Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain untuk Komunikasi, Ini Fungsi Ekor Kucing yang Jarang Diketahui

Ini bisa menjadi jawaban bagi orang-orang yang selama bingung memahami perasaan kucing karena sering dianggap cuek terhadap lingkungan sekitarnya.

Selain itu, ekor pada kucing ternyata memiliki sejumlah fungsi lain yang jarang disadari oleh pemiliknya.

Dr. Gabrielle Fadl, Direktur Medis Bond Vet, dan Dr. Megan Conrad, dokter hewan Hello Ralphie memberi penjelasannya.

  • Gerakan dan keseimbangan

Kucing mampu menyeimbangkan badannya dengan baik dan dan ekornya membantu kucing untuk melakukan hal ini.

“Ekor berfungsi seperti penyeimbang atau penstabil,” kata Dr. Fadl.

“Anggap saja itu mirip dengan tiang yang akan digunakan pejalan kaki di atas tali untuk menstabilkan diri mereka sendiri.”

Ekor juga berfungsi sebagai penyeimbang ketika kucing berbalik sebelum mencapai tanah dan membantu saat berjalan atau berlari.

“Saat kucing bergerak atau tiba-tiba bergeser, ekornya akan bergeser berlawanan dengan arah yang diinginkan tubuhnya," kata Dr. Conrad.

"Ini memungkinkan kaki dan pinggul belakang untuk menyesuaikan dan bereaksi dengan cepat, yang membuat mereka tetap tegak,” tambah dia.

  • Komunikasi

Kucing menggunakan ekornya untuk menunjukkan perasaannya, walau beberapa pemilik kucing tidak memahami artinya.

“Kita mungkin pernah melihat kucing mengibaskan ekornya ke depan dan ke belakang saat mereka sedang bermain-main atau kesal."

"Atau mendekati dengan ekor ke atas sebagai bagian dari sapaan ramah. Atau mungkin kita pernah melihat seekor kucing dengan ekornya yang terjulur keluar saat dikejutkan," imbuh Dr. FadI.

Selain itu, ada beberapa arti dari gerakan ekor kucing yang wajib kamu pahami:

  • Bahagia

Kucing yang merasa bahagia akan mengibaskan ekor dengan santai, memanjang, dan mungkin saja bergetar.

“Ekor yang santai seringkali merupakan kucing yang lebih mudah didekati,” kata Dr. Conrad.

  • Takut

Kucing akan memposisikan ekornya dengan kaku dan lurus ke atas, serta menyelipkannya di antara kedua kaki atau membungkus ekornya di sekitar tubuh untuk menyembunyikan diri.

  • Agresif

Sikap agresif kucing bisa dilihat ketika mereka membusungkan ekornya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

  • Ingin sendiri

Layaknya manusia, si anabul yang satu ini juga memerlukan waktu untuk menyendiri.

Dr. Conrad menerangkan, kucing akan mengibaskan ekornya dengan posisi tegak lurus ke atas.

  • Penasaran

Kucing dengan ekor terangkat seperti posisi mengait di ujungnya menunjukkan kucing sedang penasaran atau tertarik pada seseorang.

Walau demikian, Dr. Conrad meminta pemilik kucing agar memeriksa bahasa tubuh si anabul dengan sesuatu yang dilakukannya.

“Selalu amati perilaku tubuh lainnya jangan hanya mengandalkan ekor,” kata Dr. Conrad.

Kucing tanpa ekor

Beberapa kucing dilahirkan tanpa ekor atau dengan bobtail alias ekor pendek. Kucing Manx, misalnya, adalah ras yang tidak memiliki ekor.

“Pada kucing Manx yang tidak berekor berasal dari mutasi atau variasi genetik, tetapi mereka sekarang dikenali sebagai ras mereka sendiri,” jelas Dr. Fadl.

Meskipun fungsi ekor sangat penting, kucing yang lahir tanpa ekor atau dengan bobtail dapat bertahan hidup.

Alasannya kucing dengan kondisi seperti ini tubuhnya telah beradaptasi untuk memungkinkan mereka hidup tanpa ekor.

“Banyak dari kucing-kucing ini memiliki bentuk tubuh belakang yang berbeda dibandingkan dengan kucing lainnya,” kata Dr. Conrad.

“Otot mereka lebih besar di tungkai belakang dan sedikit lebih panjang dari tungkai depan mereka, yang memungkinkan mereka untuk seimbang."

Kucing juga mungkin memiliki respons vestibular yang disesuaikan di telinga dan otak yang membantu mengompensasi kekurangan ekor," fambah Dr. Conrad.

Bisakah ekor kucing patah? 

Ekor kucing melekat dan terbuat dari tulang belakang bersama dengan otot, ligamen, dan tendon.

Karena struktur ekor kucing yang demikian tentu memungkinkannya untuk patah.

“Ini bisa terjadi karena berbagai cedera, seperti ekor terinjak atau tertutup pintu, misalnya,” kata Dr. Fadl.

Untungnya, kata Dr. FadI, dalam kebanyakan kasus ekor kucing yang patah bisa sembuh dengan sangat baik.

Bahkan jika ekornya patah di beberapa bagian biasanya tidak mempengaruhi kucing dalam jangka panjang.

Walau demikian cedera ekor bisa sangat menyakitkan bagi kucing.

Jadi, jika pemilik kucing merasa ada yang salah dengan ekor hewan peliharaannya ada baiknya segera hubungi dokter hewan.

Salah satu contoh cedera serius yang bisa diderita oleh kucng adalah tail pull injury.

Cedera jenis ini terjadi saat pangkal ekor kucing terpisah dari tulang belakangnya yang dapat merusak saraf.

Hal ini dapat menyebabkan inkontinensia atau kurangnya koordinasi dan ketidakmampuan kucing untuk mengangkat ekornya.

Yang terjadi jika kucing kehilangan ekornya

Kucing yang ekornya diamputasi setelah cedera serius akan belajar menyeimbangkan diri tanpa ekornya.

"Kucing yang kehilangan ekornya karena cedera, mungkin perlu beberapa saat, tetapi tubuh akan mulai mengimbanginya dengan menyesuaikan otot dan indra, yang memungkinkan kucing merespons secara normal,” kata Dr. Conrad.

Dr. Fadl menambahkan bahwa khusus tail pull injury dapat menyebabkan gejala yang tidak bisa diobati.

“Ekor adalah perpanjangan dari tulang belakang," ujar Dr Fadl.

"Sehingga cedera di pangkal ekor, yang menghubungkan seluruh tubuh dan tulang belakang, dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan inkontinensia,” jelas dia.

Mengapa kucing tidak suka ekornya disentuh?

Beberapa kucing mungkin tidak suka bila pemiliknya atau orang lain menyentuh ekornya.

Alasannya karena kucing berusaha melindungi bagian penting dari tubuhnya. Ekor kucing terdiri dari tulang, otot, tendon, dan ligamen, sehingga cukup sensitif.

Kucing juga menganggap ekornya penting karena digunalan untuk bergerak, menyeimbangkan badan, dan berkomunikasi.

“Ekornya bahkan dilengkapi dengan respons dan refleks yang memungkinkan kucing dilindungi oleh anggota badan,” kata Dr. Conrad.

"Kita dapat menganggap ekor lebih seperti anggota tubuh kelima daripada hanya ekor."

Jadi, alih-alih menyentuh ekor kucing, kita sebaiknya mengelus kucing di bagia tubuh yang mereka suka dielus.

“Kebanyakan kucing tidak suka ekornya disentuh, meskipun ada beberapa kucing di luar sana yang menyukainya atau setidaknya menoleransinya,” kata Dr. Fadl.

“Kecuali kita tahu pasti bahwa kucing senang ekornya disentuh, yang terbaik adalah tetap mengelus area yang mereka sukai — biasanya kepala, leher, dan bahu.”

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/04/181348920/selain-untuk-komunikasi-ini-fungsi-ekor-kucing-yang-jarang-diketahui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke