiko-memakai-selimut-berat

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com