Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penting, Jauhkan Anak dari Gadget Beberapa Jam Sebelum Tidur

Saking sukanya, tak jarang benda-benda ini sering “dimainkan” sebelum tidur.

Akibatnya, biasanya anak-anak akan bangun terlambat, kurang tidur, atau malah tidak tidur sama sekali.

Padahal bagi anak, tidur malam sangat penting, mengingat kegiatan dan tugas sekolah sudah membatasi waktu tidur mereka.

Jadi, jika pemakaian gawai menjadi berlebihan, mendapatkan tidur yang cukup pun makin sulit, hingga melahirkan berbagai risiko.

Namun demikian, jika pemakaiannya dibatasi hanya pada jam-jam tertentu, dan tidak diperbolehkan menggunakan gadget selama satu jam sebelum tidur, dampaknya akan sangat baik.

Salah satunya, anak pun bisa mendapatkan kualitas tidur yang meningkat drastis.

Nah berikut ini, ada tiga dampak negatif yang bisa dihindari jika membatasi penggunaan gadget pada anak.

  • Menurunkan produksi melatonin

Menurut Sleep Foundation, tubuh bekerja paling baik saat mengikuti ritme sirkadian.

Artinya, tubuh terjaga saat matahari terbit dan mulai merasa mengantuk saat matahari terbenam.

Rasa kantuk ini disebabkan oleh melatonin yang diproduksi setiap malam.

Namun, melatonin tidak dapat diproduksi dengan sukses jika otak dan tubuh percaya hari masih siang.

Karena itu, produksi melatonin minimal akan tetap diproduksi saat tubuh berada dalam pancaran blue light (cahaya dari layar peralatan elektronik) yang dianggap mirip dengan sinar matahari.

Karena itu, dibutuhkan waktu lebih lama bagi tubuh untuk tertidur. Hasilnya, anak usia pra-remaja akan merasa gelisah ketika bangun di pagi harinya.

  • Menstimulasi otak anak

Harvard Medical School mengungkap, otak yang tumbuh dan berkembang akan terus-menerus membangun koneksi saraf.

Artinya, penggunaan gawai akan berperan dalam bagaimana otak bereaksi, tergantung seberapa lama penggunaannya.

Lalu, bagi nereka yang tidak mengistirahatkan otak dan bahkan merangsangnya beberapa jam sebelum tidur, koneksi saraf pun akan terpengaruh.

Pasalnya, ketika otak dirangsang sesaat sebelum tidur, akan sulit untuk tertidur dengan cepat.

Nah, salah satu penyebab utama tetap terstimulasinya otak adalah dengan berada di depan gadget sepanjang hari. Akibatnya, otak akan selalu aktif.

Untuk membantu otak tenang, anak perlu beristirahat dari paparan gadget sebelum tidur, guna masuk ke fase tidur REM (rapid eye movement) secepat mungkin.

  • Meningkatkan risiko insomnia

Seperti yang telah disinggung di atas, ketika anak hanya berada di depan gadget selama beberapa jam sebelum tidur sesekali saja, kemungkinan tidak akan ada pengaruh pada kesehatan.

Namun, jika kondisi serupa terjadi setiap malam, risiko insomnia akan meningkat.

Menurut Sleep Health Foundation, saat tubuh terpapar gadget selama satu setengah jam sebelum tidur selama lima hari, jam biologis tubuh akan tertunda dengan jumlah waktu yang sama.

Artinya, tubuh tidak akan lelah selama satu setengah jam dari waktu tidur akibat berada di depan layar.

Semakin lama ini berlangsung, semakin sulit bagi tubuh dan otak untuk beristirahat dan dapat menyebabkan insomnia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/03/31/180000220/penting-jauhkan-anak-dari-gadget-beberapa-jam-sebelum-tidur-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke