Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Digandrungi Selebritas, Apa Itu Sebenarnya NFT?

KOMPAS.com - Para selebritas ramai-ramai terjun dalam dunia Non-Fungible Token alias NFT.

Justin Bieber, Lionel Messi, Eminem sampai musisi lokal seperti Syahrini dan Randy Nidji termasuk yang merilis maupun memiliki NFT.

Aset digital ini memang tengah naik daun karena disebut menjanjikan di masa depan.

Khususnya dengan perkembangan dunia digital seperti mata uang kripto dan konsep metaverse yang digagas Mark Zuckerberg.

Tren NFT ini mungkin akan sedikit membingungkan bagi orang awam seperti kita.

Namun sekarang saat yang tepat untuk memahaminya agar kita tidak kehilangan kesempatan mendapatkan manfaat dari NFT ini.

Apa itu NFT dan manfaatnya?

NFT, adalah fenomena cryptocurrency terbaru yang kini sedang jadi perbincangan dan memicu minat publik.

NFT merupakan bagian dari konten digital yang ditautkan ke blockchain, basis data digital yang menopang cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum.

Berbagai aset kripto tersebut dapat dipertukarkan, artinya dapat diganti atau ditukar dengan aset lain yang identik dengan nilai yang sama, seperti uang dolar.

Sedangkan NFT lebih unik karena tidak ada duanya dan tidak dapat saling dipertukarkan. 

Artinya, tidak ada dua NFT yang sama persis di dunia ini.

Analoginya mirip dengan kartu Pokemon, koin langka atau sepasang sepatu Jordan edisi terbatas.

NFT menciptakan kelangkaan di antara aset yang tersedia tanpa batas, bahkan ada sertifikat keaslian untuk membuktikannya.

Secara sederhana, NFT mengubah karya seni digital dan barang koleksi lainnya sebagai aset yang yang mudah diperdagangkan di blockchain.

Aset tersebut dapat diversifikasi dan dibuktikan keaslian maupun kelangkaannya.

NFT biasanya digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital seperti GIF, cuitan, gambar digital, skin video game, dan banyak lainnya.

NFT sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014 lalu namun baru belakangan ini peminatnya meningkat pesat.

Salah satu alasannya, konsep NFT memungkinkan pembeli memiliki barang asli.

Tidak hanya itu, NFT juga mengandung otentikasi bawaan, yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan.

Pada dasarnya, semua aset digital termasuk gambar maupun musik dapat dibeli sebagai NFT.

Namun ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat membelinya, apalagi jika kita masih tergolong pemula dalam dunia NFT.

Kita harus memutuskan pasar mana yang akan dibeli, jenis dompet digital untuk menyimpannya, dan jenis mata uang kripto apa yang dipakai.

Dikutip dari CNN, ada sejumlah pasar NFT yang paling sering menjadi tempat transaksi yakni OpenSea, Mintable, Nifty Gateway, dan Rarible.

Ada juga pasar khusus untuk jenis NFT yang lebih spesifik, seperti NBA Top Shot untuk sorotan video bola basket atau pelelangan aset digital berharga lainnya.

Ketika membeli NFT, kita harus memperhatikan jenis biaya yang dikenakan dalam transaksi blockchain itu.

Biaya tersebut bisa mencakup dana untuk untuk mengubah dolar atau rupiah menjadi ethereum, yang paling sering dipakai untuk transaksi NFT, atau biaya penutupan.

Sementara itu, kita juga bisa melepas kepemilikan NFT dengan menjualnya di pasar.

Prosesnya bisa bervariasi dari satu platform ke platform lainnya yang dipakai.

Namun pada dasarnya, menjual NFT mengharuskan kita mengunggah konten digital tersebut ke pasar.

Lalu akan ada petunjuk untuk mengubah aset tersebut menjadi NFT serta menambahkan deskripsi aset dan harga yang ditawarkan.

Umumnya, transaksi NFT dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto ethereum namun juga dapat dibeli dengan token lainnya, sesuai kesepakatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/07/164914820/ramai-digandrungi-selebritas-apa-itu-sebenarnya-nft

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke