Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Grup WhatsApp Bikin Stres? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya

KOMPAS.com - Terjebak di dalam grup chat seperti WhatsApp dapat membuat kita merasa stres setiap kali membuka pesan.

Apalagi bila banyak notifikasi yang masuk disertai dengan topik percakapan yang membuat kita gagal paham, hal itu membuat kita tidak yakin bagaimana harus meresponsnya.

Kondisi ini merupakan salah satu bentuk kecemasan setelah melihat obrolan grup chat tiba-tiba menjadi ratusan bahkan hanya dalam hitungan detik.

Melihat begitu banyak aktivitas yang terjadi di grup chat bisa menciptakan rasa panik dan membuat kita kesulitan untuk menyudahinya karena takut ketinggalan infomasi.

Agar situasi ini tidak membuat kita mengalami kecemasan hingga stres, berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan.

1. Tentukan waktu untuk melihat obrolan grup

Banyak orang terbantu saat memilih untuk membuka pesan di grup chat 20 menit per sehari.

Waktu tersebut dibagi menjadi beberapa momen, seperti beberapa menit saat pagi, siang dan malam.

Waktu tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk membaca, menanggapi hingga membalas pesan di grup tersebut.

Dengan memilah dan membatasi waktu membuka pesan grup, kita dapat mencegah dan mengurangi kecemasan akibat menerima peringatan pesan masuk yang tiada henti.

2. Tetapkan rutinitas saat membuka pesan WhatsApp

Menetapkan rutinitas mengirim pesan juga memungkinkan kita untuk menerima informasi dalam keadaan optimal secara mental dan emosional.

Hindari perasaan tertekan dan ingin terlibat dalam suatu pembicaraan yang kita tidak mengetahui ke mana arah pembicaraan.

Jika benar-benar sudah ketinggalan informasi, tak ada salahnya untuk menggunakan fitur "text bubble" untuk menanggapi informasi yang terlewat.

"Jika topiknya bikin kita stres, siapkan waktu tertentu untuk meresponsnya," papar Nicole M. Ward, seorang terapis keluarga dan pernikahan berlisensi.

3. Matikan notifikasi

Mematikan notifikasi pesan grup dapat menempatkan diri ke dalam kendali penuh agar tidak terus-terusan melihat notifikasi pesan yang masuk di layar smartphone.

"Ketika kita diperingatkan oleh suara notifikasi, itu dapat menganggu dan menghabiskan waktu kita," kata Becky Stuempfig, terapis pernikahan dan keluarga.

4. Buat kembali grup kecil

Obrolan dalam grup besar tentu sangat sulit untuk dikelola dan menciptakan perasaan atau keinginan untuk melihatnya terus-terusan.

Tapi, membuat grup kecil lagi dari orang-orang yang ada di grup WhatsApp besar dapat membantu kita dalam mengontrol apa yang ingin kita ketahui dari apa yang tengah dibahas di grup besar.

"Saya merekomendasikan untuk meminimalkan jumlah orang dalam obrolan tersebut," kata Stuempfig.

5. Lakukan obrolan terpisah

Menetapkan ruang terpisah untuk diskusi kelompok yang sedang berlangsung adalah cara lain untuk menegaskan kendali atas situasi dan merasa tidak terlalu kewalahan.

Memeriksa utas dan terlibat dalam percakapan menjadi situasi yang menegangkan jika ikut merespons di grup besar.

Karena itu lebih baik beri tanggapan di ruang terpisah atau bisa dengan personal chat ke orang yang dituju.

6. Istirahat sejenak

Kita tidak perlu membalas semuanya obrolan yang terjadi dalam grup. Jika topik tersebut memengaruhi kesehatan mental kita, tidak apa-apa untuk berhenti sejenak dan kembali terlibat jika sudah siap.

Kita dapat mengambil manfaat dari jeda dalam berkomunikasi. Jika apa yang diobrolin selalu menceritakan kembali suatu peristiwa, tidak apa-apa untuk tidak meresponsnya, kecuali ada kabar teman yang sakit atau kematian.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/13/073700420/grup-whatsapp-bikin-stres-simak-tips-berikut-untuk-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke