Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ajari Anak Hadapi Rasa Duka Saat Hewan Peliharaannya Mati, Bagaimana?

Sebenarnya, kondisi ini adalah hal yang normal dan pasti akan kita alami jika memiliki anjing, kucing atau hewan peliharaan lainnya.

Layaknya mahluk hidup lainnya, hewan peliharaan tersayang kita pun tentu akan menemui ajalnya suatu saat.

Namun ,enghadapi rasa kehilangan hewan peliharaan, terutama yang telah menemani kita sejak lama, tentu bukanlah hal mudah.

Anak-anak yang masih minim pengalaman emosional tentu merasakan dampak yang jauh lebih hebat dibandingkan orang dewasa.

Lantas, bagaimana orangtua seharusnya menyikapinya?

Dilansir dari Todays Parent, orangtua bisa mengajari anaknya menghadapi rasa duka dan esih setelah kematian hewan peliharaannya.

Seperti apa?

Terima dan ungkapkan perasaan sedih

Banyak orang dewasa begitu sedih dan bahkan menangis ketika ditinggalkan hewan kesayangannya.

Jadi jika orang dewasa saja merasakan emosi tersebut maka wajar jika anak juga mengalami hal serupa.

Mengekspresikan emosi tersebut adalah cara terbaik untuk menghadapi kehilangan.

Terimalah dan ungkapkan perasaan sedih anak-anak itu selama beberapa minggu.

Selain membantu anak mengelurkan emosinya, momen ini juga bisa semakin mendekatkan hubungan kita.

Misalnya saling berbagai kenangan manis, membuat karya seni sebagai pengingat atau memajang fotonya untuk pengingat.

Manusia adalah mahluk  yang selalu melakukan ritual tertentu pada semua hal dalam hidupnya, termasuk pada hal sederhana, meminum kopi-misalnya.

Alasanya, ritual merupakan sebuah cara untuk menandai bahwa suatu hal itu “penting.”

Meskipun menandai kematian, ritual tidak selalu harus dilakukan dengan hal yang suram seperti membuat batu nisan, membunyikan lonceng, atau membakar dupa.

Sebab menurut ahli seremonial kematian Sarah Kerr, ritual ini bisa berupa aksi sederhana namun bermakna.

Ritual ini juga membantu membuat sifat kematian yang samar-samar menjadi sedikit lebih konkret.

Tak perlu buru-buru melalui rasa dukanya

Terkadang, kita selalu merasa bahwa terlalu banyak menangis akibat kehilangan hewan peliharaan sehingga merasa bersalah.

Namun, tak perlu terburu-buru melewati proses duka tersebut dan manfaatkan waktu untuk menenangkan diri.

Orangtua bisa menyampaikan kepada anak untuk pelan-pelan melalu rasa duka dan kehilangannya.

Hal itu tidak apa-apa dan sangat normal untuk kita mengesampingkan rasa sedih itu atau move on sebelum merasa siap.

Kerr pun mengatakan bahwa beberapa kesedihan memang tak akan hilang termasuk ketika ditinggalkan hewan kesayangan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/28/103524720/ajari-anak-hadapi-rasa-duka-saat-hewan-peliharaannya-mati-bagaimana

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com