Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Hamster Memakan Bayinya Sendiri?

KOMPAS.com - Hamster mungkin memang imut dan menggemaskan, apalagi saat hewan mungil ini berlarian di rodanya atau saat pipinya mengembang karena dipenuhi makanan.

Namun di balik keimutannya, hamster memiliki sisi menyeramkan, yaitu kerap memakan bayinya sendiri setelah melahirkan.

Rupanya, ada beberapa alasan di balik perilaku tersebut lho. Apa itu?

Untuk mengetahui dan mencegahnya, simak paparan yang dilansir dari The Spruce Pets, berikut ini.

Perilaku “nesting” hamster

Sebelum membahas penyebab hamster memakan bayinya sendiri, perlu diketahui bahwa seekor hamster betina akan mempersiapkan sarang sebelum bayi-bayinya lahir.

Biasanya, hamster hanya akan hamil selama tiga minggu, namun, anaknya bisa sangat banyak. Terkadang, 20 bayi bisa lahir hanya dalam semalam saja di sarang hamster.

Hamster akan menggunakan berbagai bahan empuk untuk membuat sarang yang nyaman untuk melahirkan.

Biasanya, hamster akan menggunakan tisu, handuk kertas, kertas yang telah diremas, dan substrat kandang. Terkadang, hamster juga menaruh makanan di dalam atau di sekitar sarang.

Pola makan hamster

Selain perilaku nesting, pola makan dan makanan hamster saat hamil perlu diketahui.

Hamster memang akan makan lebih banyak saat hamil dan menyusui, namun, biasanya makanan yang dikonsumsi tetap sama seperti biasa. Biji-bijian, buah, sayuran, dan pelet tetap menjadi makanan pokok saat hamster hamil.

Kita juga bisa memberinya camilan, meski tidak boleh terlalu banyak. Lalu, jangan lupa unntuk selalu menyediakan air bersih di kandang hamster.

Alasan mengapa hamster memakan bayinya sendiri

Nah, jika seekor hamster telah mempersiapkan kelahiran bayinya dengan nesting dan memakan lebih banyak makanan, membunuh dan memakan bayinya sendiri tentu mengagetkan.

Namun, meski biasanya hal itu disebabkan oleh kekurangan makanan, ternyata ada beberapa alasan lain mengapa hamster sering memakan bayinya sendiri.

Stres

Hamil, melahirkan, menyusui, dan merawat bayi tentu bisa membuat stres ibu, tak terkecuali induk hamster.

Jika seekor induk hamster mengalami stres berlebih, tak jarang hamster akan memakan bayinya sendiri.

Mungkin, hamster akan merasa tak mampu merawat bayinya sehingga berujung membunuh dan memakan bayinya sendiri. Hal ini lebih mungkin terjadi pada induk hamster yang masih muda atau jika kita terlalu sering mengganggu induk hamster.

Takut

Sudah menjadi insting ibu untuk melindungi bayinya, begitu pula dengan hamster. Namun, saat hamster merasa ketakutan, hal ini bisa menyebabkan induk hamster membunuh dan memakan bayinya sendiri.

Seseorang yang ditakuti hamster, hewan peliharaan lain, suara keras, dan berbagai hal lainnya bisa membuat hamster merasa terintimidasi dan memakan bayinya sendiri.

Bau

Induk hamster selalu menghabiskan waktunya untuk membersihkan dan merawat bayinya. Bau khas pun biasa ditinggalkan agar induk hamster mengenali bayinya.

Nah, jika ada bau baru, seperti bau manusia, ditemukan pada bayinya, kemungkinan besar induk hamster akan kebingungan dan tak mengenali bayinya sendiri. Hasilnya, kemungkinan induk hamster akan membunuh dan memakan bayinya karena baunya berubah.

Kekurangan makanan

Mungkin, alasan paling umum mengapa seekor hamster memakan bayinya sendiri adalah kekurangan makanan.

Ingat, semua hewan yang hamil atau menyusui memerlukan energi lebih dari biasanya untuk menutrisi dirinya sendiri dan bayinya. Karena itu, kita perlu menyimpan lebih banyak makanan bagi hamster.

Kekurangan makanan bisa membuat hamster kelaparan atau takut tak bisa memberikan nutrisi bagi bayinya, yang berujung dengan mengonsumsi bayinya sendiri.

Tak mampu merawat semua bayinya

Jika induk hamster merasa kerepotan dengan jumlah bayinya, kemungkinan besar induk hamster akan memutuskan untuk memakan bayinya sendiri.

Induk hamster akan melakukan ini demi tujuan mulia, yaitu membuat bayi lainnya bertahan dan tumbuh dengan baik, meski tetap terlihat “sadis.”

Cara mencegah hamster memakan bayinya sendiri

Ada beberapa cara mudah untuk membantu mencegah induk hamster memakan bayinya sendiri, misalnya:

Lingkungan yang tenang tanpa kebisingan

Pastikan untuk membuat lingkungan yang tenang dan tidak bising bagi hamster yang tengah merawat bayinya.

Artinya, jauhkan kandang hamster dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan lain dan mengecilkan bunyi-bunyian di rumah agar hamster tak merasa terganggu.

Kita juga bisa menyelimuti kandang agar hamster tidak melihat sesuatu yang membuatnya ketakutan atau stres.

Cek keadaan bayi hamster, namun jangan menyentuhnya

Kita bisa mengintip keadaan bayi sesekali, meski sebaiknya sebisa mungkin kita tak mengganggu hamster dan bayinya, terutama pada beberapa minggu setelah kelahiran.

Selain itu, kita juga tidak boleh menyentuh bayi hamster dengan tangan kosong, dan sebisa mungkin tidak memindahkannya sama sekali.

Menyediakan makanan yang banyak

Tentu sudah jelas bahwa induk hewan memerlukan makanan dan nutrisi lebih banyak saat hamil dan menyusui. Jadi, sediakan makanan yang lebih banyak dari biasanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/03/075159320/mengapa-hamster-memakan-bayinya-sendiri

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com