Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ternyata, Anjing Tak Boleh Makan Tulang yang Dimasak

Namun, rupanya tak semua tulang aman dimakan oleh anjing. Bahkan, banyak tulang yang dapat membahayakan nyawa.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui tulang apa saja yang perlu diwaspadai dan apa yang perlu dilakukan jika anabul memakan sesuatu yang seharusnya tidak dimakannya.

Terlepas dari jenisnya, tulang yang dimasak adalah benda yang harus dijauhkan dari anjing.

Pasalnya, proses pemasakan dapat membuat tulang lebih mudah pecah dan dapat menyebabkan kerusakan internal, apalagi jika terjadi pada tulang berongga seperti tulang ayam dan kalkun.

Bahkan, meski beberapa tulang lain tidak serentan tulang berongga, semua jenis tulang yang dimasak bisa berbahaya jika tertelan.

Menurut VCA Animal Hospitals, anjing yang memakan tulang yang dimasak ini dapat terancam beberapa bahaya, seperti gigi yang patah, luka pada mulut dan lidah, serta tersedak.

Organ pencernaan anjing seperti lambung dan lapisan usus pun bisa luka akibat konsumsi tulang masak. Tak hanya itu, usus kecil dan besar anjing berpotensi tersumbat jika menelannya.

“Tulang yang dimasak bisa menggores kerongkongan, bisa menggores saluran pencernaan, bahkan bisa menyebabkan luka tembus, yang merupakan salah satu hal terburuk.”

Demikian penjelasan Dr. Brian Carson, DMV, yang berpraktik di Virginia, AS dalam sebuah wawancara dengan The Spruce Pets.

Bagaimana mencegahnya?

Cara termudah untuk menjauhkan tulang yang dimasak dari hewan peliharaan adalah dengan menjauhkan anjing dari dapur, ruang makan, tempat sampah, atau di mana pun tulang yang dimasak itu berada.

Tentu, ini bisa sulit bagi anjing yang terbiasa berkeliaran bebas di rumah.

Jadi, strategi lainnya adalah tetap berhati-hati dan awasi anjing, jaga tutup tempat sampah, serta pastikan keluarga dan tamu paham bahwa mereka tidak boleh memberi makanan sisa pada anjing.

“Pastikan semua orang, termasuk tamu, memahami potensi bahaya dari memberi makan anjing dengan beberapa makanan, apalagi jika itu adalah tulang yang dimasak."

"Lalu, buat mereka paham apa yang harus dihindari dan apa yang boleh dimakan,” kata Carson.

Apa yang harus dilakukan jika anjing memakan tulang yang dimasak?

Anjing memang tetap berpotensi menemukan tulang yang dimasak meski kita telah berhati-hati.

Jadi, jika anjing terlanjur memakannya, segeralah konsultasikan dengan dokter hewan.

Jika bisa, beritahu dokter hewan terkait tulang seperti apa yang ditelan anjing.

Kemungkinan, dokter hewan akan menyarankan agar kita membawa anjing ke dokter hewan darurat, memaksa anjing untuk muntah, atau beberapa tindakan lainnya.

Beberapa gejala yang bisa kita ketahui saat anjing memakan tulang yang dimasak adalah muntah, mual, lesu, mengeluarkan air liur, terengah-engah, dan mondar-mandir.

Jadi, pantau terus keadaan anjing, dan segeralah bawa ke dokter hewan jika tak yakin.

Makanan manusia lain yang harus dijauhkan dari anjing

Menurut U.S. Food and Drug Administration, ada beberapa makanan manusia yang berbahaya dikonsumsi anjing.

Misalnya daging mentah, anggur dan kismis, makanan yang digoreng dan berlemak, makanan berjamur, bawang merah, bawang putih, dan daun bawang, serta camilan asin, dalam jumlah banyak.

Cokelat dan kacang macadamia juga bisa berbahaya bagi anjing. Jadi, jika ada kue Natal dengan cokelat atau kacang ini di dalamnya, hati-hatilah.

Jika ingin memberi camilan spesial pada anjing, Carson merekomendasikan untuk memberikan daging kalkun masak, kacang hijau, dan puree labu (bukan pai labu atau isian pai labu).

Apakah tulang mentah aman dikonsumsi anjing?

Tulang mentah umumnya lebih aman dibanding tulang yang dimasak.

Namun, banyak dokter hewan yang tak menyarankannya. Pasalnya, tulang ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, tersedak, atau masalah lainnya.

Carson merekomendasikan untuk memberi anjing tulang mentah dengan ukuran yang tepat, sehingga anjing cenderung tidak menelannya secara utuh.

Jangan lupa, tetap pantau anjing saat mengunyah.

"Secara pribadi, saya tidak merekomendasikan tulang mentah karena anjing masih bisa mematahkan potongan tulang yang lebih besar dan menelannya," kata Carson.

“Jadi saat menggunakan mainan atau tulang apa pun yang lebih menstimulasi, kita perlu memastikan bahwa ketepatan ukurannya."

"Jika kita memberi sepotong tulang rusuk pada anjing seberat 27-36 kg, potensi ditelan pun lebih mungkin jika dibandingkan dengan seekor chihuahua yang mungkin tidak bisa menutupi seluruh wajahnya dengan tulang itu,” tambah dia.

Makanan mentah juga dapat meningkatkan risiko terkena bakteri, seperti salmonella atau E.coli, yang mungkin berbahaya bagi anjing atau orang-orang di rumah.

Jadi, jika curiga anjing menelan tulang yang dimasak atau makanan lain yang tak seharusnya dikonsumsi, segeralah konsultasi pada dokter hewan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/23/120000620/ternyata-anjing-tak-boleh-makan-tulang-yang-dimasak-

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com