Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Generasi Muda Zaman Sekarang Lebih "Jompo" dari Orang Tua

KOMPAS.com - Generasi muda zaman sekarang seperti milenial dan gen Z mungkin mengalami lebih banyak masalah kesehatan daripada orang tua mereka.

Tak jarang anak muda zaman sekarang lebih "akrab" dengan obat sakit kepala, obat asam lambung, bahkan minyak angin dalam beraktivitas.

"Kekhawatiran generasi muda saat ini (soal kesehatan) relatif sama dengan orang usia paruh baya atau lebih tua," kata Mariea Snell, DNP, Associate Professor dan Fakultas-Koordinator Program Keperawatan di Universitas Maryville.

"Ketika orang tua seusia mereka, justru tidak memiliki masalah kesehatan yang hampir sama," ujarnya.

Kondisi tubuh yang lemah pada anak muda sering dikatakan "jompo" dalam istilah kekinian.

Hal yang menjadi penyebab utamanya adalah perbedaan gaya hidup, kecanggihan teknologi, dan kebiasaan yang bikin anak muda tidak aktif bergerak.

Berikut adalah beberapa alasan anak muda zaman sekarang lebih jompo ketimbang orang tua mereka, sebagaimana dilansir Bustle.

1. Paparan cahaya biru dari gadget

Milenial cukup akrab dengan gadget, seperti TV, smartphone, laptop, dan tab. Gadget tersebut dapat memancarkan cahaya biru yang membuat mata menjadi lebih sensitif dengan cahaya.

Dalam 10 tahun terakhir, para ilmuwan menemukan beberapa kasus ketergantungan pada perangkat digital.

"Seiring bertambahnya usia, lensa di mata kita perlahan menguning. Pigmen kuning menyaring cahaya biru dan tingkat paparan kita secara keseluruhan lebih sedikit,"

"Dengan anak-anak berinteraksi dengan teknologi jauh lebih awal daripada orang tua kita, gangguan penglihatan cenderung terjadi lebih awal dan memerlukan perlindungan sejak dini," kata Dr Jennifer Lyerly, OD.

Kemudian, dampak penggunaan gadget yang tidak terkontrol juga membuat tingginya tingkat keluhan mata yang tegang hingga kondisi mata yang kekelahan.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ketegangan mata akibat terlalu lama menatap gadget dapat memicu nyeri di sekitar mata, iritasi mata, hingga sakit kepala.

2. Kebiasaan tidak aktif secara fisik

Konteks atau berita "bahaya duduk terlalu lama" juga kerap menjadi topik yang hangat beberapa tahun belakangan.

Peneliti menyebutkan, anak muda zaman sekarang memang kurang aktif dalam bergerak. Hal itu dapat meningkatkan risiko sakit atau nyeri di sekitar leher, pinggang, dan pinggul.

"Apa yang kami lihat adalah anak muda banyak mengeluhkan sakit leher akibat duduk sepanjang hari di depan komputer," ucap Dr. Snell.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan oleh cara generasi muda duduk terlalu lama di depan komputer selama berjam-jam. Ini membuat mereka kurang aktif secara fisik dan sering sakit badan.

3. Masalah pendengaran akibat layanan musik digital

Masalah pendengaran sering dikeluhkan generasi muda akibat gaya hidup yang terlalu sering menggunakan layanan musik digital.

Misalnya terus-terusan mendengarkan podcast, Spotify, hingga aplikasi musik lainnya seharian penuh.

Ketika telinga terlalu sering terpapar headphone, earphone, dan sejenisnya maka dapat berisiko merusak pendengaran.

"Generasi muda terpapar tingkat kebisingan melalui perangkat pendengaran pribadi melebihi apa yang dilakukan generasi sebelumnya," Jackie L. Clark, PhD, Presiden American Academy of Audiology.

4. Media sosial memicu masalah kesehatan mental

Generasi muda masa kini cenderung memiliki masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan stres.

Kebanyakan faktor penyebabnya dipicu oleh penggunaan media sosial dan menimbulkan gangguan kecemasan yang kerap disebut FOMO atau fear of missing out.

Kondisi ini membuat seseorang merasa cemas dan ketakutan ketika mereka ketinggalan informasi dari media sosial.

Kemudahan dalam mengakses teknologi informasi juga membuat generasi muda lebih tanggap terhadap masalah.

Dokter dan profesional kesehatan mental setuju bahwa generasi muda saat ini lebih terbuka dan peduli dengan isu kesehatan mental daripada generasi sebelumnya yang cenderung mengabaikan hal tersebut.

Sehingga, generasi muda lebih cepat menyadari dan mendapatkan penanganan dini untuk mengatasi gangguan mental yang dialami.

5. Keseringan minum obat memicu masalah lain

Generasi milenial sering melaporkan masalah pencernaan dan itu sebagian besar terjadi akibat efek samping mengonsumsi obat tertentu.

Misalnya saat sakit kepala, lalu kita mengonsumsi Ibuprofen. Nantinya hal tersebut dapat membuat kita meminum antasida karena obat-obatan seperti Ibuprofen memiliki efek samping menimbulkan gangguan pencernaan.

Untuk mencegah hal itu, lebih baik konsumsi minuman herbal yang dapat menangani berbagai masalah tertentu. Misalnya sakit kepala, minuman jahe mungkin bisa menjadi solusinya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/23/150506720/5-alasan-generasi-muda-zaman-sekarang-lebih-jompo-dari-orang-tua

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com